Ahlul Bait Indonesia (ABI), salah satu daridua ormas besar Syiah di
Indonesia dalam buku fitnah terbitannya, "Buku Putih Mazhab Syiah"
berusaha meyakinkan kita bahwa Syiah tidaklah jauh berbeda dengan kita dalam
berislam, karena perbedaannya hanya dalam masalah-masalah kecil, bukan yang
urgent dan pokok dalam agama.
Masih menurut buku diatas,
Tim Penulis menyerukan ukhuwah dan
persatuan umat, atau lebih konkretnya persatuan Sunni-Syiah dalam bingkai
ukhuwah Islamiyah.
Utopia Penyatuan Dua Agama
Persatuan sungguh sebuah cita-cita yang agung dan kita dambakan bersama. Karena dari situlah
kekuatan Islam bisa dicapai. Izzah Islam bisa kembali dan meroket layaknya zaman keemasanya dahulu. Namun
apa daya memeluk gunung tangan tak sampai, dahi kita berkerut ketika realitanya di lapangan tak kita temukan.
Terutama dari pihak Syiah. Cacian disertai tuduhan kafir kepada istri dan tokoh
pembesar sahabat Nabi banyak kita dapatkan bukan hanya dari status, kicauan
serta komentar mereka dalam jejaring sosial seperti facebook ataupun twitter.
Bahkan cacian dan tuduhan kafir itu justru banyak kita lihat dan bisa Anda baca
sendiri dalam buku-buku karangan atau hasil terjemahan para Ustadz Syiah di
Indonesia. Dan itu tersebar luas ditengah masyarakat. Sebutlah buku-buku mereka
seperti, "Al-Mushthafa: Manusia Pilihan yang Disucikan," "40
Masalah Syiah" atau "Kecuali Ali" dan juga "Antologi Islam."
Puncaknya ketika "debat" Sunni-Syiah
diadakan di UIN Alauddin Makassar 2011 silam, Jalaluddin Rakhmat, Ustadz besar
Syiah, menyebut Sunni-Syiah bukan lagi dua paham yang berbeda. Tapi juga dua
agama dengan pendiriannya masing-masing. (Lihat video pada menit
2:39-2:45)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar