MUNCULNYA seorang pesulap dalam acara kajian keagamaan di salah satu televisi swasta mengundang kontroversi. Abu Marlo yang sempat menjadi peserta ajang pencarian pesulap berbakat ini muncul di layar kaca menyampaikan hujjah agama yang dinilai bermasalah.
Menurut Fahmi Salim, MA dari Komisi Pengkajian dan Fatwa MUI, telah banyak masukan dari masyarakat yang mengkritik konten “dakwah” Abu Marlo.
“Sudah banyak yang mengirimkan protes dan kritiknya terhadap Abu Marlo, tapi belum ada yang secara resmi mengadu ke MUI terkait hal ini,” jelas Fahmi Salim kepada Islampos lewat sambungan telepon (11/01/2014).
Fahmi menilai munculnya fenomena seperti Abu Marlo ini dikarenakan masyarakat pada umumnya permisif.
“Fenomena ini muncul karena masyarakat kita permisif (acuh tak acuh) terkait standart seorang da’i atau ustadz, padahal yang namanya seorang pengajar itu harus memiliki otoritas dalam bidangnya. Nah masyarakat yang permisif ini ditangkap sebagai kesempatan oleh media yang kemudian menampilkan seseorang yang tidak kompeten sekalipun asal bisa menarik masyarakat,” jelasnya.
Fahmi Salim meminta agar kedepan masyarakat harus lebih kritis lagi dalam menyaring konten dakwah yang ditampilkan oleh media, pun media kedepannya diminta untuk berkonsultasi dengan Ulama jika hendak menyiarkan acara berkonten dakwah. [eza/Islampos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar