Kamis, 10 April 2014

FSA Bantah Adanya “Jihad Seks” di Suriah

Pejabat Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantah klaim tentang "jihad seks" di Suriah. Mereka mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda praktek aktifitas haram tersebut di wilayah di bawah kendali mereka, lapor World Bulletin, Ahad (22/9).

Lebih jauh FSA menegaskan bahwa isu “jihad seks” hanyalah permainan media. FSA juga menegaskan tidak mungkin ada apa yang disebut “jihad seks” jika maksudnya adalah perzinaan.

"Klaim ini tentang jihad seks ini merupakan permainan media," kata Jenderal Qassim Saad al-Din, seorang anggota Komando Tinggi SFA.

Sebelumnya, Al Arabiya pada Jum’at (20/9) lalu merilis berita adanya “jihad seks” yang dilakukan gadis-gadis Tunisia untuk pejuang oposisi Suriah. Selain menyebutkan sejumlah gadis Tunisia yang telah berhubungan badan dengan 20, 30 hingga 100 pejuang kemudian pulang ke Tunisia dalam kondisi hamil, media itu juga memuat foto seorang wanita bercadar duduk berdekatan dengan pejuang oposisi yang meletakkan senjata di atas paha wanita  tersebut.

Di foto tersebut ditulis terang-terangan: “sejumlah gadis Tunisia yang telah pergi ke Suriah untuk ‘jihad seks’ kembali ke rumahnya dalam kondisi hamil, kata pemerintah. (foto courtesy dari www.febrayer.com)”

  Namun, sebuah video liputan Aljazeera menunjukkan bahwa dua orang dalam foto yang dilansir Al Arabiya itu adalah sepasang suami istri bernama Ummu Ja’far dan Abu Ja’far. Dalam video berdurasi 3 menit 6 detik itu diperlihatkan bagaimana aksi Ummu Ja’far sebagai penembak jitu. Saat wawancara Aljazeera, Ummu Ja’far dan suaminya juga ditemani oleh sejumlah rekan pejuang.

Sebelumnya, Al Arabiya telah tercatat memiliki rekam jejak yang buruk dalam memberitakan gerakan Islam dan jihad, termasuk Ikhwanul Muslimin dan Hamas. Berita palsu yang dibuat oleh Al Arabiya membuat kejaksaan agung Gaza menutup kantor media itu di sana. [IK/WB/bsb]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar