ZIARAH MAKAM NABI ATAU ZIARAH IMAM HUSEIN,PILIH MANA ???
Segala sesuatu yang berlebihan dalam agama kita adalah tercela. Wa
kuluu wasyrabuu wa laa tusrifuu innahu laa yuhibbul musrifin, Makan dan
minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Dia tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan. Dari ayat ini Allah
mengajarkan kita keseimbangan, keadilan dan sifat inshof, maka
qiyaskanlah/ analogikanlah ayat ini dengan semua hal. Termasuk dalam hal
mencinta.
Kita mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, namun begitu, kita tidak sampai menyembahnya. Karena sampai kapan pun Tuhan kita adalah Allah al-Wahid al-Qahhar.
Kita mencintai Imam Husein radhiyallahu 'anhu sebagai
ahlul bait, cucu Nabi dan penghulu para pemuda di Surga. Namun begitu,
kita tidak melebihkannya di atas derajat dan keutamaan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Masih banyak manusia yang mengungguli
beliau dalam hal keutamaan; sebutlah para Rasul, para Nabi, dan
orang-orang shalih seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali bin Abi
Thalib radhiyallahu 'anhu. Kita semua sepakat bahwa orang-orang ini mengungguli keutamaan Husein radhiyallahu 'anhu.
Namun apa yang terjadi dalam Syiah?
Cinta telah membutakan mereka. Seorang ulama mereka yang bernama
Al-Mirza Jawad At-Tibrizi memberikan pernyataan yang berupa fatwa di
bawah ini:
Keutamaan Menziarahi Nabi shallallahu alaihi wasallam dan Imam Husein radhiyallahu anhu
Pertanyaan: Manakah yang lebih utama, menziarahi Nabi atau Husein?
Jawaban: Dengan nama-Nya yang maha
tinggi, bagi keduanya terdapat kekhususan tersendiri. Akan tetapi jika
perkara itu mengharuskan memilih antara dua ziarah, maka ziarah Imam
Husein lebih diutamakan. Karena yang demikian itu merupakan pengagungan
terhadap mazhab kita (syiah) dan syiar-syiarnya. Dan Allah yang
mahatahu.
Kitab: Asy-Sya'a'ir Al-Husainiyyah, Al-Mirza At-Tibrizi, hal 48.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar