APA YANG MEREKA DENDAMKAN TERHADAP NEGERI SAUDI ?
Banyak sekali orang yang dengki dan
dendam dengan biladul haramain (negeri dua tanah suci) Kerajaan Arab
Saudi. Mereka mencela dan menghujatnya dikarenakan pemerintah yang
menjalankan negeri ini adalah suatu kaum yang mereka sebut dengan nama
”Wahhabi”.
Tentu saja mereka merasa dendam, dengki
dan marah kepada Wahhabi, karena mereka tidak bisa tenang melaksanakan
kesesatan dan kebid’ahannya apabila dakwah wahabiyah ini masih ada.
Untuk menciptakan tanfir (larinya manusia
kepada kebenaran), mereka membuat istilah-istilah bid’ah, menyematkan
istilah Wahhabi kepada siapa saja yang menyerukan tauhid murni, tidak
hanya sampai di sana, mereka fitnah dan buat kedustaan atas negeri ini.
Di lain fihak, atas ulah sebagian oknum
yang terdidik dengan jiwa terorisme dan khowarij, mereka mengaku-ngaku
sebagai pengikut dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin ’Abdul Wahhab, namun
mereka melakukan takfir, irhab, tafjir dan tadmir di negara-negara
muslim ataupun negeri kafir. Sehingga akhirnya biladul haramain pun
dicap sebagai negerinya sarang teroris. (Abu Salma)
Allah telah menjadikan negeri Makkah dan
Madinah sebagai tempat yang aman hingga hari kiamat, semenjak Allah
memerintahkan kepada kekasih-Nya Nabi Ibrahim agar mengumumkan kepada
manusia untuk menunaikan ibadah haji, mereka datang ke Baitul Haram
(Ka’bah) dari segala penjuru negeri ; sebagaimana Allah berfirman.
“Artinya : Dan berserulah kepada manusia
untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi
mereka” [Al-Haj : 27]
Dan Allah berfirman sembari memberi nikmat kepada penduduk negeri Haramain.
“Artinya : Dan apakah Kami tidak
meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah Haram (tanah suci) yang aman,
yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam
(tumbuh-tumbuhan)” [Al-Qashas : 57]
Demikianlah firman-Nya.
“Artinya : Maka hendaklah mereka
menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari
ketakutan” [Al-Quraisy : 3-4]
Pelajaran dalan ayat itu diambil dari
keumuman lafadh, (dan) bukan dari kekhususan sebab, walaupun sebagian
ayat ini turun pada kaum musrikin Makkah, hanya saja ayat ini mencakup
kepada penduduk Makkah hingga hari kiamat. Demikianlah Allah berkehendak
untuk rumah-Nya agar senantiasa menjadi tempat dengan kedamaian dan
keamanan, agar orang yang berhaji, berumrah dan orang yang berkunjung
datang ke negeri itu dengan tanpa merasa takut dan gelisah.
Akan tetapi (kaum Khawarij modern) para
da’i dan penyeru peledakan tidak ingin suasana seperti itu terjadi,
tetapi yang mereka inginkan adalah kegoncangan keamanan negeri
Al-Haramain. Mereka melanggar ayat-ayat dan hadits-hadits yang
memperingatkan akan larangan mengganggu kaum muslimin, menakut-nakuti
dan membunuh mereka !
Maka bagaimanakah jika hal itu (yaitu
mengganggu, menakut-nakuti dan membunuh kaum muslimin) terjadi di bumi
yang paling suci dan paling mulia di muka bumi ini, yaitu negeri Makkah
yang aman dan daerah sekitarnya ?!
Allah berfirman.
“Artinya : Dan siapa yang bermaksud di
dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan
kepadanya sebahagian siksa yang pedih” [Al-Haj : 25]
Sesungguhnya hanya sekedar berniat
melakukan kejahatan di Makkah adalah sebuah kejahatan dan dosa yang
besar, maka bagaimanakah dengan mereka yang menumpahkan darah yang haram
di negeri Al-Haram ?
Bagaimanakah halnya orang yang meletakkan
dan menaruh senjata dan bahan peledak dalam tumpukan mushaf Al-Qur’an,
dan menyangka bahwasanya hal ini adalah jihad dan pengorbanan ?
Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu,
yang berusaha membuat kerusakan di negeri Al-Haramain (Saudi Arabia)
dan negeri Islam lainnya, pada hakikatnya mereka itu adalah orang-orang
yang berkhidmat (pada) musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi dan
Nashara serta seluruh musuh-musuh Islam, karena musuh-musuh Islam itu
bergembira dan menabuh genderang bahkan menari-nari ketika gangguan
menimpa negeri Islam, khususnya negeri Islam, yang memelihara dan
menjaga Makkah dan Madinah, negara yang menyebarkan aqidah Tauhid di
negeri Arab dan selain negeri Arab.
Maka kenapa penyerangan yang keji ini
dilakukan dari dalam dan dari luar, atas negeri Al-Haramain ? Karena
Saudi Arabia adalah benteng terakhir bagi Islam, dan karena dinegeri itu
pula ditegakkan syariat Allah diatas asas Kitabullah dan sunnah
Rasul-Nya, dan karena di negeri itu disebarkan tauhid disegenap penjuru
bumi.
Maka (negeri ini) harus diperangi serta
dilemahkan, dan disibukkan dengan fitnah-fitnah !! (negeri itu) harus
digoncangkan keamanannya, karena kegoncangan kepercayaan pada negeri itu
dan menampakkannya dalam keadaan lemah dari menjaga tempat-tempat yang
suci, benar-benar akan mencegah para jama’ah haji dan pengunjung serta
orang yang berumrah untuk mendatanginya.
Maka lemahlah perekonomiannya, dan
tersibukkan negeri Saudi Arabia dari kewajibannya yang suci yaitu
melayani dua tempat suci (Makkah dan Madinah) melayani Islam dan kaum
muslimin.
Kemudian mereka yang menuduh negeri itu
dengan kedzaliman dan kedustaan, (bahwa negeri Saudi Arabia ) membina
teroris, diri merekalah yang bergembira dengan perbuatan orang-orang
bodoh pembunuh dari kalangan kaum Khawarij masa kini, maka lihatlah
bagaimana mereka (orang kafir yang menuduh negeri Saudi Arabia membina
teroris dan kaum Khawarij yang meledakkan Al-Haramain) bertemu dalam
satu sasaran dan satu tujuan, walaupun tanpa sengaja ?!
Dan Maha benar Allah dimana Dia berfirman.
“Artinya : Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu” [Al-Baqarah : 120]
Musuh-musuh Islam di timur dan barat
tidak meridhai kecuali umat ini meninggalkan agamanya sebagaimana
terkelupasnya ular dari kulitnya, baik pemerintah ataupun rakyatnya, dan
(mereka menginginkan) umat Islam menyerupai negeri barat baik itu
akidahnya, peradabannya, kebudayaannya dan akhlaknya.
Dan hal ini (umat Islam meninggalkan
agamanya) “dengan izin Allah- tidak akan terjadi selama pada kita
terdapat Kitabullah dan Sunnah nabiNya, dan selama pada kita terdapat
ulama rabbani yang menyuruh berbuat baik dan melarang dari kemungkaran,
berjihad dengan lisan mereka, jari-jemari mereka dan keterangan mereka,
mereka benamkan setiap fitnah Khawarij dan ahli bid’ah yang sesat, dan
mereka memperingatkan dari persengkokolan musuh-musuh Islam, menasehati
para penguasa kaum muslimin dengan cara yang baik dan cara yang paling
lurus, dengan kelembutan dan hikmah, agar mereka dapat membantu para
penguasa melawan syaitan dan mereka tidak membantu syaitan melawan
penguasa kaum muslimin, mereka (para ulama itu) akan mendo’akan penguasa
kaum muslimin dengan kebaikan, dan tidak mendoakan penguasa dengan
kejelekan dan kebinasaan.
Semoga Allah menjaga negeri Al-Haramain
khususnya dan negeri-negeri Islam secara umum dari segala
rencana-rencana jahat yang dilakukan oleh musuh-musuh kita yang nampak
atau dari kalangan kaum muslimin yang bersembunyi dibelakang Islam
““mereka menyangkanya- dan Allah benci dan berlepas diri dari mereka dan
amal perbuatan mereka, dan Allah-lah meliputi mereka semuanya tiada
sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia dan tiada Rabb selain Dia.
[Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi No. 08/Th. II/1424H, 21-22. Terjemahan dari http
Tidak ada komentar:
Posting Komentar