Mengenal lebih dekat “Syaikh”nya Nahdatul Ulama
Pertanyaan : “Didaerah Jawa Timur banyak saudara-saudara yang kita belajar di pondok pesantren salafiyyah (Ustadz Ali Saman berkomentar: Masya Allah…Salafiyyah NU, Nahdatul Ulama ?!?!?! ) sangat
mengagungkan sosok Kyai Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki, Siapakah sosok
syaikh tersebut ? Apakah benar dia seorang Muhaddits Ahlus Sunnah?
Apakah sekarang masih hidup ? Apakah sumbangsih Syaikh Sayyid Muhammad
Alwi Al Maliki terhadap perkembangan dakwah salafiyyah di Saudi pada
umumnya dan para alumninya di Indonesia pada khususnya ?
Ustadz Ali Saman menjawab : Ikhwanifillah A’azakumullah…saya kemaren membaca di majalah Al Furqon
( Al Furqon Gresik, Edisi 5 Thn. III hal. 2 ) perdebatan antara Ustadz
Aunur Rofiq dengan salah satu pengagum Syaikh Muhammad Alwi Al Maliki,
pengagum Alwi Al Maliki tersebut mengatakan bahwa syaikhnya adalah
Muhadditsul Ahlus Sunnah. Syaikh Muhammad Alwi Al Maliki duhulunya
adalah pernah ngajar di haram (tanah suci), dan orang salafy.
Kemudian setelah itu banyak penyimpangan-penyimpangan. Salah satunya
buku yang menunjukkan penyimpangannya adalah dia menulis buku yang
berisi pengkultusan Nabi Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam dan mengarang
tentang sunnahnya maulid nabi Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam. Kemudian
habis itu, ia dikeluarkan atau dipecat dari mengajar di halaqah di
masjidil haram oleh kepemimpinan tinggi masjid al haramain. Bahkan
terjadilah hiwar (debat/dialog) yang sangat kuat sekali antara syaikh Sulaiman Ibnu Mani’ (Anggota
Kibar Ulama Saudi) dengan Syaikh alwi almaliki di Mekkah, dan
hiwar/dialog itu direkomendasikan oleh Syaikh AbdulAzis bin Baz ( Mufti
Kerajaan Arab Saudi waktu itu ) dan terbitlah bukunya dan
sudah diterjemahkan “Dialog dengan Alwi Al Maliki”, Silahkan baca
bukunya…..Syaikh Sulaiman Ibnu Mani’ membantah dengan nash Al Quran,
Sunnah Nabi Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam, dan akal terhadap pendapat
alwi al maliki yang membolehkan Maulid Nabi.
Ikhwanifillah
A’azakumullah….Syaikh Alwi Al Maliki sebenarnya memiliki manhaj yang
baik sebelum ia dikeluarkan dari mengajar di masjidil haram. TETAPI
sekarang manhajnya sudah rusak, akidahnya sudah rusak, dan banyak disana
ia menghalalkan tawassul yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya,
bahkan mengagungkan Rasulullah sampai-sampai menjadikan Rasulullah
Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam seolah-olah sebagai ilah atau sebagai
Tuhan, dan hal ini adalah sumber dari kesesatan agama Syi’ah, yang
mereka mengagungkan Rasulullah Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam melebihi
derajat yang Allah turunkan kepada dia (Rasulullah
Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam). Syaikh Alwi Al Maliki setelah disuruh
taubat oleh para ulama disana ( Saudi maksudnya ). Ia tidak mau taubat
dari perbuatan dosanya, Akhirnya pemerintah setempat memutuskan
menghukum Syaikh Sayyid Alwi Al Maliki sebagai tahanan rumah. Dan
menurut cerita teman saya, suatu ketika ia pernah nekad untuk keluar
untuk sholat ied di masjidil haram, dan ketika keluar dari masjidil
haram dan para syabab tahu bahwa orang tersebut
adalah syaikh yang memiliki dan mendakwahkan aqidah tauhid yang rusak,
akhirnya para syabab langsung mengerubungi dia untuk berusaha
memukulinya, akhirnya mulai saat itu, pemerintah setempat melarang ia
dari sholat id (ditempat umum). Syaikh alwi al maliki menyebarkan
kesesatan ajarannya melalui pembangunan ma’had diberbagai tempat dengan
nama ma’had “Ar ribath”, dia membungkus kesesatan ajarannya dengan
slogan ajaran cinta kepada ahlul bait (allawiyyin) , yang sebenarnya
adalah mencela kepada ahlul bait itu sendiri !!!. Ma’had Ar ribath di
Mekkah didirikan oleh dia di tempat yang sangat tersembunyi sekali, “laa ya’rifuha illa ahluha”
/ “tidak ada orang yang tahu kecuali orang – orang yang menginduk
kepada ma’had ini”. Sampai saya sendiri pernah mencoba mencari tahu
ma’had ar ribath kayak apa ???, tapi tidak ketemu…karena mereka tahu
bahwa saya dari jam’iyyah islamiyyah dari penampilan saya. Di
Maroko dan Madinah didirikan ma’had ar ribath juga. Santrinya memiliki
ciri khas yang sangat unik sekali diantaranya memakai gamis seperti yang
saya pakai TETAPI gamis mereka nyapu masjid/lantai (isbal maksudnya )
dan memakai selendang hijau (coba antum teliti, penampilan kyai-kyai
NU…niscaya antum akan tahu dengan siapa dia belajar). Sampai-sampai ketika mereka keluar masuk di perkemahan dan hotel-hotel jama’ah haji mereka mengatakan “Kita ini dari Islamic University menawarkan kambing
kurban 200 riyal ?” padahal kambing yang kita beli itu harganya 350
riyal. “Sisanya dari mana ? “Sisanya ? Wallahu a’lam bish showab”,
Mengapa mereka berani menjual kambing dengan 200 riyal ?, karena mereka
menyembelih kambing sebelum hari id dengan dalil bahwa (kata mereka)
madzab Syafi’iyyah membolehkannya. Padahal tidak ada madzab syafi’i yang
membolehkannya !!!. Kemudian habis itu ya ikhwan…ciri-cirinya mereka
itu, Masya Allah…kelihatannya mereka iltizam kepada sunnah,
padahal mereka itu menindas-nindas dan menguburkan sunnah itu sendiri.
Sunnahnya bagaimana? Sunnah yang mereka sering tampakkan adalah hadits
yang berbunyi (yang artinya) “Sholat menggunakan siwak itu pahalanya
lebih dari 70 kali sholat”, padahal hadits ini adalah hadits yang dho’if
!!! Kalaupun seandainya hadits ini adalah hadits yang shohih, maka
derajatnya hasanun lighoirihi. Ketika mau sholat, mereka langsung ambil
siwak, meskipun imam sudah takbir, mereka tetap sibuk siwak-an, padahal
Rasulullah Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam mengatakan “fa idzaa kabbara
fakkabaruu..”Apabila ia (imam) bertakbir, bertakbirlah kalian..”. ngga’
usah pakai ushalli…ngga’ usah pakai siwak. Adapun mengenai
murid-muridnya …Murid-muridnya banyak sekali bertebaran di Indonesia,
bahkan sekarang ini banyak dan lebih banyak lagi, mereka
membuat jam’iyyah lanjutan setelah Ma’had Ar Ribath…yaitu Jam’iyyah Al
Ahqaf. Apel siaganya tiap pagi adalah…keliling kuburan syaikh mereka.
Oleh karena tidak pantas mereka menisbatkan pesantrennya kepada
salafiyyah, karena salafiyyah adalah ..salafy adalah ashhabunnabi
Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam wa ashhabul kiram, itu yang kita nama salafiyah.dan
kita tidak menyebut pesantren mereka dengan pesantren salafiyyah !!!
Salafiyyah yang mereka (murid Alwi Al Maliki di Indonesia dan Nahdatul
‘Ulama) maksudkan adalah pesantren tradisional, ngajinya pake kitab
kuning, mandinya dengan 2 qullah meskipun sudah
kotor/butek/keruh airnya sampai-sampai membuat kulit gatal. ( maksudnya
orang – orang “salafiyyah” NU mengganggap bahwa air yang telah mencapai 2
qullah tidak dapat ternajisi oleh apapun…padahal pemahaman yang benar
tidaklah demikian, baca keterangan Ustadz. Abdulhakim bin Amir Abdat
mengenai hadits masalah ini pada As Sunnah edisi 06/tahun VII/1424
H/2003 M hal. 11 )
Nah oleh sebab itu, Ikhwanifillah A’azzakumullah….dikatakan pula Syaikh Alwi Al Maliki ini memiliki ziarah (kunjungan) ke Indonesia setiap satu tahun sekali, ziarahnya langsung ke Jawa Timur, ke tempat para fans
nya ( maksudnya bekas muridnya ), Saya orang jawa timur…dan banyak
bertemu dengan pengikut-pengikut mereka ini. Bahkan satu cerita
mengatakan, Wallahu a’lam cerita ini betul atau tidak…bahkan diantara
orang-orang yang diziarahi terutama orang-orang madura… arek-arek
situbondo itu…mereka rela menikahkan anaknya dengan syaikh ini, dalam
rangka mengambil keturunan habaib. Perlu kita ketahui keturunan habaib
tidak ada fungsinya disisi Allah swt kecuali dengan taqwa !!!. Habaib
banyak…habaib banyak di Indonesia…yang ngaku habaib …habib…habib…habib,
tapi perbuatannya…adalah menyalahi Sunnah Rasulullah
Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam, bukan pencinta Rasulullah Shalllallahu
‘Alaihi Wassalam. Katanya habaib juga masih main perempuan… Katanya
habaib juga masih jualan tanah surga, katanya…perbuatan macam apa yang
dilakukan para habaib seperti ini ???
Ikhwanifillah… antum coba sekarang lihat di Bogor, kebetulan saya waktu itu tinggal di Jakarta dan saya suka ke Bogor…disana ada kuburan yang dikeramatkan milik habib fulan… omzetnya setiap hari atau setiap minggu, melebihi 30 Juta, oleh karena itu mereka tidak mau meninggalkan kerjaan seperti ini…bayangkan 1 minggu dapat 30 juta…bandingkan dengan gaji pegawai negeri…satu minggu dapat berapa ??? belum potongan-potongan yang lain…, yang datang disana juga para pejabat – pejabat, seperti inilah kondisi umat kita, yang mau dibohongi oleh pemuja-pemuja kuburan habaib. Dan parahnya…para prajurit-prajurit alawiyyin (maksudnya murid alwi al maliki) ini banyak mengajar di Pesantren NU, seperti Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Kyai As’ad, dan Pesantren Ash Shidiqiyyah di Kedoya Jakarta. Ciri-ciri mereka sama…kalau pake gamis, sorbannya/selendangnya berwarna hijau…kalau pake sarung, ngga’ tahu saya ciri-ciriya…(SELESAI TANYA JAWAB )
Sumber : ditranskrip dari CD Dakwah Bedah Buku Intensif 2004 CD-3, Sesi tanya jawab (kajian tanggal 13 Dzulhijjah 1424 H) dengan Ustadz Ali Saman Hasan, Lc ( Alumni Univ. Islam Madinah, sekarang mengajar di Ma’had Al Irsyad Tengaran, Salatiga )
________________________________________________________________________________________________________________________________________
BENARKAH
Muhammad Alwi Al Maliki
SEORANG MUHADDITSUL HARAMAIN ?
( Al Furqon Gresik, Edisi 5 Thn. III hal. 2 )
——————————————————————————————————————————————————————————————————————————
Pengagum Alwi Al Maliki memprotes :…Untuk masalah ini silahkan ustadz baca kitab XXX oleh Muhadditsul Haramain Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki, ana tunggu jawaban Ustadz Aunur Rofiq.
( 0815 4803 0XXX )
Redaksi Al Furqon Menjawab : …Kami tidak memiliki kitab yang disarankan tersebut. Sejauh ini kami belum mengetahui ada yang menggelari Muhammad Alwi Al Maliki dengan Muhadditsul Haramain kecuali
orang-orang yang fanatik kepadanya atau semadzab. Simak perkataan
Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Mufti Arab Saudi terdahulu ketika memberi
muqoddimah kitab hiwar ma’a Maliki fi Raddi Mungkaraatihi (Dialog dengan
Al Maliki, Bantahan Kemungkaran dan kesesatannya) karya Syaikh Abdullah
bin Mani’, anggota Kibar Ulama Saudi, kata beliau: “…saya telah
mencermati kemungkaran-kemungkaran di kitab karangan Muhammad Alwi
maliki dan dalam muqodimah kitabnya yang tercela yang dinamakan Ad
Dzakho’ir Al Muhammadiyyah. Dalam buku itu dia menisbatkan sifat-sifat
ilahiyyah kepada Rasulullah, semisal: “Rasulullah memegang kunci-kunci
langit dan bumi, beliau berhak membagi tanah di surga, mengetahui
perkara ghaib, ruh, dan lima perkara yang hanya diketahui Allah, makhluk
diciptakan karena beliau, malam kelahirannya lebih agung ketimbang
lailatul qadar, dan tidak ada sesuatu yang terjadi kecuali karena
beliau”. Contohnya dia mengakui qosidah-qosidah yang dia nukil dari
kitab Ad Dzakho’ir yang berisi istighotsah dan meminta perlindungan kepada
nabi, sebab beliau adalah tempat berlindung ketika terjadi musibah.
Karena kemana lagi berlindung kalau bukan kepadanya, dan masih banyak
lagi…Dan sungguh menggelisahkan saya munculnya kemungkaran yang jelek ini, bahkan sebagiannya jelas-jelas bentuk kekufuran nyata dari Muhammad Alwi Al Maliki.
Sebagaimana
banyak ulama merasa sesak dengan banyaknya kesesatan dan kesyirikan
yang dia tulis dibukunya, terutama Lembaga Ulama-Ulama Besar. Oleh
karena itu Lembaga tersebut menerbitkan keputusan no. 86 tgl 11/11/1401
H, berupa pengingkaran kepada dakwah Al Maliki yang mengajak kepada
syirik, bid’ah, kemungkaran, kesesatan dan menjauhkan dari petunjuk
salaf umat ini berupa akidah yang selamat dan peribadatan yang benar
kepada allah dalam uluhiyyah dan rububiyyah-Nya”.(lihat Muqoddimah kitab
Syaikh Abdullah bin Mani’ ini).
Al Maliki juga menulis juga menulis kitab lain yaitu Mafahim Labudda An Tushohhah (Namun patut disayangkan kitab ini telah telah diterjemahkan oleh penerbit berinisial PZZ,dengan judul yang kami singkat PYHD,
Namun Al Alhamdulillah Majalah Al Furqon edisi 8/tahun III/Rabiul Awwal
1425 hal 19 telah memberikan bantahan singkatnya yang diterjemahkan
dari kitab Syaikh Shalih bin Abdul Azis Alu Syaikh ). Kitab
ini tidak jauh beda dengan kitab yang pertama tadi. Oleh karena itu
dibantah oleh Syaikh Shalih bin Abdul Azis alu Syaikh ( MenAg Saudi
Arabia sekarang ) dalam kitab Hadzihi Mafahimuna. Dalam kitab tersebut
Syaikh Shalih membongkar kedok Al Maliki yang katanya ahli hadits itu. Ternyata dia bukan ahli hadits.
Dengan indikasi ini, kami yakin kitab yang disarankan untuk dibaca
isinya kurang lebih sama. Maka silahkan membaca dua kitab tersebut agar
memahami kebenaran yang sesungguhnya. Semoga Allah menunjuki kita semua
ke jalan kebenaran. (Majalah Al Furqon Gresik, Edisi 5 Thn. III hal. 2,
dengan judul asli “Tuduhan tak Berdasar” )
::: KESIMPULAN :::
Kitab penuh penyimpangan aqidah
karya Muhammad alwi al maliki :
- Hiwar ma’a Maliki fi Raddi Mungkaraatihi wa Dholalatihi
- Hadzihi Mafahimuna
( Membantah kitab Ad Dzakho’ir…)
Karya Syaikh Abdullah al mani’
Anggota Kibar Ulama Saudi
( Membantah kitab Mafahim Labudda …)
Karya Syaikh Shalih bin Abdul Azis Alu Syaikh
MenAg Arab Saudi sekarang—————————————————————————————————————————————————————————————————–
Copy@IkhwanInteraktif.com – Dipublikasikan oleh : ibnuramadan.wordpress.com
Kitab bantahan atas kesesatan Muhammad alwi al maliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar