Untuk MEREKA yang menuduh Logo Pustaka Imam asy-Syafi’i sebagai SALAFY MASONIC, atau sebagai Popeye, Salafy dan Katholik.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Dituduh dengan gambar lambang dari mata Horus:
Selama Salaf/Salafy membuat sesuatu yang dianggap salah, langsung mereka menuduh bahwa salafy itu Freemason.
Silahkan klik di link bawah ini:
Sumber: http://salafjalanku.blogspot.com via Facebook Abu Ayaz
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Sebelum menulis artikel ini, saya mohon maaf untuk semua
pihak jika ada yang tersinggung. Ini murni hanya untuk perbandingan,
semoga kelak tidak ada tuduhan-tuduhan semacam ini lagi.
Saya sebagai penuntut ilmu, dan juga pembaca sebagian buku-buku
Pustaka Imam asy-Syafi’i, sangat sedih ketika sebagian golongan umat
muslim menuduh yang bukan-bukan tentang logo Pustaka Imam asy-Syafi’i.
Pasalnya mereka hanya menyama-nyamakan dan mengira-ngira Logo Pustaka
Imam asy-Syafi’i (yg kita singkat PIS) ini dengan logo/lambang-lambang
yang tidak patut, bahkan mereka telah memberikan tuduhan palsu terhadap
penerbit PIS ini dengan sebutan Freemason. Dari mana dasar mereka bisa mengatakan tuduhan tersebut.
1. Awalnya berdirinya PIS, logo pertamanya seperti:
dituduh dengan lambang Gereja Katholik:
Selama Salaf/Salafy membuat sesuatu yang dianggap salah, langsung mereka menuduh bahwa salafy itu Freemason.
Silahkan klik di link bawah ini:
Pertanyaan Saya…?
1. Apakah memang benar PIS adalah Freemason, mana buktinya.
Jawab wahai kalian yang menuduh PIS…!!
2. Lalu bagaimana dengan gambar logo ini:
Lalu perhatikan logo berikut:
3. Benarkah logo-logo tersebut sama halnya dengan logo PIS,
antek-antek dari Kaum, Agama, Organisasi Lain…? Jawab Jika iya, dan
carikan buktinya.
Pasti semua menjawab:
- tentu saja tidak…
- ya enggaklah..
- ah..masa sih…
- Bo’onglah..
- Wah..Fitnah nih…
“…Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (Ali Imran: 119)
“…sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).” (Al-Maidah: 7)
“…Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (Al-Anfal: 43)
————————————————————————-
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Qashash:83)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. “ (QS. Luqman:18)
Dalil yang diambil dari surat Al Qashash:83 menjelaskan bahwa sorga adalah tempatnya orang-orang yang tidak sombong. Dan pada dalil yang terdapat dalam surat Luqman:18 Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk tidak sombong kepada sesama.
Dalil dari Hadits
Dari Abu Sa’id Al Khudry radhiyallahu ‘anhu dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sorga dan neraka itu berdebat; neraka berkata: “Padaku orang-orang yang kejam dan sombong” Sorga berkata: “Padaku orang-orang yang lemah (tertindas) dan miskin” Kemudian Allah member keputusan kepada keduanya: “Sesungguhnya kamu sorga adalah tempat rahmatKu, Aku memberi rahmat dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan sesungguhnya kamu neraka adalah tempat siksaanKu, Aku menyiksa dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki; dan bagi masing-masing kamu berdua Aku akan memenuhimya.” (HR. Muslim)
—————————————————————————-
Bahaya menuduh sesama umat muslim sebagai sebutan kafir.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang
berkata kepada saudaranya (sesama muslim; peny), “Hai Kafir!”, maka ucapan
itu kembali kepada salah satu di di antara keduanya. Jika apa yang
diucapkannya itu benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan”. (HR. Muslim I – 33, 49)
Dari Abu Zar radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Seorang laki-laki
yang menuduh laki-laki lain itu jahat atau menuduhnya kafir, maka tuduhannya
itu berbalik kepada dirinya, seandainya orang yang dituduhnya itu tidak
seperti itu.” (HR. Bukhari IV – 53, 1709)
Saya HARAP kalian semua bisa membaca dan melihat, serta menjawab artikel ini dengan bijak, tanpa adanya Emosi..
“…sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).” (Al-Maidah: 7)
“…Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (Al-Anfal: 43)
————————————————————————-
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Qashash:83)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. “ (QS. Luqman:18)
Dalil yang diambil dari surat Al Qashash:83 menjelaskan bahwa sorga adalah tempatnya orang-orang yang tidak sombong. Dan pada dalil yang terdapat dalam surat Luqman:18 Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk tidak sombong kepada sesama.
Dalil dari Hadits
Dari Abu Sa’id Al Khudry radhiyallahu ‘anhu dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sorga dan neraka itu berdebat; neraka berkata: “Padaku orang-orang yang kejam dan sombong” Sorga berkata: “Padaku orang-orang yang lemah (tertindas) dan miskin” Kemudian Allah member keputusan kepada keduanya: “Sesungguhnya kamu sorga adalah tempat rahmatKu, Aku memberi rahmat dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan sesungguhnya kamu neraka adalah tempat siksaanKu, Aku menyiksa dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki; dan bagi masing-masing kamu berdua Aku akan memenuhimya.” (HR. Muslim)
—————————————————————————-
Bahaya menuduh sesama umat muslim sebagai sebutan kafir.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang
berkata kepada saudaranya (sesama muslim; peny), “Hai Kafir!”, maka ucapan
itu kembali kepada salah satu di di antara keduanya. Jika apa yang
diucapkannya itu benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan”. (HR. Muslim I – 33, 49)
Dari Abu Zar radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Seorang laki-laki
yang menuduh laki-laki lain itu jahat atau menuduhnya kafir, maka tuduhannya
itu berbalik kepada dirinya, seandainya orang yang dituduhnya itu tidak
seperti itu.” (HR. Bukhari IV – 53, 1709)
Saya HARAP kalian semua bisa membaca dan melihat, serta menjawab artikel ini dengan bijak, tanpa adanya Emosi..
Sumber: http://salafjalanku.blogspot.com via Facebook Abu Ayaz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar