Kemarin ana sempat mampir di sebuah blog yang ternyata blog pembenci Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- dan da’wahnya… pada bagian komentar ada seorang yang berkomentar bahwa “Wahhabi itu tidak perduli dengan Palestina, Berkasih sayang dengan orang kafir serta bersungut-sungut memusuhi kaum muslimin”
hal
tersebut menjadi latar belakang terbitnya tulisan ini, Kalau saja dia
mau meluangkan sedikit waktu untuk mencari tahu maka tentu dia tidak
akan mengeluarkan komentar yang malu-maluin seperti itu… ana katakan
malu-maluin sebab perkara ini sebenarnya ma’ruf bahwa bantuan saudi
-negerinya “wahhabi”- itu tersebar ke seluruh penjuru dunia. Di liput
oleh media bahkan dipublikasikan oleh pemerintah kita. Tapi begitulah
para pendengki, mereka menutup mata dan akal mereka sehingga membeo dan
jadi kerbau dungu di hadapan guru-gurunya. Gurunya bilang “wahhabi itu
sesat” dia ikut bilang seperti itu. Ketika di tanya “mas ngerti nggak
apa artinya wahhabi” malahan berkelit, “gak perlu ana ngerti, pokoke
wahhabi itu sesat” sebab kalau kita lihat komentar-komentar dari
mereka-mereka dibangun di atas tuduhan ketidakmengertian perkara yang
sebenarnya.
Menjawab
tuduhan di atas silahkan di nikmati suguhan kebaikan pemerintah saudi
-negerinya para “wahhabi”- kepada kaum muslimin di seluruh penjuru
dunia…
Kepada Muslimin Palestina
RIYADH -
Seiring dengan makin memburuknya krisis ekonomi di Palestina, Raja Arab
Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz siap memberikan kucuran dana sebesar
USD100 juta atau sekira Rp94 miliar ke Otoritas Palestina. Kucuran dana
itu akan sangat bermanfaat untuk membayar gaji para warga Palestina.
Menteri Keuangan Arab Saudi Ibrahim Al-Assaf, mengatakan padaPerdana Menteri Palestina Salaam Fayyad, bahwa Raja Abdullah memerintahkannya untuk mentransfer dana sebesar Rp946 miliar ke Palestina. Fayyad pun langsung mengucapkan terima kasihnya kepada Arab Saudi.
Menteri Keuangan Arab Saudi Ibrahim Al-Assaf, mengatakan padaPerdana Menteri Palestina Salaam Fayyad, bahwa Raja Abdullah memerintahkannya untuk mentransfer dana sebesar Rp946 miliar ke Palestina. Fayyad pun langsung mengucapkan terima kasihnya kepada Arab Saudi.
“Hadiah
ini merupakan bagian dari dukungan politik dan finansial Kerajaan Arab
Saudi untuk Otoritas Palestina dan juga warga Palestina,” ujar Fayyad, seperti dikutip imemc, Senin (16/7/2012).
“Uang ini akan membantu warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” tambahnya.
“Uang ini akan membantu warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” tambahnya.
Bantuan Untuk Indonesia
Kepada Korban Tsunami di Aceh
1. ACEH–Arab
Saudi menyerahkan bantuan rumah sebanyak 167 unit kepada korban tsunami
di Lanmo, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi NAD, Kamis (6/11). Rumah
tersebut tipe 45 masing-masing senilai Rp 157 juta/unit.
Penyerahan
dilakukan Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Abdurahman Muhammad
Alkhayat kepada Asisten II Pemerintah Aceh T Said Mustafa. Usai
penyerahan rumah, termasuk sebuah masjid di dalamnya, dubes meninjau
komplek perumahan yang berlokasi di Lamno, Aceh Jaya.ant/ya
2.
Menurut As-Suwailem -ketua bulan sabit merah saudi-, dirinya hadir juga
untuk menyampaikan simpati dari Raja Fadh kepada saudara-saudaranya di
Indonesia khususnya Aceh. Ia juga menyampaikan perkembangan upaya
penggalangan dana yang dilakukan di Saudi untuk Aceh. Mendagri Saudi,
Amir Abdul Aziz, mendapatkan tugas khusus untuk menhimpun dana dari
masyarakat Saudi. ”Begitu musibah terjadi, Raja Fadh mengimbau rakyat
Arak Saudi untuk mengumpulkan bantuan,” ungkapnya.
Hanya
dalam waktu semalan, papar As-Suwailem, dana yang berhasil dihimpun
dari masyarakat Saudi untuk Aceh telah mencampai 308 juta real Saudi
atau senilai 90 juta dolar AS. Ia menyebutkan sampai sekarang dana yang
telah terkumpul sudah lebih dari 100 juta dolar AS. ”Selain bantuan
berupa makanan, pakaian, obat-obatan, yang juga dikirim langsung melalui
pesawat,”
”Secara
khusus kita akan mengirim bantuan dalam beberapa item, yakni membangun
masjid, sekolah, rumah sakit, dan rumah yatim piatu,” paparnya.
As-suwailem memastikan pihaknya akan fokus di empat hal itu. Ia pun
berjanji akan terus memberikan bantuan kepada Indonesia. ”Bantuan akan
terus diberikan, tidak terputus untuk masyarakat di Aceh,” tandasnya.
3. JAKARTA (Media):
Rakyat dan pemerintah Arab Saudi menyumbang US$530 juta (sekitar Rp4,8
triliun) untuk korban gempa dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatra
Utara.
Semua sumbangan itu berbentuk hibah.
Dari total hibah itu, sebesar US$280 juta berupa uang tunai yang
terdiri dari sumbangan masyarakat sebesar US$250 juta dan dari
pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebesar US$30 juta. Sementara US$250 juta sisanya berbentuk makanan, obat-obatan, selimut, dan alat-alat kedokteran.
“Semua sumbangan itu merupakan hibah (pemberian), bukan utang yang harus dibayar. Sumbangan berupa hibah ini tentu saja lebih baik daripada sumbangan yang berupa utang. Karena utang ini di kemudian hari akan menjadi beban masyarakat Indonesia. Meskipun utang itu bersifat pinjaman lunak (soft loan), rakyat Indonesia tetap harus membayarnya,” ungkap Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin seusai pertemuan antara MUI dan 17 duta besar negara-negara Islam di Jakarta, kemarin. <http://acehwatch.blogspot.com/2005/01/arab-saudi-hibahkan-rp48-triliun-untuk.html>
terdiri dari sumbangan masyarakat sebesar US$250 juta dan dari
pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebesar US$30 juta. Sementara US$250 juta sisanya berbentuk makanan, obat-obatan, selimut, dan alat-alat kedokteran.
“Semua sumbangan itu merupakan hibah (pemberian), bukan utang yang harus dibayar. Sumbangan berupa hibah ini tentu saja lebih baik daripada sumbangan yang berupa utang. Karena utang ini di kemudian hari akan menjadi beban masyarakat Indonesia. Meskipun utang itu bersifat pinjaman lunak (soft loan), rakyat Indonesia tetap harus membayarnya,” ungkap Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin seusai pertemuan antara MUI dan 17 duta besar negara-negara Islam di Jakarta, kemarin. <http://acehwatch.blogspot.com/2005/01/arab-saudi-hibahkan-rp48-triliun-untuk.html>
Bandingkan
dengan bantuan Australia, Jepang, Amerika dll yang gembar-gembor dengan
bantuannya ternyata itu pun hanya pinjaman.. <http://acehwatch.blogspot.com/2005/01/bantuan-negara-muslim-vs-bantuan.html>
4. Bantuan rumah untuk PNS dari SCC yang sayangnya berdasarkan informasi diselewengkan oleh sebagian oknum <http://www.lsm-ncw.org/berita/rumah-bantuan-dari-ngo-scc-untuk-pns-diperjual-belikan/>
Bantuan Kepada Pelajar Indonesia di negerinya “Wahhabi”
puluhan
bahkan ratusan pelajar di indonesia dari berbagai golongan (bahkan
banyak dari NU yang begitu membenci wahhabi) hidup dan belajar secara
gratis di saudi bahkan mereka digaji oleh pemerintah saudi. Bahkan
salah seorang yang menjadi corong kebencian yang bernama Sa’id Aqil
Siraj menamatkan dan merai gelar doktoralnya di saudi -negerinya para
“wahhabi”. Tapi mereka bagaikan kacang yang lupa akan kulitnya… hmm
Bantuan Kepada UII
Wujud
dari intensitas hubungan kerjasama tersebut, pada Senin 27 April 2009
Direktur Bidang Pendidikan pemerintah Arab Saudi Dr. Ibrahim bin
Abdillah Al Audah, Dr. Ibrahim bin Sulaiman An-Nugaimisi Direktur Atase
Agama Islam Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, berserta rombongan
yang berjumlah delapan orang berkunjung ke Universitas Islam Indonesia
diterima oleh rektor Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. beserta
beberapa pimpinan fakultas di lingkungan UII bertempat di Gedung Prof.
Dr. Sardjito, Kampus Terpadu. Selain
bantuan buku, pemerintah Arab Saudi juga memberikan bantuan untuk
pembangunan sekitar 20 masjid di Yogyakarta yang penyalurannya dilakukan
oleh Pusat Da’wah dan Pelayanan Masyarakat Fakultas Ilmu Agama Islam
UII. Beberapa masjid yang selesai dibangun antara lain di Maguwo dan
Plumbon, Ngaglik, telah diresmikan oleh rektor Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. beberapa waktu yang lalu.
Menag Resmikan Masjid Bantuan Saudi Arabia di STAIN Palu
Palu,26/8(Pinmas)–Menteri
Agama Muhammad Maftuh Basyuni meresmikan penggunaan Masjid Al-Abrar di
kompleks Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Dato Karama Palu,
Sulawesi Tengah,Selasa (26/8), yang dibangun menggunakan dana bantuan
pemerintah Arab Saudi tahun 2007 senilai Rp900 juta.
Masjid yang diresmikan tersebut berlantai dua dengan ukuran sekitar 800 m2 dan mampu menampung 1.000 jemaah untuk sholat.
Turut
menyaksikan peresmian masjid di Palu pada hari Selasa itu, antara lain
Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta Ibrahim bin Sulaiman
Al-Ghuaimsyi, Gubernur Sulawesi Tengah HB Paliudju, dan Ketua STAIN Dato
Karama H. Surdiman Rais.
Kementerian wakaf dan urusan agama Islam Saudi Arabia menyebutkan akan membangun empat mesjid di empat kampus besar di Indonesia
Iqna
merilis dari surat kabar Al Madinah yang terbit di Arab Saudi, bahwa
Syaikh Saleh bin Abdul Aziz Al Syaikh, menteri Wakaf dan urusan Islam
menyebutkan akan membangun empat mesjid di Universitas Islam Alaudin,
Universitas Hasanudin Makassar, Universitas Indonesia Jakarta dan
Universitas Sumatera Utara.
Pembangunan
yang berjumlah 1 juta dolar ini akan dikhususkan 650 ribu darinya untuk
Mesjid Arif Rahman Hakim yang akan dibangun di UI Jakarta dan sudah
mulai dikerjakan.
Sedangkan untuk UIN Alaudin Makassar sudah rampung 50 % dan akan menelan biaya 90 ribu dolar Amerika.
Beliau
juga menyebutkan, bahwa telah mengucurkan dana untuk membangun dua
pusat kebudayaan dan perpustakaan di dua kota di Jawa, salah satunya di
UIN Malang.
Untuk proyek kedua ini dikucurkan dana 100 ribu dolar yang berbentuk buku-buku berbahasa Arab dan Inggris, tambahnya. (iqna).
Jumlah masjid yang dibangun atas bantuan pemerintahan Raja Fahd itu tidak kurang dari 1.500
masjid. Setiap masjid dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti
tempat wudu,ruang belajar, perpustakaan, ruang pertemuan, ruang
perkantoran, dan lain-lain.
Masjid-masjid itu, antara lain, Masjid Raya Raja Abdul Aziz di Tunisia, Masjid Raya Raja Faishal di Tasyat, Masjid Raya Bamako di Mali, Masjid Raya Raja Faishal di Ginia Konakre, Masjid Raya Yawandy di Kamerun, Masjid Raya Kota Sukudy di Togo. Juga Masjid Raya Cina di Tibet, Masjid Raya Raja Fahd di kota Yanovic, Rusia, Masjid Raya Utawa di Kanada, dan Masjid Raya Umar bin Khatab di Los Angeles, Amerika Serikat.
…..
Pusat kajian Islam
(maktab jaaliyyat) pun didirikan di berbagai kota dan pelosok Saudi
untuk para pendatang dari berbagai negara yang bekerja di Arab Saudi.
Pusat kajian Islam ini terutama didirikan di kotakota industri dan
perdagangan, seperti Jeddah, Riyadh, Madinah, Jizan, Hail, Yanbuk, dan
Qasim.
Masih
di bidang sosial keagamaan, pemerintahan Raja Fahd banyak memberi
bantuan kepada negara-negara Islam yang sedang ditimpa bencana alam dan
peperangan. Misalnya bantuan untuk korban bencana gempa di Turki, Iran,
dan bencana tsunami di Aceh, Indonesia.
Begitu pula bantuan bagi rakyat Afghanistan dan Irak pasca-gempuran Amerika. Perhatian yang sangat besar ditunjukkan Raja Fahd
terhadap bidang pendidikan. Karena itu, tak mengherankan jika ia turut
mendirikan dan membatu penbangunan lembaga dan sekolah Islam di berbagai
negara. Lembaga dan sekolah itu, antara lain, Kuliyyah Syari’ah
dan Bahasa Arab di Uni Emirat Arab, Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab
di Mauritania, Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab di Jakarta, Lembaga
Islam dan Arab di Jepang, Lembaga Islam dan Arab di Jibuti, Lembaga
Pengetahuan Islam dan Arab di Washington, serta berbagai akademi Islam
di Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan negara negara lainnya.
Sementara itu, pusat kajian Islam (Islamic center) yang mendapat bantuan dari Raja Fahd mencapai 200-an
Islamic center di berbagai belahan dunia. Antara lain Islamic Center
Abuja di Nigeria, Islamic Center Tokyo di Jepang, Islamic Center Seoul
di Korea Selatan, dan Islamic Center Raja Syahi di Bangladesh. Kini Raja Fahd telah tiada. Ia wafat pada 1 Agustus 2005.
Namun perjuangan dan bantuan yang diberikan Raja Fahd untuk kemajuan
agama Islam dan pemberdayaan umat akan terus menjadi bagian dari
perjuangan menegakkan agama Allah.
Kepada Pengungsi Suriah
TEMPO.CO, Riyad
– Iring-iringan truk itu tampak meninggalkan Riyad menuju kamp
pengungsi Suriah di Yordania, Kamis petang waktu setempat, 2 Agustus
2012. Konvoi kendaraan ini membawa bantuan kemanusiaan senilai US$ 125
juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.
……
Kantor
berita Saudi melaporkan pada akhir Rabu waktu setempat bahwa Raja
Abdullah juga memberikan bantuan senilai US$ 5,2 juta atau setara dengan
Rp 50 miliar. Adapun bantuan keseluruhan kerajaan Arab Saudi untuk
pengungsi Suriah mencapai US$ 125 juta atau Rp 1,2 trilun.
Sebanyak 43 truk bergerak beriringan dari halaman parkir mobil di sebelah utara Riyad sebelum Magrib. Truk-truk ini memuat makanan, obat-obatan, dan pakaian. Para sopir yang hampir semuanya berkebangsaan Pakistan itu mengenakan kaos putih berlogo kampanye kemanusiaan dan topi baseball.
Direktur bantuan kemanusiaan, Mubarak Said al-Baker, mengatakan tim bantuan ini diiringi oleh para relawan untuk mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi. Di tubuh truk terlihat jelas ada tulisan “Kerajaan Saudi untuk Kemanusiaan” dalam bahasa Inggris dan Arab, disertai pulau dekorasi bendera, stiker, bunga-bunga palstik, dan tulisan “Allah Maha Berkendak.”
Sebanyak 43 truk bergerak beriringan dari halaman parkir mobil di sebelah utara Riyad sebelum Magrib. Truk-truk ini memuat makanan, obat-obatan, dan pakaian. Para sopir yang hampir semuanya berkebangsaan Pakistan itu mengenakan kaos putih berlogo kampanye kemanusiaan dan topi baseball.
Direktur bantuan kemanusiaan, Mubarak Said al-Baker, mengatakan tim bantuan ini diiringi oleh para relawan untuk mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi. Di tubuh truk terlihat jelas ada tulisan “Kerajaan Saudi untuk Kemanusiaan” dalam bahasa Inggris dan Arab, disertai pulau dekorasi bendera, stiker, bunga-bunga palstik, dan tulisan “Allah Maha Berkendak.”
Kepada Muslimin Rohingya Myanmar
Media
Saudi mengatakan, bantuan Raja Abdullah sebesar 50 juta dollar AS
dikirim untuk kelompok Muslim Rohingya yang mengungsi karena kekerasan
sektarian.
Kekerasan
antara kelompok Muslim dan Buddha Rakhine menewaskan puluhan orang pada
Juni lalu. Sejak itu, para aktivis menuduh Pemerintah Myanmar menindas
kelompok Rohingya, yang tidak diakui sebagai warga Myanmar.
Laporan di media resmi Saudi menyebutkan, kelompok Rohingya “mengalami pelanggaran hak asasi termasuk pembersihan etnik, pembunuhan, perkosaan, dan pengusiran.” “Raja Abdullah… telah memerintahkan bantuan sebesar 50 juta dollar untuk warga Muslim Rohingya di Myanmar,” menurut laporan media Saudi, Minggu (12/8/2012).
Laporan di media resmi Saudi menyebutkan, kelompok Rohingya “mengalami pelanggaran hak asasi termasuk pembersihan etnik, pembunuhan, perkosaan, dan pengusiran.” “Raja Abdullah… telah memerintahkan bantuan sebesar 50 juta dollar untuk warga Muslim Rohingya di Myanmar,” menurut laporan media Saudi, Minggu (12/8/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar