INILAH SCAN AL-QURAN IRAN (SYIAH)YANG DI BAGIKAN-BAGIKAN DI INDONESIA...!!!
IJABI menjawab tuduhan orang-orang
kepada Syiah bahwa Al-Qur'an mereka tidak sama dengan Al-Qur'an yang
berada di tangan kaum Muslimin saat ini dengan cara membagi-bagikan
Al-Qur'an cetakan Iran atau Al-Qur'an cetakan orang-orang Syiah kepada
kaum Muslimin Indonesia. Apakah Al-Qur'an yang dibagi-bagikan kaum Syiah
tersebut ada bedanya dengan Al-Qur'an kita saat ini?, mari kita lihat
lembar demi lembar, (dan gambar di atas adalah sampul Al-Qur'an cetakan
Iran)
Lambang negara Syiah Iran di atas lafaz Innahu Laqur'anun Kariim
Masih dalam halaman-halaman awal, dalam kotak merah terdapat tulisan Al-Jumhuriyah Al-Islamiyah Iran sebagai bukti bahwa Al-Qur'an ini dicetak oleh orang-orang Syiah di Iran
Kita mulai menilai Al-Qur'an cetakan Iran dengan surat Al-Fatihah, silakan baca,
Berikutnya surat Quraisy, Al-Maa'uun, dan Al-Kautsar cetakan Iran
Berikut daftar isi surat dan juz dalam Al-Qur'an edisi Iran ini
Bagaimana menurut pembaca? apakah
Al-Qur'an mereka beda dengan Al-Qur'an kita? yah, jawaban pembaca sama
dengan kami, Al-Qur'an cetakan orang-orang Syiah di Iran SAMA dengan
Al-Qur'an kaum Muslimin di seluruh dunia!
Inilah trik taqiyah tingkat tinggi yang
sedang dijalankan oleh pemerintah Iran untuk menipu kaum Muslimin di
dunia, bukan berarti bahwa mereka tidak membaca Al-Qur'an ini di Iran,
mereka juga membacanya, bahkan Al-Qur'an yang sama juga menjadi Kitab
yang dihafalkan oleh para peserta MTQ tingkat internasional yang selalu
diselenggarakan oleh Iran.
Ini hanyalah kamuflase, kenapa? karena
keyakinan orang-orang Syiah mengatakan bahwa Al-Qur'an yang dikumpulkan
oleh para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tersebut
tidak asli lagi, dirubah, ditambah, dan telah dikurangi.
Mereka memakai Al-Qur'an yang ada
sekarang hanyalah untuk mengisi kekosongan, karena di akhir zaman nanti
Imam Mahdi akan turun dari langit membawa Al-Qur'an yang asli menurut
Syiah. Silakan cari di seluruh pelosok Iran dan kantong-kantong Syiah di
dunia, kita akan dapati Al-Qur'an mereka sama dengan Al-Qur'an kita,
namun bagi mereka membacanya adalah sebuah beban, dan terpaksa.
Tidak percaya? silakan perhatikan bukti-bukti otentik berikut ini:
1. Ulama Syiah, Sayyid Adnan Al Bahrani,
“Hasilnya
adalah bahwa riwayat-riwayat dari jalur Ahlul Bait juga banyak jika
tidak dikatakan mutawatir, bahwasanya Al-Qur’an yang ada di tangan kita
bukanlah Al-Qur’an secara sempurna sebagaimana yang diturunkan kepada
Muhammad, bahkan di dalamnya terdapat kebalikan dari apa yang Allah
turunkan, di dalamnya juga ada yang dirubah dan bahwasanya telah dihapus
darinya perkara yang banyak, di antaranya nama Ali dalam banyak tempat,
juga lafadz Aalu Muhammad (keluarga Muhammad), juga nama-nama
orang Munafik, dan lain sebagainya. Dan juga Al Quran tidak pada
pengurutan yang diridhai di sisi Allah dan di sisi Rasulullah,
sebagaimana yang terdapat dalam tafsir Ali bin Ibrahim.”
2. Ulama Syiah, Al-Mufid
"Pembahasan tentang penyusunan Al-Quran serta perkataan sebuah kelompok tentang penambahan dan pengurangan di dalam Al-Quran.
Saya katakan: Riwayat-riwayat telah datang secara melimpah
dari para imam pemberi petunjuk dari keluarga Muhammad tentang
perbedaan Al-Quran dan hal-hal baru yang dibuat-buat oleh sebagian
orang-orang zalim berupa penghapusan dan pengurangan.
Adapun
pembahasan tentang penyusunan Al-Quran, maka yang ada (sekarang)
mengindikasikan dimajukannya ayat-ayat yang turun belakangan dan
diakhirkannya ayat-ayat yang diturunkan lebih awal, dan siapa yang
mengetahui nasikh dan mansukh, juga al Makki dan al Madani (ia akan tahu bahwa Al Quran) tidak disusun sebagaimana dengan yang kami sebutkan.
Adapun pengurangan maka akal tidak mendustakan dan tidak menghalangi untuk terjadi."
3. Seluruh Ulama Ahli Hadis dan Ahli Tafsir Syiah sepakat Al-Qur'an telah dirubah
Soal kelima: Siapakah mereka yang berpendapat tentang tahrif (perubahan) Al-Qur’an dan apa dalil mereka?
Jawab:
Sekumpulan ahli hadis dan ulama ahli riwayat menyatakan adanya tahrif
dalam Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan, oleh karena itu
Mereka berpendapat tentang adanya tahrif Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan.
Yang
paling pertama yang berpendapat tentang itu yang saya ketahui adalah
Ali bin Ibrahim dalam kitab tafsirnya, di dalamnya terdapat perkataan
Abu Al-Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hasyimi Al-Qummi: “Di dalam Al-Qur’an
terdapat Nasikh dan Mansukh… ada juga yang terputus, bengkok, dirubah
tempat hurufnya, dirubah-rubah dan di dalamnya juga terdapat kebalikan
dari apa yang diturunkan Allah Azza Wajalla –sampai perkataannya- adapun
yang dirubah darinya adalah firman-Nya:
لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ
maksudnya tentang Ali, seperti ini diturunkan.
أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ وَالْمَلائِكَةُ يَشْهَدُونَ
Juga firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Juga firman-Nya:
وَلَوْ تَرَى
Maksudnya orang-orang yang menzalimi keluarga Muhammad
فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
Dan
yang semisal ini banyak. Kami sebutkan di tempatnya. Begitulah maksud
dari perkataannya, hal itu nampak dari Al-Kulaini di mana dia
meriwayatkan hadis-hadis yang jelas tentang itu dan dia tidak
mengomentarinya sedikit pun.
Sayyid
Al Jaza’iri juga berpendapat tentang terjadinya tahrif dalam dua
syarahnya terhadap 2 tahdzib, beliau memperpanjang pembahasan tentang
itu di dalam risalahnya yang ia beri judul Manba’ Al Hayat
4. An-Nuri Ath-Thibrisi dan sikap Khomeini yang sangat memuliakan ulama yang telah mengatakan Al-Qur'an dirubah.
Berkata seorang hamba
yang penuh dengan dosa Husain bin Muhammad Taqy At Thabrisi- semoga Allah
menjadikannya termasuk orang-orang yang senantiasa berhenti di depan pintu-Nya
dan teguh dengan kitab-Nya-: Ini adalah buku yang lembut lagi mulia, yang saya kerjakan untuk
membuktikan telah terjadinya tahrif (penyelewengan/perubahan) Al Qur’an dan membuktikan kecurangan ahli
kejahatan dan permusuhan (yang dimaksud adalah
para shahabat radhiallaahu 'anhum). Dan saya menamakan buku ini Fashl al-Khithaab
fii tahrif kitaab rabb al-arbaab.
Bagaimana sikap Khomeini terhadap ulama Syiah yang telah mengatakan Al-Qur'an ini dirubah?, mari kita baca bersama,
al-Maula al-Aalim al-Zaahid al-Aabid al-Faaqih al-Muhaddits al-Mirza Husain al-Nuri - semoga Allah menerangi tempat peristirahatannya yang mulia.
Lihatlah, masuk akalkah orang yang jelas-jelas telah menghina kitabullah justru diberikan pujian seperti itu ? Dan bukan itu saja, bahkan al-Nuri penulis Fashl al-Khithaab tersebut dikuburkan berdekatan dengan makam Amirul Mu'minin Ali bin Abi Thalib radhiallaahu 'anhu. Apakah menurut anda Amirul Mu'minin sudi berdekatan dengan orang seperti itu ? Itulah kekurangajaran yang sangat dari kaum syi'ah rafidhah.
5. Al-Karmani, Ulama Syiah
“Terjadi perubahan dan pengurangan pada Al Quran!, Al Quran yang terjaga itu tidak ada melainkan ada pada Al Qa’im (Imam Mahdi), dan Syiah itu TERPAKSA membaca Al Quran ini (Al Quran sekarang) sebagai bentuk taqiyyah, karena ini perintah keluarga Muhammad alaihis salam” (Al Karmani, Ar Radd ‘ala Hasyim Asy-Syami, hal 13, cet Iran)
6. Ni'matullah Al-Jaza'iri, Ulama Syiah juga
“diriwayatkan dari berita-berita bahwa mereka (para Imam Syiah) alaihimus salam memerintahkan pengikut mereka membaca Al Quran yang ada sekarang ini di dalam shalat dan selainnya, juga mengamalkan hukum-hukumnya sampai muncul Maulana Shahibuz Zaman (Imam Mahdi) kemudian ia akan mengangkat Al Quran ini dari tangan manusia ke langit dan mengeluarkan Al Quran yang disusun oleh Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib ra) kemudian dibaca dan hukum-hukumnya dilaksanakan” (Ni’matullah Al Jaza’iri, Al Anwar An Nu’maniyyah, Jilid 2, hal 363-364)
Inilah Akidah Syiah tentang Al-Qur'an, sehingga apa yang mereka lakukan saat ini tidaklah merubah akidah mereka. Orang Syiah Indonesia yang membagi-bagikan Al-Qur'an tersebut hanyalah orang-orang biasa, sedangkan yang kami kutipkan adalah ijma (kesepakatan) seluruh ulama Syiah bahwa Al-Qur'an tidak asli lagi.
Selanjutnya, bagaimana sikap kita terhadap Al-Qur'an cetakan Iran yang dibagi-bagikan tersebut?
Menurut kami, ambillah Al-Qur'an itu, karena itu adalah Kalam Allah yang asli, mereka berusaha dengan sekuat tenaga agar Al-Qur'an mereka sama dengan kita. Jangan dibuang apalagi dibakar, karena itu melecehkan kitab Allah. Bacalah seperti kita membaca Al-Qur'an yang lainnya. Mudah-mudahan Allah memberikan pahala yang melimpah kepada pemerintah Iran yang telah membagi-bagikan Al-Qur'an tersebut secara gratis jika memang bebas dari taqiyah, dan sekali lagi perlu diingat bahwa keyakinan mereka tetaplah sama dengan apa yang diucapkan oleh ulama-ulama Syiah di atas bahwa Al-Qur'an saat ini tidak asli lagi, membacanya adalah terpaksa dan sebagai taqiyah, dan ketika Imam Mahdi turun membawa Al-Qur'an versi Syiah mereka akan membacanya dan melaksanakan hukum-hukumnya.
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar