IJABI KAFIRKAN MUSLIMIN INDONESIA DAN MALAYSIA...!!!
Dengan angkuhnya anak-anak Syiah melempar fitnah “kelompok Takfiri.” Hal ini
banyak kita dengar dari mulut mereka. Telunjuk mereka mengarah pada kita dengan
vonis itu. Namun faktalah yang akan membuktikannya. Siapakah kelompok yang suka
mengkafirkan golongan lain?
Mari kita lihat betapa lihainya mereka membuat
kata-kata yang indah untuk tujuan busuk itu, (hanya sebagai contoh kecil),
“Tujuan kami sangat mulia. Ketika segelintir
orang dan kelompok menjadikan takfir-isme sebagai kegiatan dan aktifitas, kami
memilih untuk mendekatkan seluruh kaum muslimin di bawah panji Islam. Kami ingin berpartisipasi di dalam menjaga persatuan Islam sekecil
apapun kontribusi yang bisa kami berikan.”
Sangat cerdas dalam melakukan Lempar Batu
Sembunyi Tangan, namun alhamdulillah, sebelum tangan itu bersembunyi kami
sudah melihatnya. Alangkah mudahnya menuduh bahwa “segelintir” orang itu
menjadikan takfir-isme sebagai kegiatan dan aktifitas.
Tidak ingatkah warga Syiah ketika Bapak Jalal
dalam selebaran asyuranya tahun 1431 H di Makasar menyebutkan,
“Di salam Shahih Bukhari dan juga
dalam Shahih Muslim, Nabi bercerita tentang hari kiamat. ‘Nanti pada hari
kiamat -kata Rasulullah- aku akan menunggu di telaga al-Kautsar, kemudian
datanglah kepadaku serombongan orang yang mengenalku dan aku mengenal mereka.
Begitu dekat tiba-tiba mereka ditarik lagi dan aku berteriak, ‘Ini Sahabatku.
Ini sahabatku’, lalu dikatakan kepadaku: Kamu tidak tahu bahwa mereka sudah
mengubah-ubah agama sepeninggalmu.’ Lalu Rasulullah Saw bersabda: ‘Semoga
dijauhkan dari kasih sayang Allah buat orang-orang yang mengubah-ubah agama sepeninggalku’.”
Tulis
Jalaluddin Rakhmat.
“Masih
dalam Shahih Bukhari diriwayatkan oleh beberapa sahabat lain, di antaranya
ialah Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata: Ketika sahabat-sahabat itu digiring
dijauhkan, Rasulullah bertanya, ‘Mau dibawa kemana ini sahabatku?’ ke neraka,
jawabnya. Lalu dikatakan kepada Rasulullah Saw: Tidak henti-hentinya mereka
itu murtad meninggalkan agama kamu setelah engkau meninggalkan mereka.
Innahum lam yazaaluu murtaddiin ‘ala a’qabihim mundzu faraqtahum. Rasulullah
sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad sepeninggal dia.” Jalaluddin Rakhmat melanjutkan.
Jalaluddin
Rakhmat dalam makalah Asyura-nya tersebut sengaja mengutip hadis dan membiarkan
maknanya secara zahir ditangkap oleh orang awam, yaitu murtadnya para sahabat.
Dan begitulah memang yang diinginkannya. Dan bahkan menyimpulkannya dengan
berkata, ‘Rasulullah sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad
sepeninggal dia.’
Lihat selengkapnya disini: http://www.lppimakassar.com/2013/01/jalaluddin-rakhmat-para-sahabat-itu.html
Apakah warga Syiah tidak sempat membaca buku pedoman
dakwah mereka sendiri, “40 Masalah Syiah” yang ditulis oleh istri tercinta dari
Imam Jalaluddin Rakhmat, disana sangat jelas tertulis, yang tidak mengenal Imam
(tentu maksudnya Imam Syiah dengan konsep wilayatul faqih, sedangkan kita saat
ini tidak punya imam/khalifah) akan mati kafir.
“Barang siapa yang mati dan tidak ada imam baginya, atau tidak
mengenal Imam zamannya, ia mati jahiliyah. mati jahiliyah berarti mati tidak
dalam keadaan Islam.” (40 Masalah Syiah, hal. 98)
Dengan mantapnya Buku Pedoman Dakwah IJABI tersebut
menulis, “mati tidak dalam keadaan islam”
Setelah dua lembaran ini masih pantaskah mereka bermain
lempar batu sembunyi tangan? Masih pantaskah mereka menuduh orang lain sebagai
takfiri dan lupa berdiri di hadapan cermin untuk melihat dirinya sendiri?
Sengaja kami sebutkan kaum Muslimin Indonesia dan
Malaysia, agar kaum Muslimin di dataran melayu ini sadar bahwa Anda semua
dikafirkan oleh segelintir manusia yang ada dalam IJABI. Padahal yang mereka
kafirkan adalah seluruh kaum Muslimin yang berpedoman pada salaf (sahabat nabi)
dan yang saat ini tidak mempunyai Imam atau Khalifah, ialah Kaum Muslimin Ahlus Sunnah wal
Jammah di seluruh dunia. (Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar