AYAT-AYAT SETAN DALAM AL-QURAN SYIAH...!!!
“Yang ingkar
dan dusta akan ayat-ayat Allah, tempat di neraka Jahim telah disediakan. Itulah
kabar gembira yang Allah janjikan buat mereka dalam Surat al-Hadid ayat 19. Mereka
itu orang-orang yang dicap fasik (Al-Baqarah: 99) tersesat dengan kesesatan yang
jauh (An-Nisaa’: 136) disediakan adzab yang hina dina (Al-Hajj: 57) amal
salehnya sia-sia (Muhammad: 9) hanya orang-orang kafir yang melakukannya (Al-‘Ankabut:
47) dan mereka itulah para pembohong (An-Nahl: 105)”
Al-Qur’an
Syiah Dimana?
Coba Anda cari Al-Qur’an milik kaum Syiah dari
para pemeluk Syiah, apakah itu orang awamnya, ustadz, ulamanya bahkan
marja’nya. Silakan mencarinya di Indonesia, Lebanon, Irak dan Iran. Juga
temukan Al-Qur’an itu dari setiap rumah-rumah warga Iran, niscaya dan pasti
tidak akan pernah berhasil mendapatkannya.
Kenapa?
Karena sampai saat ini kaum Syiah masih saja
menunggu Imam Mahdinya keluar dari Goa hantu di Sirdab membawa Al-Qur’an yang dinanti-nanti
tersebut.
Syeikh Mamduh
Farhan al-Buhairi mencoba menggali sumber keyakinan ini dalam kitab-kitab kaum
Syiah. Akhirnya beliau mendapat hal itu dalam beberapa karya ulama muktabar Syiah,
berikut ini beberapa contohnya,
‘وقع التحريف والنقص في القرآن وإن القرآن المحفوظ ليس إلا عند
القائم وإن الشيعة لمجبورون على أن يقرؤوا هذا القرآن تقية بأمر آل محمد عليهم
السلام’
“Terjadi
perubahan dan pengurangan dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an yang asli itu hanya berada
di tangan Imam Mahdi (al-Qa’im). Pemeluk Syiah sangat terpaksa membaca Al-Qur’an
ini sebagai Taqiyyah dan perintah dari keluarga Muhammad alaihis salam.”
(al-Karmani, al-Radd ‘ala Hasyim Asy-Syami, hal 13, cet Iran)
Seakan tak mau
ketinggalan, ulama besar mereka, Ni’matullah al-Jaza’iri, ikut memberi penjelasan
yang lebih gamblang,
‘قد روي في الأخبار أنهم عليهم السلام أمرو شيعتهم بقراءة هذا
الموجود من القرآن في الصلاة وغيرها والعمل بأحكامه حتى يظهر مولانا صاحب الزمان فيرتفع
هذا القرآن من أيدي الناس إلى السماء ويخرج القرآن الذي ألفه أمير المؤمنين فيقرأ
ويعمل بأحكامه’
“Diriwayatkan
dari berita-berita bahwa mereka (para Imam Syiah) alaihimus salam memerintahkan
pengikut mereka membaca Al Quran yang ada sekarang ini di dalam shalat dan
selainnya, juga mengamalkan hukum-hukumnya sampai muncul Maulana Shahibuz Zaman
(Imam Mahdi) kemudian ia akan mengangkat Al Quran ini dari tangan manusia ke
langit dan mengeluarkan Al Quran yang disusun oleh Amirul Mukminin (Ali bin Abi
Thalib ra) kemudian dibaca dan hukum-hukumnya dilaksanakan” (Ni’matullah Al
Jaza’iri, Al Anwar An Nu’maniyyah, Jilid 2, hal 363-364)
Hanya 4
Ulama Syiah yang Meyakini Keaslian Al-Qur’an, Itupun Taqiyah
Dalam Al-Hijr ayat 9, Allah berjanji menjaga
Al-Qur’an dari campur tangan makhluk biadab yang tak bertanggung jawab. Ditegaskan
lagi dalam Surat Fushshilat ayat 42, Al-Qur’an itu tidak akan tercampur dan
tidak akan didatangi kebathilan baik dari depan maupun dari belakang, karena ia
diturunkan dari yang Mahabijaksana lagi Mahamulia.
An-Nuri Ath-Thibrisi yang sangat dihormati oleh
Khomeini itu pernah menulis kitab Fashl al-Khithab Fi Itsbaat Tahrif Kitab Rabb
al-Arbab (Kepastian akan Tercemarinya Kitab Suci Al-Qur’an).
Selain yang satu ini, puluhan ulama Syiah dan
bahkan sudah menjadi jamak dalam kalangan para ulamanya meyakini Al-Qur’an
sudah berubah. Di antaranya al-Mufid, al-Majlisi, al-Qummi, al-Kulaini,
al-Kazhimi, Hasan al-Shaffar, Muhammad al-Nu’mani, Ali al-Kufi, Ni’matullah
al-jaza’iri, Muhsin al-Kasyani, Fadhl bin Syadzan, Ath-Thibrisi dalam
al-Ihtijaj-nya, Muhammad al-‘Ayyasyi, al-Mazandarani, dan juga al-Khu’i. Masih
banyak lagi yang lainnya.
Hanya 4 ulama rujukan Syiah yang meyakini keaslian
Al-Qur’an, itupun mereka lakukan dalam rangka taqiyah. Mereka itu,
al-Syarif al-Murtadha, Ibn Babawaih al-Qummi, al-Thusi dan al-Thibrisi.
Untuk memahami
masalah ini, alangkah baiknya jika kita membaca paparan Syeikh Nashir al-Qifari
dalam bukunya, “Ushul al-Madzhab al-Syia’ah al-Itsnai ‘Asyariyyah” berikut ini,
“Setelah kami jelaskan bahwa seluruh ulama Syiah
Imamiyah tidak sepakat atas kesesatan ini, dan diingkari oleh ulama pembesar
mereka, seperti al-Syarif al-Murtadha, Ibn Babawaih al-Qummi, al-Thusi dan
al-Thibrisi, dan pengikut mereka dari ulama Syiah belakangan ini. Pun demikian,
bersama dengan itu, seorang dari jajaran ulama Daulah Shafawiyah dengan lantang
berteriak, ‘Pengingkaran mereka itu hanya atas dasar taqiyah’……. Hingga Ni’matullah
al-Jazairi pun berkata demikian, ‘Pengingkaran mereka hanyalah taqiyah. Mereka
tidak meyakini itu.’
Karena itu Anda
melihat dalam Syarh Shahifah al-Sajjadiyah sangat kaget atas perbuatan (empat
ulama) itu, lalu berusaha membantah argumen mereka,
"وأخبارنا
متواترة بوقوع التحريف والسقط منه بحيث لا يسعنا إنكاره، والعجب العجيب من الصدوق وأمين
الإسلام الطبرسي، والمرتضى في بعض كتبه كيف أنكروه وزعموا أن ما أنزله الله تعالى هو
هذا المكتوب مع أن فيه رد متواتر الأخبار"
‘Riwayat kami
akan tercemarnya Al-Qur’an sangat mutawatir. Tak ada peluang untuk
mengingkarinya. Sangat mengherankan ulah al-Shaduq, Amin al-Islam al-Thibrisi, dan
al-Murtadha dalam beberapa kitabya. Bagaimana mungkin mereka ingkari lalu
mereka klaim bahwa apa yang diturunkan Allah Ta’ala itu seperti yang termaktub
sekarang ini. Padahal riwayat yang membantah adalah mutawatir ’.” (Syekh Dr.
Nashir al-Qifari, Ushul al-Madzhab al-Syia’ah al-Itsnai ‘Asyariyyah, jilid 1,
hal 322 dan 327)
Jika tidak
salah ingat, Kitab Syarh Shahifah al-Sajjadiyah ini sudah diterjemah ke dalam
Bahasa Indonesia oleh Bapak Jalaluddin Rakhmat.
Ayat-ayat
Setan
Meskipun belum
terungkap secara keseluruhan karena masih berada dalam genggaman Imam Mahdi
Syiah yang masih bersembunyi dalam Goa hantu di Sirdab. Sebagian besar ulama
Syiah sudah berani mengungkap beberapa ayat-ayat atau potongan ayat yang
diklaim terlah terbuang dari Al-Qur’an yang ada saat ini.
Sebagian besarnya
disebutkan dalam Kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab hadis karya para ulama
muktabar Syiah.
Ayat-ayat yang
tidak berasal dari Kalam Allah itulah ayat-ayat setan. Dengan modus ditambah
atau dikurangi. Nah, ayat Kursi yang terletak dalam surat al-Baqarah ayat 255 itu
kita jadikan sebagai salah satu contoh ayat al-Qur’an yang tidak selamat dari
tangan-tangan setan yang diperankan oleh para Ulama Syiah. Perhatikan Footnote
dalam scan Kitab Syiah di bawah ini,
Daftarnya bisa Anda
lihat disini
(http://www.lppimakassar.com/2012/08/al-quran-al-karim-vs-quran-syiah.html)
meskipun belum semuanya. Tapi setidaknya sudah mewakili daftar ayat-ayat setan
dalam Al-Qur’an milik pemeluk Syiah.
(Muh.
Istiqamah/lppimakassar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar