Ketika Rodja Membalas Surat Cinta Arrahmah
JAKARTA (gemaislam) –
Tragedi berdarah di Mesir menyisakan perdebatan panjang kaum muslimin
di Indonesia, bagaimana tindakan sebaiknya bagi rakyat Mesir (khususnya
Ikhwanul Muslimin), apakah terus melakukan demonstrasi atau kembali ke
rumah dengan rela menerima kudeta yang telah dilakukan oleh militer?.
Komunitas Salafi Indonesia sebagian besar
berpegang kepada fatwa beberapa ulama Timur Tengah (dari Mesir dan Arab
Saudi) yang memberi nasihat agar rakyat Mesir meninggalkan demonstrasi
dan kembali kepada rumah-rumah mereka. Hal ini dilakukan demi tidak
terjadinya pertumpahan darah yang lebih besar lagi.
Radio Rodja, Radio Salafi terbesar di
Indonesia mendapat “surat cinta” dari aktifis Islam yang pro kepada
demonstrasi rakyat Mesir terhadap rezim militer.
Pada hari Rabu (21/8), situs berita Jihad arrahmah.com,
menukil dari Islamedia, memuat sebuah surat ditujukan kepada asatidzah
Radio Rodja yang menurutnya telah melakukan standar ganda atas peristiwa
berdarah di Mesir. Berikut isi suratnya:
“Wahai ustadz rodja, seruan ulama
untuk tidak melawan kudeta di share bertubi-tubi oleh anda dengan alasan
tidak boleh menentang pemerintahan sah yang menang dari proses
demokrasi.
Anehnya ketika Tamarod (baca: Syiah)
provokator dan bersama militer pelaku penggulingan Mursi, anda seakan
bisu, di mana suara ulama-ulama anda ustadz rodja? Seandainya Mursi dan
Ikhwanul Muslimin (IM) melakukan apa yang dilakukan militer saat ini
kepada para demonstran Tamarod dengan pembunuhan, kami yakin IM dan
Mursi yang disalahkan oleh ustadz rodja. He… Aneh bin ajaib memang…
Kenapa dalil-dalilnya tidak keluar
wahai ustadz rodja ketika Tamarod yang berusaha menggulingkan
pemerintahan yang sah yang telah dipilih rakyat Mesir? Kenapa
dalil-dalil ulama anda baru keluar sekarang, justru saat militer
melakukan pembunuhan dengan keji kepada para penuntut hak
dikembalikannya pemerintahan yang sah? Pastinya pernyataan ustadz rodja
yang menyalahkan para demonstran pendukung Mursi.
Kemudian, tak sedikit pula ulama yang
menentang kudeta, kenapa tidak diposting juga oleh ustadz rodja? Kenapa
anda pakai standard ganda? Atau mungkin ulama-ulama yang menentang
kudeta tak paham Al Quran dan Al Hadist dimata anda ustadz rodja?.
Jika ustadz rodja membawa sejarah FIS
Aljazair, Ikhwanul Muslimin pun telah miliki sejarah ustadz Rodja-
ketika dahulu mereka diminta pulang setelah ada konsolidasi, tapi pada
akhirnya mereka justru tetap di culik dan dibunuh.
Wahai ustadz Rodja, apakah pemahaman
agama ini hanya milik anda? Sementara anda berdalil tanpa pernah
mengetahui sejarah, tanpa pernah mengetahui kondisi lapangan, bagaimana
mungkin anda berfatwa dalam kondisi yang seperti ini ustadz rodja?
Allah Ta’ala lebih tahu apa yang
mereka kerjakan. Kita tidak perlu menjadi warga Mesir untuk bersimpati
pada mereka, kita hanya perlu menjadi manusia wahai ustadz rodja.”
Tanggapan dari Radio Rodja
Tuduhan negatif yang diarahkan kepada
Radio Rodja bukanlah hal yang baru. Radio yang dibimbing oleh para ulama
dari kota Madinah ini tak henti-hentinya mendapat celaan dan hujatan
dari masyarakat yang kontra dakwah Salafiyah. Meski demikian, para
pemateri, staf dan kru menanggapinya biasa dan tenang.
Terkait dengan “Surat Cinta” dari arrahmah.com,
pengurus Radio Rodja, Abu Abdurahman Fawwaz membalasnya melalui akun
Facebook pribadinya pada hari Kamis (22/8). Dia menuturkan:
“Saat ini beredar fitnah yang
menyatakan bahwa Rodja bertubi-tubi mensharing fatwa ulama untuk tidak
melawan kudeta Mesir. Benarkah??
لزوال الدنيا أهون عند الله من قتل رجل مسلم
”Lenyapnya/hancurnya dunia lebih rendah kedudukannya di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim”.
Hal ini sebagai wujud kecintaan kami kepada Muslimin Mesir.
Kemudian ajakan untuk bermuhasabah atas apa yang telah terjadi karena Allah ta’ala berfirman:
وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيّئَةٍ فَمِن نّفْسِكَ
“Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari dirimu” [QS. An-Nisaa’ : 79]
Kemudian 2 postingan berikutnya berupa ajakan untuk mendoakan
kebaikan bagi Muslimin Mesir, ajakan do’a kebaikan tersebut tidak untuk
menafikan langkah-langkah sesuai syari’at dan atas bimbingan para ulama
untuk membantu dan memperbaiki kondisi Muslimin Mesir.Kemudian 1 postingan lagi berupa nasehat dari Muslim Mesir sendiri bagi saudaranya Muslim Mesir lainnya yang juga bertujuan untuk menjauhi fitnah yang lebih besar http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=28349
kami tidak berkeinginan mengulas isi artikel tersebut walaupun banyak yang perlu dikritisi, satu hal saja apakah 4 sharing tersebut bisa dikatakan bertubi-tubi ? dan apa tujuan utama dari sharing informasi tersebut? Tentu dengan hati yang lapang dan kepala dingin antum bisa menilai. Baarokallahu fiikum..
FP Resmi Radio Rodja dan RodjaTV https://www.facebook.com/radiorodja.rodjatv
Apakah Asatidz Rodja Tidak Mendoakan Rakyat Mesir?
Rakyat Mesir yang menjadi korban
kebrutalan rezim militer adalah muslim. Oleh karena itu siapapun yang
mendengar kabar duka tersebut layak untuk mendoakan keselamatan dan
kebaikan kepada mereka.
Radio Rodja yang berafiliasi kepada
dakwah Salafiyah pun menyerukan kepada segenap muslim Indonesia untuk
mendoakan kebaikan bagi rakyat Mesir. Hal ini tercantum dalam laman
Facebook resminya, hari Kamis (15/8).
“Mari panjatkan doa-doa terbaik
disaat-saat mustajabnya do’a untuk kebaikan saudara-saudara kita di
Mesir dan pertolongan Allah Ta’ala atas keadaan mereka.” (bms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar