Jumat, 25 April 2014

Mengkafirkan Syi’ah Berarti Menyerang dan menghancurkan ahlussunnah?! (masukan untuk Habib Rizieq) (bag. I)

Begitu saya membaca berita atau makalah yang diberi judul “Habib Rizieq Shihab: “Mengkafirkan Syi’ah Berarti Menyerang dan Menghancurkan Ahlussunnah”1, maka saya merasa ada keanehan-keanehan. Ada yang janggal, ada yang kurang pas, ada yang mengusik hati, yang perlu diluruskan supaya tidak menyesatkan. Di sana ada hak Allah, ada Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-, ada hak sahabat, ada hak ahlulbait dan hak ulama ahlussunnah yang harus dibela. Secara singkat bisa saya sebutkan sekarang ini:

  1. Ceramah Habib berjudul “Bahaya Takfiritetapi isinya tidak menekankan bahwa syiah itu takfiri, tetapi cenderung fokus pada sekelompok orang yang dianggap salah dalam mengingkari syiah. Di makalah itu disebutkan:

Habib Rizieq mengingatkan bahwa sikap gemar mengkafirkan orang atau menyesatkan kelompok lain yang berbeda pandangan sebagaimana dilakukan kelompok takfiri itu, merupakan problem besar, masalah serius dan sangat berbahaya bagi keutuhan dan ukhuwah umat Islam sehingga harus disikapi dengan ekstra hati-hati.

Ucapan Habib betul, bahwa kelompok takfiri ini problem besar, masalah serius dan sangat berbahaya bagi keutuhan umat Islam sehingga harus dihadapi dengan ekstra hati-hati.

Tapi apakah Habib sudah tahu, atau para pembaca tahu bahwa kelompok takfiri yang paling berbahaya itu adalah syiah?!

Berikut ini adalah informasi dan bukti, semoga bermanfaat.

Di buku “Menuntun Syiah ke Jalan yang Benar2 di soal 84, halaman 81-82, di footnote dijelaskan:

 menuntun

  • 1) Buku Syi’ah Dalam Sunnah, Muhammad Reza Modarresee, Pustaka Citra, cet. I, 2013, h. 21, 22, : “Bani Umayyah adalah kafir”, di halaman 31 dikatakan: Bani Umayyah adalah musuh Islam;

  • 2) Buku Dua Pusaka Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- , Ali Umar al-Habsyi, Pustaka Zahra, cet. I, 2002, Hal. 271 : “Bani Umayyah adalah musuh Islam” dan di hal. 402 dikatakan: Muawiyyah adalah musuh Rasul.”;

  • 3) buku Qalbun Salim, Abdullah Husain Dateghib, Cahaya, cet. II, 2010, Hal. 27, “Kepemimpinan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah adalah kepemimpinan yang zhalim”.

Dari hal. 27 dan 30 dapat diringkas bahwa orang yang mencintai pemimpin Zhalim Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah dan mengingkari kepemimpinan Ahlul Bait adalah kafir, musyrik!!!

Di hal. 30: Bani Umayyah Munafik. Dan melaknat Yazid Bin Muawiyyah adalah kewajiban setiap muslim!!

  • 4) buku 560 Hadis dari 14 Manusia Suci, Fatih Guven, Yayasan Islam al-Baqir Bangil, cet. I, 1995, hal. 50: Thalhah, Zubair, Muawiyyah, Aisyah memerangi Imam Ali, dan Muawiyah merongrong negara yang sah.

Di hal. 114-115: Muawiyah sangat memusuhi Ali dan Hasan, Muawiyah mengingkari perjanjian. Kejahatan kepada ahlulbait merajalela, Muawiyah menyuruh istri Hasan meracun Hasan.

Di hal. 140 : Muawiyah jahat durjana, menyerahkan khilafah kepada Yazid pemabuk, pezina, dan Islam Muawiyah bukan Islam Muhammad!!

Di hal. 212 dikatakan: “Rukun Islam yang terbesar adalah al-wilayah”;

di hal. 214 dikatakan: “Tidak tahu/tidak mengakui imam Syiah adalah kafir!!!

Di buku Majelis Ulama Indonesia Pusat di jelaskan:

 mui

  • 5) Abbas Rais Kermani: Abu Bakar dan Umar adalah Iblis (Kecuali Ali, al-Huda , 2009, h. 155-156

  • 6) Emilia Enita ZA: “Syiah melaknat orang yang dilaknat Fatimah” (40 masalah Syiah, Bandung, IJABI, editor Jalaluddin Rakhmat, cet. 2, 2009, h.90)

  • 7) Jalaluddin Rakhmat: yang dilaknat fatimah adalah Abu Bakar dan Umar. (meraih cinta ilahi, depok, Pustaka Iman, 2008, dalam footnote h. 404-405

Jika Habib sebagai “ahlisunnah” merasa risau dan geram dengan sikap gemar mengkafirkan orang atau menyesatkan kelompok lain yang berbeda pandangan, maka apakah sikap syiah Indonesia yang bukan hanya gemar tapi akidahnya mewajibkan mengkafirkan sahabat Nabi -Shalallah alaihi wa salam-, melaknat dan menyebar kebencian kepada para khulafaurrasyidin dan sahabat Nabi -Shalallah alaihi wa salam-, serta istri Nabi -Shalallah alaihi wa salam-, seperti dalam bukti-bukti di atas tidak membuat Habib geram dan marah?!

Manakah yang lebih berbahaya, mengkafirkan orang muslim biasa, ataukah mengkafirkan para khulafaurrasyidin dan para sahabat Nabi, dan istri Nabi yang itu artinya menghancurkan seluruh bangunan Islam dan menolak al-Qur’an dan sunnah?!

Manakah yang lebih berbahaya, yang mengkafirkan muslim biasa diluar kelompoknya ataukah yang mengkafirkan Khalifah Abu Bakar dan Umar dan secara dusta mengatas namakan kepada ahlulbait, mengatasnamakan kepada Sayyidah Fatimah al-Zahra`?!

Syiah Indoneisa itu takfiri plus dusta atas nama ahlulbait plus mendustai bangsa Indonesia, adakah yang lebih berbahaya dari ini? Adakah takfiri yang lebih jahat dari ini?!

Saya berharap semoga dalam pidato berikutnya Habib bisa menjelaskan bahwa Syiah Indonesia (semua bukti-bukti di atas adalah berbahasa Indoneisa) itu takfiri dan sangat berbahaya! Apalagi rukun Islamnya beda !, Sekarang kalau kita renungkan dengan baik lebih berbahaya mana orang yang mengkafirkan orang Islam biasa, atau orang Islam yang hidup saat ini yang belum ada buktinya (misal : ada orang yang mengkafirkan Habib) yang hal ini tidak ada buktinya, dengan Orang yang jelas-jelas mengkafirkan Istri Nabi, Sahabat Nabi yang jelas-jelas tertulis di kitab mereka, yang dilontarkan saat mereka berbicara !

Kami berhusnuzhan pada Habib bahwa saat habib “menegaskan bahwa dirinya tidak sedang membela Syi’ah. Justru ia sedang membela Ahlusunnah wal Jama’ah” tapi kenyataannya belum mentahdzir syi’ah dan belum menyatakan kalau syi’ah itu takfiri, itu hanya karena belum mengetahui hakekat syi’ah Indonesia. Semoga dengan bukti-bukti ini nasehat Habib tentang bahaya takfiri lebih fokus pada syiah!

Sampai di sini dulu nanti kita lanjutkan dengan bagian 2 soal perawi syiah dalam kitab-kitab sunnah. Saya harap bagian kedua nanti juga diikuti sebab masalahnya sangat penting, jika salah memahami maka menjadi menyesatkan, yaitu soal perawi-perawi syiah yang katanya ada dalam kitab-kitab hadits ahlussunnah. Jika kita mengkafirkan syiah maka berarti “menyerang dan menghancurkan ahlussunnah” benarkah demikian? Atau malah sebaliknya, jika tidak menjelaskan kufurnya syiah –dan cenderung membelanya- berarti menyerang dan menghancurkan ahlussunnah?!

Sangat menarik. Nantikan! [*]

Mohon maaf sudah ada pekerjaan lain. Terima kasih saudaraku yang mem

beri tahu adanya makalah di atas! Jazakallahu khairan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar