KEBAIKAN PEMERINTAH KERAJAAN SAUDI ARABIA BUAT KAUM MUSLIM DI INDONESIA DAN KAUM MUSLIMIN DI DUNIA
Kemarin
ane sempat mampir di sebuah blog yang ternyata blog yang membenci
syaikh muhammad bin abdul wahhab rahimahullah pada bagian komentar ada
seorang yang berkomentar bahwa “Wahabi itu tidak perduli dengan
Palestina, Berkasih sayang dengan orang kafir serta bersunguh-sunguh
memusuhi kaum muslimin”
hal
tersebut menjadi latar belakang terbitnya tulisan ini, Kalau saja dia
mau meluangkan sedikit waktu untuk mencari tahu maka tentu dia tidak
akan mengeluarkan komentar yang malu-maluin seperti itu… ane katakan
malu-maluin sebab perkara ini sebenarnya ma’ruf bahwa bantuan saudi
-negerinya “wahabi”- itu tersebar ke seluruh penjuru dunia. Di liput
oleh media bahkan dipublikasikan oleh pemerintah kita. Tapi begitulah
para pendengki, mereka menutup mata dan akal mereka sehingga membeo dan
jadi kerbau dungu di hadapan guru-gurunya. Gurunya bilang “wahabi itu
sesat” dia ikut bilang seperti itu. Ketika di tanya “mas ngerti nggak
apa artinya wahhabi” malahan berkelit, “gak perlu ana ngerti, pokoke
wahhabi itu sesat” sebab kalau kita lihat komentar-komentar dari
mereka-mereka dibangun di atas tuduhan ketidakmengertian perkara yang
sebenarnya.
Menjawab tuduhan di atas silahkan di nikmati suguhan kebaikan pemerintah kerajaan saudi arabia
Kepada Muslimin Palestina
RIYADH - Seiring dengan makin memburuknya krisis ekonomi di Palestina,
Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz siap memberikan kucuran dana
sebesar USD100 juta atau sekira Rp94 miliar ke Otoritas Palestina.
Kucuran dana itu akan sangat bermanfaat untuk membayar gaji para warga
Palestina.
Menteri Keuangan Arab Saudi Ibrahim Al-Assaf, mengatakan
padaPerdana Menteri Palestina Salaam Fayyad, bahwa Raja Abdullah
memerintahkannya untuk mentransfer dana sebesar Rp946 miliar ke
Palestina. Fayyad pun langsung mengucapkan terima kasihnya kepada Arab
Saudi.
“Hadiah ini merupakan bagian dari dukungan politik dan
finansial Kerajaan Arab Saudi untuk Otoritas Palestina dan juga warga
Palestina,” ujar Fayyad, seperti dikutip imemc, Senin (16/7/2012).
“Uang ini akan membantu warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” tambahnya.
http://jakarta.okezone.com/read/2012/07/16/412/663992/arab-saudi-berikan-rp946-miliar-ke-palestina
Bantuan Untuk Indonesia
Kepada Korban Tsunami di Aceh
1. ACEH–Arab Saudi menyerahkan bantuan rumah sebanyak 167 unit kepada
korban tsunami di Lanmo, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi NAD, Kamis
(6/11). Rumah tersebut tipe 45 masing-masing senilai Rp 157 juta/unit.
Penyerahan dilakukan Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia
Abdurahman Muhammad Alkhayat kepada Asisten II Pemerintah Aceh T Said
Mustafa. Usai penyerahan rumah, termasuk sebuah masjid di dalamnya,
dubes meninjau komplek perumahan yang berlokasi di Lamno, Aceh
Jaya.ant/ya
2. Menurut As-Suwailem -ketua bulan sabit merah
saudi-, dirinya hadir juga untuk menyampaikan simpati dari Raja Fadh
kepada saudara-saudaranya di Indonesia khususnya Aceh. Ia juga
menyampaikan perkembangan upaya penggalangan dana yang dilakukan di
Saudi untuk Aceh. Mendagri Saudi, Amir Abdul Aziz, mendapatkan tugas
khusus untuk menhimpun dana dari masyarakat Saudi. ”Begitu musibah
terjadi, Raja Fadh mengimbau rakyat Arak Saudi untuk mengumpulkan
bantuan,” ungkapnya.
Hanya dalam waktu semalan, papar
As-Suwailem, dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat Saudi untuk
Aceh telah mencampai 308 juta real Saudi atau senilai 90 juta dolar AS.
Ia menyebutkan sampai sekarang dana yang telah terkumpul sudah lebih
dari 100 juta dolar AS. ”Selain bantuan berupa makanan, pakaian,
obat-obatan, yang juga dikirim langsung melalui pesawat,”
”Secara khusus kita akan mengirim bantuan dalam beberapa item, yakni
membangun masjid, sekolah, rumah sakit, dan rumah yatim piatu,”
paparnya. As-suwailem memastikan pihaknya akan fokus di empat hal itu.
Ia pun berjanji akan terus memberikan bantuan kepada Indonesia. ”Bantuan
akan terus diberikan, tidak terputus untuk masyarakat di Aceh,”
tandasnya.
3. JAKARTA (Media): Rakyat dan pemerintah Arab Saudi
menyumbang US$530 juta (sekitar Rp4,8 triliun) untuk korban gempa dan
gelombang tsunami di Aceh dan Sumatra Utara.
Semua sumbangan itu berbentuk hibah.
Dari total hibah itu, sebesar US$280 juta berupa uang tunai yang
terdiri dari sumbangan masyarakat sebesar US$250 juta dan dari
pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebesar US$30 juta. Sementara US$250
juta sisanya berbentuk makanan, obat-obatan, selimut, dan alat-alat
kedokteran.
“Semua sumbangan itu merupakan hibah (pemberian), bukan
utang yang harus dibayar. Sumbangan berupa hibah ini tentu saja lebih
baik daripada sumbangan yang berupa utang. Karena utang ini di kemudian
hari akan menjadi beban masyarakat Indonesia. Meskipun utang itu
bersifat pinjaman lunak (soft loan), rakyat Indonesia tetap harus
membayarnya,” ungkap Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din
Syamsuddin seusai pertemuan antara MUI dan 17 duta besar negara-negara
Islam di Jakarta, kemarin. <http://acehwatch.blogspot.com/2005/01/arab-saudi-hibahkan-rp48-triliun-untuk.html>
Bandingkan dengan bantuan Australia, Jepang, Amerika dll yang
gembar-gembor dengan bantuannya ternyata itu pun hanya pinjaman.. <http://acehwatch.blogspot.com/2005/01/bantuan-negara-muslim-vs-bantuan.html>
4. Bantuan rumah untuk PNS dari SCC yang sayangnya berdasarkan informasi diselewengkan oleh sebagian oknum <http://www.lsm-ncw.org/berita/rumah-bantuan-dari-ngo-scc-untuk-pns-diperjual-belikan/>
Bantuan Kepada Pelajar Indonesia di negerinya “Wahhabi”
puluhan bahkan ratusan pelajar di indonesia dari berbagai golongan
(bahkan banyak dari NU yang begitu membenci wahhabi) hidup dan belajar
secara gratis di saudi bahkan mereka digaji oleh pemerintah saudi.
Bahkan salah seorang yang menjadi corong kebencian yang bernama Sa’id
Aqil Siraj menamatkan dan merai gelar doktoralnya di saudi -negerinya
para “wahhabi”. Tapi mereka bagaikan kacang yang lupa akan kulitnya… hmm
Bantuan Kepada UII
Wujud dari intensitas hubungan kerjasama tersebut, pada Senin 27 April
2009 Direktur Bidang Pendidikan pemerintah Arab Saudi Dr. Ibrahim bin
Abdillah Al Audah, Dr. Ibrahim bin Sulaiman An-Nugaimisi Direktur Atase
Agama Islam Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, berserta rombongan
yang berjumlah delapan orang berkunjung ke Universitas Islam Indonesia
diterima oleh rektor Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. beserta
beberapa pimpinan fakultas di lingkungan UII bertempat di Gedung Prof.
Dr. Sardjito, Kampus Terpadu. Selain bantuan buku, pemerintah Arab Saudi
juga memberikan bantuan untuk pembangunan sekitar 20 masjid di
Yogyakarta yang penyalurannya dilakukan oleh Pusat Da’wah dan Pelayanan
Masyarakat Fakultas Ilmu Agama Islam UII. Beberapa masjid yang selesai
dibangun antara lain di Maguwo dan Plumbon, Ngaglik, telah diresmikan
oleh rektor Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. beberapa waktu yang
lalu.
Menag Resmikan Masjid Bantuan Saudi Arabia di STAIN Palu
Palu,26/8(Pinmas)–Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni meresmikan
penggunaan Masjid Al-Abrar di kompleks Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Dato Karama Palu, Sulawesi Tengah,Selasa (26/8), yang dibangun
menggunakan dana bantuan pemerintah Arab Saudi tahun 2007 senilai Rp900
juta.
Masjid yang diresmikan tersebut berlantai dua dengan ukuran sekitar 800 m2 dan mampu menampung 1.000 jemaah untuk sholat.
Turut menyaksikan peresmian masjid di Palu pada hari Selasa itu, antara
lain Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta Ibrahim bin
Sulaiman Al-Ghuaimsyi, Gubernur Sulawesi Tengah HB Paliudju, dan Ketua
STAIN Dato Karama H. Surdiman Rais.
Kementerian wakaf dan
urusan agama Islam Saudi Arabia menyebutkan akan membangun empat mesjid
di empat kampus besar di Indonesia
Iqna merilis dari surat
kabar Al Madinah yang terbit di Arab Saudi, bahwa Syaikh Saleh bin Abdul
Aziz Al Syaikh, menteri Wakaf dan urusan Islam menyebutkan akan
membangun empat mesjid di Universitas Islam Alaudin, Universitas
Hasanudin Makassar, Universitas Indonesia Jakarta dan Universitas
Sumatera Utara.
Pembangunan yang berjumlah 1 juta dolar ini
akan dikhususkan 650 ribu darinya untuk Mesjid Arif Rahman Hakim yang
akan dibangun di UI Jakarta dan sudah mulai dikerjakan.
Sedangkan untuk UIN Alaudin Makassar sudah rampung 50 % dan akan menelan biaya 90 ribu dolar Amerika.
Beliau juga menyebutkan, bahwa telah mengucurkan dana untuk membangun
dua pusat kebudayaan dan perpustakaan di dua kota di Jawa, salah satunya
di UIN Malang.
Untuk proyek kedua ini dikucurkan dana 100 ribu dolar yang berbentuk buku-buku berbahasa Arab dan Inggris, tambahnya. (iqna).
Jumlah masjid yang dibangun atas bantuan pemerintahan Raja Fahd itu
tidak kurang dari 1.500 masjid. Setiap masjid dilengkapi dengan berbagai
fasilitas, seperti tempat wudu,ruang belajar, perpustakaan, ruang
pertemuan, ruang perkantoran, dan lain-lain.
Masjid-masjid itu,
antara lain, Masjid Raya Raja Abdul Aziz di Tunisia, Masjid Raya Raja
Faishal di Tasyat, Masjid Raya Bamako di Mali, Masjid Raya Raja Faishal
di Ginia Konakre, Masjid Raya Yawandy di Kamerun, Masjid Raya Kota
Sukudy di Togo. Juga Masjid Raya Cina di Tibet, Masjid Raya Raja Fahd di
kota Yanovic, Rusia, Masjid Raya Utawa di Kanada, dan Masjid Raya Umar
bin Khatab di Los Angeles, Amerika Serikat.
…..
Pusat
kajian Islam (maktab jaaliyyat) pun didirikan di berbagai kota dan
pelosok Saudi untuk para pendatang dari berbagai negara yang bekerja di
Arab Saudi. Pusat kajian Islam ini terutama didirikan di kotakota
industri dan perdagangan, seperti Jeddah, Riyadh, Madinah, Jizan, Hail,
Yanbuk, dan Qasim.
Masih di bidang sosial keagamaan,
pemerintahan Raja Fahd banyak memberi bantuan kepada negara-negara Islam
yang sedang ditimpa bencana alam dan peperangan. Misalnya bantuan untuk
korban bencana gempa di Turki, Iran, dan bencana tsunami di Aceh,
Indonesia.
Begitu pula bantuan bagi rakyat Afghanistan dan Irak
pasca-gempuran Amerika. Perhatian yang sangat besar ditunjukkan Raja
Fahd terhadap bidang pendidikan. Karena itu, tak mengherankan jika ia
turut mendirikan dan membatu penbangunan lembaga dan sekolah Islam di
berbagai negara. Lembaga dan sekolah itu, antara lain, Kuliyyah Syari’ah
dan Bahasa Arab di Uni Emirat Arab, Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab
di Mauritania, Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab di Jakarta, Lembaga
Islam dan Arab di Jepang, Lembaga Islam dan Arab di Jibuti, Lembaga
Pengetahuan Islam dan Arab di Washington, serta berbagai akademi Islam
di Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan negara negara lainnya.
Sementara itu, pusat kajian Islam (Islamic center) yang mendapat bantuan
dari Raja Fahd mencapai 200-an Islamic center di berbagai belahan
dunia. Antara lain Islamic Center Abuja di Nigeria, Islamic Center Tokyo
di Jepang, Islamic Center Seoul di Korea Selatan, dan Islamic Center
Raja Syahi di Bangladesh. Kini Raja Fahd telah tiada. Ia wafat pada 1
Agustus 2005. Namun perjuangan dan bantuan yang diberikan Raja Fahd
untuk kemajuan agama Islam dan pemberdayaan umat akan terus menjadi
bagian dari perjuangan menegakkan agama Allah.
http://infomasjidkita.com/sang-pejuang-agama-allah.html
Kepada Pengungsi Suriah
TEMPO.CO, Riyad – Iring-iringan truk itu tampak meninggalkan Riyad
menuju kamp pengungsi Suriah di Yordania, Kamis petang waktu setempat, 2
Agustus 2012. Konvoi kendaraan ini membawa bantuan kemanusiaan senilai
US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.
……
Kantor
berita Saudi melaporkan pada akhir Rabu waktu setempat bahwa Raja
Abdullah juga memberikan bantuan senilai US$ 5,2 juta atau setara dengan
Rp 50 miliar. Adapun bantuan keseluruhan kerajaan Arab Saudi untuk
pengungsi Suriah mencapai US$ 125 juta atau Rp 1,2 trilun.
Sebanyak
43 truk bergerak beriringan dari halaman parkir mobil di sebelah utara
Riyad sebelum Magrib. Truk-truk ini memuat makanan, obat-obatan, dan
pakaian. Para sopir yang hampir semuanya berkebangsaan Pakistan itu
mengenakan kaos putih berlogo kampanye kemanusiaan dan topi baseball.
Direktur bantuan kemanusiaan, Mubarak Said al-Baker, mengatakan tim
bantuan ini diiringi oleh para relawan untuk mendistribusikan bantuan
kepada para pengungsi. Di tubuh truk terlihat jelas ada tulisan
“Kerajaan Saudi untuk Kemanusiaan” dalam bahasa Inggris dan Arab,
disertai pulau dekorasi bendera, stiker, bunga-bunga palstik, dan
tulisan “Allah Maha Berkendak.”
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/03/115421153/Arab-Saudi-Berikan-Bantuan-ke-Pengungsi-Suriah
Kepada Muslimin Rohingya Myanmar
Media Saudi mengatakan, bantuan Raja Abdullah sebesar 50 juta dollar AS
dikirim untuk kelompok Muslim Rohingya yang mengungsi karena kekerasan
sektarian.
Kekerasan antara kelompok Muslim dan Buddha Rakhine
menewaskan puluhan orang pada Juni lalu. Sejak itu, para aktivis menuduh
Pemerintah Myanmar menindas kelompok Rohingya, yang tidak diakui
sebagai warga Myanmar.
Laporan di media resmi Saudi menyebutkan,
kelompok Rohingya “mengalami pelanggaran hak asasi termasuk pembersihan
etnik, pembunuhan, perkosaan, dan pengusiran.” “Raja Abdullah… telah
memerintahkan bantuan sebesar 50 juta dollar untuk warga Muslim Rohingya
di Myanmar,” menurut laporan media Saudi, Minggu (12/8/2012).
http://internasional.kompas.com/read/2012/08/14/05112453/Arab.Saudi.Berikan.Bantuan.untuk.Muslim.Myanmar
Sumber : http://aboeshafiyyah.wordpress.com/2013/01/27/bantuan-saudi-negeri-wahhabi-ke-kaum-muslimin-di-seluruh-penjuru-dunia/
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tentang Sikap Kerajaan Saudi Arabia Atas Konflik Mesir, Anda Mengambil Info Dari Mana ??
*****
Ada kabar, bahwa Raja Saudi Abdullah memberikan dukungan terhadap Militer Mesir benarkah ??
Tidak, itu Dusta karena berita resmi Saudi berkata:
"Jeddah, Shawwal 9, 1434, Aug 16, 2013, SPA -- Referring to reports in
the mass media and social networking sites of alleged statements
attributed to Prince Saud Al-Faisal, Minister of Foreign Affairs, an
official source at the Ministry of Foreign Affairs said that the
Minister of Foreign Affairs does not make recently any statement to any
mass media or other, stressing that the stance of the Government of the
Kingdom on the events in Egypt expressed clearly by the Custodian of the
Two Holy Mosques.."
Kira-kira begini terjemahnya:
"Mengenai laporan di media massa dan jejaring sosial tentang pernyataan
yang dinisbatkan para Pangeran Saud Al-Faisal, Menteri Luar N0egeri,
sumber resmi di Departemen Luar Negeri mengatakan, bahwa Menteri Luar
Negeri tidak membuat pernyataan pada media massa manapun yang
menjelaskan posisi Kerajaan Saudi tentang kejadian di Mesir.
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=1137614
Saya membaca kok seruannya umum ya, supaya Mesir bersatu dan segera
menyelesaikan masalahnya. Mana bagian yang men-support tindakan Militer
Mesir?
Jangan-jangan istilah terorisme dianggap bermaksud IM? Terlalu buruk sangka kalau begitu caranya...
خادم الحرمين: المملكة تقف مع مصر ضد الإرهاب والفتنة
www.alriyadh.com
Kalau Anda ingin mendapatkan khabar tentang sikap Saudi Arabia dan Raja
Abdulloh bin Abdul Aziz Ali Su'ud hafizhahullah, silahkan meruju'
kepada FP ini:
https://www.facebook.com/pages/دعــوةٌ-صـادقــه-لـخـادم-الـبـيـتـيـن/143023419081085
Dan Ini:
https://www.facebook.com/KSAdiary?fref=ts
Dan ini:
http://www.spa.gov.sa/pda//details.php?id=1137541
******
Sumber:
[1] - Islam Saja Bukan Wahhabi | https://www.facebook.com/pages/Islam-Saja-Bukan-Wahhabi/173590829367275 ;
[2] - Al Akh Noor Akhmad Setiawan | https://www.facebook.com/nasetiawan :
[3] - Mochammad NujuNyuprihelmu | https://www.facebook.com/MocHaMmAd.HILMAN.aLfiQhY
Sumber : https://www.facebook.com/HidupMuliaDenganSunnah/posts/180908762089145
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Pemerintah kerajaan saudi arabia tidak mendukung pembantaian di mesir
OPINI | 17 August 2013 | 21:15
Raja Arab Saudi Sebut Ikhwanul Muslimin Teroris, yang harus dibantai
oleh Militer. Iyakah? Itulah sebuah artikel yang bertelur dari permainan
lafadz dalam konteks media. Kalau kita perhatikan apa yang sesungguhnya
diberitakan, maka kemudian kita akan menyimpulkan dengan apik tanpa
tendensius.
Ihwal Ikhwanul Muslim, menjadi titik persoalan yang
menjadi trend saat ini. Mungkin kalau “Ikhwanul Muslimin” ini menjadi
komoditi pasar, ia akan “best seller“. Mari kita telisik lebih dalam,
setelah As-Siisiy mendongkel Presiden Mursi. Kita flash back!
Masih ingatkah kita dengan pembunuhan presiden-presiden Mesir lainnya
mulai dari Muhammad Najiib, Jamaal ‘Abdun-Naashir, Anwar Saadaat, hingga
Husni Mubaarak? Tidakkah tragedi ini disebut kedzoliman? Atau apakah
kedzoliman itu hanya karena seorang Mursiy (Tokoh IM)? Subhaanallaah….
Coba di pikir, siapakah yang menuntut Mursiy mundur tempo hari ?
Jawab “ Rakyatnya sendiri (yang kontra dengan Mursiy).
Siapakah yang kemarin menuntut Husni Mubaarak tempo hari ?
Jawab : Rakyatnya sendiri (yang kontra dengan Mubaarak).
Dan siapa yang menuntut mundur presiden (sementara) Mesir hari ini ?
Jawab : Rakyatnya sendiri….. Begitu seterusnya fitnah ini seakan-akan tidak akan ada ujungnya……….
Fitnah ini tak akan lepas jika tak mengambalikannya kepada bimbingan
al-Qur’an dan as-Sunnah, sesuai dengan pemahaman para sahabat Rosululloh
shollallohu alayhi wasallam.
Sekarang, beberapa oknum kemudian
datang dengan “kerah baju berdiri” membuat fitnah baru, dengan memvonis
bahwa Raja Abdulloh mendukung pembantaian. Yakin?
Mari kita lihat dari situs resmi web SPA (Saudi Press Agency) sendiri:
“Jeddah, Shawwal 9, 1434, Aug 16, 2013, SPA — Referring to reports in
the mass media and social networking sites of alleged statements
attributed to Prince Saud Al-Faisal, Minister of Foreign Affairs, an
official source at the Ministry of Foreign Affairs said that the
Minister of Foreign Affairs does not make recently any statement to any
mass media or other, stressing that the stance of the Government of the
Kingdom on the events in Egypt expressed clearly by the Custodian of the
Two Holy Mosques”
Artinya:
“Jeddah, Syawal 9, 1434,
16 Agustus 2013, SPA - Mengacu pada laporan di media massa dan situs
jejaring sosial laporan dugaan dikaitkan dengan Pangeran Saud Al-Faisal,
Menteri Luar Negeri (mendukung aksi pembantaian Militer, penj), sumber
resmi di Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri
baru-baru ini tidak membuat pernyataan kepada media massa atau lainnya,
menekankan bahwa sikap Pemerintah Kerajaan pada peristiwa di Mesir jelas
dinyatakan oleh Penjaga Dua Masjid Suci “
Nah, justru yang ada
adalah sikap ulama senior yang menyatakan Ikhwanul Muslimin harusnya
pulang ke rumah. Disampaikan oleh Syaikhuna Al-’Allaamah DR. Shalih bin
Sa’ad As-Suhaimi hafizhahullah, di Saudi Arabia, tepatnya di Madinah,
tempat yang diberkahi oleh Alloh,
“Terjadinya banyak pembunuhan
termasuk tanda-tanda kiamat, apa yang terjadi saat ini secara khusus di
negeri-negeri muslim dan di dunia internasional termasuk tanda-tanda
kiamat, yaitu banyaknya pembunuhan yang telah dikabarkan oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam.
Terkadang pembunuh tidak tahu
kenapa ia harus membunuh, ia melihat manusia melakukan sesuatu maka ia
pun ikut membidikkan senjatanya sebagaimana kondisi orang-orang dari
suku terasing Arab yang selalu berteriak layaknya binatang dan saling
membunuh antara satu dengan yang lainnya hanya demi revolusi
pemberontakan, sepotong roti, rasa lapar atau karena membela seorang
tokoh, padahal bisa jadi tokoh tersebut adalah seorang thagut.
Dan semua yang mati dianggap syahid meski seorang Yahudi, Nasrani atau
musyrik penyembah kubur, semua syahid menurutnya, yaitu menurut seorang
–yang sayang sekali ia dianggap ulama oleh media, yang umurnya sudah
sangat tua- ia selalu berbicara ngawur bahwa (orang-orang yang terbunuh
karena revolusi pemberontakan, sepotong roti, rasa lapar atau karena
membela seorang tokoh) adalah syuhada, bahkan ia meminta untuk
mendapatkan kesyahidan seperti mereka, dan ini –kita berlindung kepada
Allah- adalah penyimpangan dan kesesatan.
Sayangi dirimu wahai
Akhi, sembahlah Robbmu, kembalilah kepada Allah ‘azza wa jalla, apalagi
Anda sudah berumur 90 tahun lebih, meskipun semuanya pasti mati tanpa
melihat usia tua atau muda. Akan tetapi engkau telah menghiasi kebatilan
sehingga nampak sebagai kebenaran dan engkau melampaui batas dalam
perkara ini, maka berhati-hatilah wahai Ikhwan.
Berdoalah
kepada Allah untuk negeri-negeri Islam yang tersebar padanya
kekacauan-kekacauan ini, dan berdoalah kepada Allah agar melindungi
negeri-negeri kaum muslimin dari berbagai malapetaka ini, dimana seorang
pembunuh tidak tahu kenapa ia membunuh dan yang terbunuh juga tidak
tahu kenapa ia dibunuh, akan tetapi ia akan berdiri di hadapan Allah
‘azza wa jalla sambil membawa kepalanya dengan kedua tangannya dan
mengatakan kepada pembunuh “Kenapa engkau membunuhku?”
Kemudian, kenapa engkau menambah kekacauan (demonstrasi) yang begitu
banyak manusia telah terlibat ini, maka di manakah agama, di manakah
Islam, di manakah akalmu?!
Wahai Akhi, tatkala Sumayyah
terbunuh dengan cara yang keji, kaum muslimin tidak melakukan
demonstrasi dan turun serta berteriak-teriak di jalan-jalan. Tatkala
orang-orang Yahudi berusaha membunuh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
kaum muslimin tidak melakukan demontrasi, tetapi menegakkan jihad di
jalan Allah dan mengeluarkan Yahudi dari Madinah dengan perintah
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Permasalahannya,
dengan demonstrasi ini, kalian memenuhi lapangan-lapangan dengan
laki-laki dan wanita, dan terjadilah penindasan dan pelanggaran
kehormatan, perzinahan, khamar, kurangnya rasa malu, nyanyian dan
ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan wanita, apakah ini dari
agama Allah?!
Demi Allah, sesungguhnya Barat telah menipu
kalian wahai orang-orang yang telah mati hatinya, yang berteriak-teriak
di lapagan-lapangan seperti keledai.
Bertakwalah kepada Allah,
kembalilah ke rumah-rumah kalian -sampaikan kepada mereka risalah ini
wahai hadirin, katakan kepada mereka- hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan kembali ke rumah-rumah mereka, dan tetap tinggal di
rumah-rumah mereka, daripada berteriak-teriak di jalanan.
Bertakwalah kepada Allah di bumi Kinanah, yang demi Allah bumi yang kami
anggap mulia, akan tetapi banyak penduduknya yang tidak memuliakannya,
andaikan mereka memuliakannya maka tentunya mereka tidak akan melakukan
perbuatan ini.
Aku mohon kepada Allah agar melindungi mereka
dari kejelekan fitnah ini, dan agar mengembalikan mereka kepada
kebenaran dan menjauhkan mereka dari para pembuat onar di antara mereka,
yang selalu mengobarkan kekacauan yang berbahaya ini.
Saat ini
Barat, yaitu Amerika dan selain mereka mengatakan bahwa, “Kami yang
akan mendamaikan antara kelompok-kelompok Islam yang bertikai.” Maka
kalianlah yang menyebabkan mereka berani memasuki negeri kalian.
Masya Allah, sampai Yahudi penjajah Palestina pun berkata, “Kami akan
masuk dan mendamaikan antara kelompok yang bertikai di negeri tersebut.”
Wahai manusia, kembalilah ke rumah-rumah kalian maka akan selesai masalah ini, dan bersabarlah menghadapi pemerintah kalian.
Benar, kami mengingkari kudeta militer yang mereka lakukan terhadap
pemerintah sebelumnya, apa yang mereka lakukan adalah kebatilan. Akan
tetapi setelah mereka berkuasa maka wajib bagi kita untuk diam, walaupun
boleh kita menuntut dikembalikannya kekuasaan kepada yang berhak tetapi
dengan cara yang syar’i, bukan dengan cara mengerahkan masa, membunuh
dan menduduki berbagai fasilitas umum.
Adanya kelompok-kelompok
yang berpecah ini sejatinya adalah kebatilan, semuanya adalah taklid
kepada Yahudi dan Nasrani, meskipun mereka menamakan diri dengan
kelompok Islam. Akan tetapi aku katakan, mereka tidak punya pilihan
kecuali hendaklah mereka bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla.
Kemudian, menurut prinsip kelompok mereka (yang membolehkan pemilu)
–meskipun aku tidak percaya dengan pemilu- hendaklah mereka bersabar
menunggu pemilu berikutnya, sehingga mereka bisa memilih pemimpin
selainnya. Walaupun hakikatnya sistem pemilu ini adalah thagut, aku
tidak mempercayainya (hanya demi memperkecil mudarat).
Akan
tetapi wahai Ikhwan, sampaikan kepada mereka (kelompok-kelompok yang
mengatasnamakan Islam di Mesir), hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dalam menjaga darah kaum muslimin, dalam melindungi negeri mereka yang
terjajah, negeri Kinanah.
Sampaikan kepada mereka risalah ini,
kembalilah kepada akal sehat kalian, demi Allah tidak mungkin ada yang
melakukan ini anak kecil, orang gila dan orang bodoh.
Demonstrasi-demonstrasi ini adalah kerjaannya orang bodoh, orang gila
dan tidak memiliki akal sama sekali, setiap mereka berteriak mendukung
fulan, hidup fulan, jatuh fulan. Kita mohon kepada Allah ‘afiyah dan
keselamatan.
Saudara-saudara kita yang menjauhi fitnah ini
–segala puji hanya bagi Allah- mereka mengajak kepada agama Allah dan
kepada sunnah, dan sampai hari ini mereka selamat dari ketergelinciran
ke dalam fitnah ini dan selamat dari keterlibatan dalam membunuh kaum
muslimin dan non muslim (yang belum pantas dibunuh) .
Aku mohon
kepada Allah Al-Karim untuk menganugerahkan kebaikan kepada seluruh
negeri kaum muslimin, merahmati mereka dan menyatukan kalimat mereka di
atas tauhid.
Kembalilah kepada Sunnah wahai penduduk Kinanah
(Mesir), kembalilah kepada tauhid, hancurkan kuburan yang disembah
selain Allah, tinggalkan hizbiyah (fanatisme golongan) dan
kelompok-kelompok sesat. Kembalilah kepada Rabb kalian, dan bersatulah
dalam merealisasikan Laa ilaaha illallah dan Muhammadur Rasulullah.
Hendaklah kalian (hadirin) menyampaikan seruan ini meskipun hanya
melalui sebagian website. Aku mohon kepada Allah agar menganugerahkan
kebaikan bagi kaum muslimin di setiap tempat.
وصلّى الله وسلّم وبارك على نبيِّنا مُحمّد وعلى آله وصحبه أجمعين
Diterjemahkan secara makna dari nasihat Syaikhuna Al-‘Allamah Shalih
As-Suhaimi hafizhahullah pada majelis beliau di Masjid Nabawi Madinah,
kota Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, yang ditranskrip oleh Abu
AbdirRahman Usamah jazaahuLlaahu khayron.”
Bahkan diberitakan, pada berita update terbaru di situs resmi Saudi Arabia (http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=1137770)
“Sumber resmi dari Kerajaan Saudi Arabia menyatakan hari ini bahwa
Pelindung 2 Masjid suci Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud telah
memerintahkan untuk mengirim 3 rumah sakit mobile (yang bisa
dipindah-pindahkan) yang berpenglengkapan lengkap ke Republik Arab Mesir
untuk mengurangi beban rumah sakit disana.
Sumber resmi
tersebut juga menambahkan bahwa rumah sakit mobile tersebut akan
dilengkapi dengan petugas2 seperti dokter, pembantu teknis, dan juga
peralatan medis untuk mensupport saudara2 (kami) penduduk Mesir.
Sumber tersebut juga mengutip perkataan kerajaan (Arab Saudi) bahwa
penduduk Kerajaan Arab Saudi dan para pemerintahannya berdiri dalam satu
garis
(bersama/satu rasa wallahu a’lam) dgn para saudara2x (mereka) penduduk Mesir.”
Apakah kita masih sibuk dengan memfitnah Arab Saudi ??
Semoga membuka mata dan hati.
–Tanwirussunnah, 11 Syawal 1434 H
http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/08/17/raja-arab-saudi-tidak-mendukung-pembantaian-di-mesir-584494.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar