Sama-sama sesat, Ahmadiyah lebih berani menyatakan bahwa
Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi mereka. Namun tidak demikian dengan syiah,
mereka mengatakan bahwa siapa saja yang tidak mempercayai ke 12 imam maka orang
tersebut termasuk kafir. Dan anehnya para imam itu tidak didudukkan seperti
nabi.
Tidak hanya itu syiah juga mengklaim bahwa imam mereka
mengerti akan hal ghaib. Sedang Allah menurut versinya memiliki sifat Ba’da
(yang tadinya tidak tahu menjadi tahu). Dengan demikian syiah memposisikan
bahwa imam mereka jauh lebih lebih hebat dari Allah SWT. Itulah beberapa
penjelasan yang disampaikan oleh Ust Hartono Ahmad Jaiz saat memaparkan tentang
kesesatan syiah di depan jamaah pengajian Joglo Arrahmah Laweyan, Rabu malam
(23/1/2013).
Dalam kajian tersebut disampaikan berbagai macam kesesatan
pemikirian aliran syiah mulai dari sejarah masa lalu hingga saat ini.
Golongan syiah mengatakan bahwa Abu Lu’luah adalah Baba
Sujaudin (pahlawan pemberani). Kuburannya yang berada di Iran sangat
dikeramatkan. Orang syiah takut jika orang Islam akan mengamuk maka diputuskan
bahwa kuburan keramat Abu Lu’luah ditutup sementara.
Ini bisa diartikan bahwa kuburan tersebut adalah aset
terbesar bagi orang syiah. Meski bagi umat Islam Abu Lu’luah adalah orang
majusi pembunuh Umar Bin Khatab.
Terkait adanya 12 imam syiah. Ust Hartono Ahmad Jaiz
mengatakan bahwa hal tersebut fiktif. Karena yang menjadi Imam itu hanya Hasan.
Namun mereka langsung memutuskan bahwa ke 12 imam mereka adalah ma’sum.
Kecintaan dengan Abu Lu’luah ini juga disertai dengan doa
yang disampaikan orang-orang syiah bahwa mereka semua berharap jika meninggal
nanti bisa dikumpulkan dengan Abu Lu’luah.
Dalam kajian tersebut juga dibuka sesi tanya jawab. Muncul
pertanyaan dari peserta diantaranya syiah di Iran beda dengan di Indonesia.
Lantas Ust Hartono menjawabnya syiah di Sampang Madura yang dikenal dengan nama
Tajul Muluk pimpinannya mengatakan bahwa kitab suci Al quran itu tidak murni
diturunkan ole Allah SWT namun sudah dimodifikasi oleh para sahabat nabi.
Karena pernyataan itulah maka pimpinan Tajul Muluk akhirnya di vonis 2 tahun
penjara. Sehingga bisa dikatakan bahwa syiah di manapun sama-sama sesatnya.
Terkait adanya pernyataan bahwa hanya Iran yang berani
melawan Amerika. Ustadz pemerhati aliran sesat tersebut menjelaskannya bahwa
“Syiah Iran dan Amerika itu sama sama anjing yang bisa saling cakar-cakaran”
ujarnya menirukan pendapat seorang syaih dalam sebuah dauroh.
Saat terjadi perang antara Syiah Lebanon dan Israel. Tentara
Israel hanya memborbardir kawasan Lebanon yang ditinggali oleh orang-orang
Suni. Sedang perkampungan syiah tidak ada yang diserang. Namun hal itu
menjadikan kelicikan bagi Hizbullah yang “menjual” perkampungan orang suni
untuk meminta bantuan orang-orang Arab dan mencaploknya sendiri.
(nahimunkar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar