1.
Kali
ini mari kita baca penjelasan ulama Syiah yang lain tentang Aqidah
Syiah terhadap Al-Quran Al-Karim, di bawah ini pembaca akan mendapatkan
kumpulan ulama-ulama besar Syiah meyakini Al-Qur'an sudah tidak asli.
Araa’u Haula Al-Qur’an, karya Al-Fani Al Ashfahani, Dar Al Hadi, Beirut, Cet pertama 1411 H.
Araa’u Haula Al-Qur’an, karya Al-Fani Al Ashfahani, Dar Al Hadi, Beirut, Cet pertama 1411 H.
Berikut terjemahannya:
Soal kelima: Siapakah mereka yang berpendapat tentang tahrif (perubahan) Al-Qur’an dan apa dalil mereka?
Jawab:
Sekumpulan ahli hadis dan ulama ahli riwayat menyatakan adanya tahrif
dalam Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan, oleh karena itu
Mereka berpendapat tentang adanya tahrif Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan.
Yang
paling pertama yang berpendapat tentang itu yang saya ketahui adalah
Ali bin Ibrahim dalam kitab tafsirnya, di dalamnya terdapat perkataan
Abu Al-Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hasyimi Al-Qummi: “Di dalam Al-Qur’an
terdapat Nasikh dan Mansukh… ada juga yang terputus, bengkok, dirubah
tempat hurufnya, dirubah-rubah dan di dalamnya juga terdapat kebalikan
dari apa yang diturunkan Allah Azza Wajalla –sampai perkataannya- adapun
yang dirubah darinya adalah firman-Nya:
لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ
maksudnya tentang Ali, seperti ini diturunkan.
أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ وَالْمَلائِكَةُ يَشْهَدُونَ
juga firman-Nya:
(lihat ayatnya di gambar scan di bawah)‘
Maksudnya tentang Ali
(lihat ayatnya di gambar scan dibawah)
Juga firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Juga firman-Nya:
وَلَوْ تَرَى
Maksudnya orang-orang yang menzalimi keluarga Muhammad
فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
Dan
yang semisal ini banyak. Kami sebutkan di tempatnya. Begitulah maksud
dari perkataannya, hal itu nampak dari Al-Kulaini di mana dia
meriwayatkan hadis-hadis yang jelas tentang itu dan dia tidak
mengomentarinya sedikit pun.
Sayyid
Al Jaza’iri juga berpendapat tentang terjadinya tahrif dalam dua
syarahnya terhadap 2 tahdzib, beliau memperpanjang pembahasan tentang
itu di dalam risalahnya yang ia beri judul Manba’ Al Hayat
(Ayatullah
Al Uzhma Al Ashfahani menerangkan akidah Imamnya para mufassir,
Al-Qummi, dan imamnya ahli hadis, Al-Kulaini, tentang tahrif Al-Quran)
berikut hasil scannya:
(Jika ingin gambarnya lebih besar silakan klik kanan dan buka di jendela yang baru)
berikut hasil scannya:
(Jika ingin gambarnya lebih besar silakan klik kanan dan buka di jendela yang baru)
"Innah
Nahnu Nazzalna Adz-Dzikra Wa Inna Lahu Lahaafzhuun" Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an) dan sesungguhnya kamilah
yang akan menjaganya. (QS. Al-Hijr: 9)
(Oleh: Muh Istiqamah/ LPPI Makassar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar