Dari Abu Bashir, dari Abu Abdillah alaihis salam
berkata: Al-Qa'im (istilah "Imam Mahdi" dalam sekte Syiah) akan
menghancurkan Masjidil Haram sampai kembali ke pondasinya semula, dan
menghancurkan Masjidir Rasul (Masjid Nabawi) sampai kembali ke
pondasinya semula, dan juga Ka'bah akan dikembalikannya ke pondasinya
semula dan membangunnya di atas itu, dan memotong tangan-tangan Bani
Syaibah sang pencuri kemudian menggantunya di ka'bah.........(inilah
tugasnya Imam Mahdi Syiah jika muncul, sayangnya gak muncul-muncul, dia
tetap bersembunyi, tidur nyenyak dalam goanya di Sirdab. kata salah
seorang ulama yang pernah kesana, penunggu goa itu tidak mau Imam Mahdi
Syiah keluar, jika Imam Mahdi Syiah mau keluar goa dia akan menendang
kakinya, karena kalau keluar dia tidak mendapat lagi pekerjaan sebagai
penunggu goa yang banyak diziarahi oleh orang Syiah.)
Inilah dia Scan kitab ulama Syiah yang mengatakan seperti itu:
Kitab Al-Ghaibah,
Karangan (karena memang mengarang dongeng) Abu Ja'far Ath-Thusi,
Penerbit: Maktabah Al-Alfain, Kuwait, hal 282:
Padahal Allah
berfirman: Yang memakmurkan Masjid-masjid Allah itu hanyalah orang yang
BERIMAN kepada Allah dan hari akhir, menegakkan shalat dan menunaikan
zakat, dan tidak takut kecuali kepada Allah, mudah-mudahan mereka itu
termasuk yang mendapat petunjuk.
Orang beriman MEMAKMURKAN Masjid
Mahdi Syiah MENGHANCURKAN Masjid, dan bukan sembarang Masjid, Masjid yang termulia, Masjidil haram dan Masjid Nabawi......!!!
Keyakinan Yang Benar Tentang Imam Mahdi
MUNCULNYA IMAM MAHDI
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Salah satu tanda Kiamat yang besar adalah munculnya Imam Mahdi. Ahlus Sunnah memahami Imam Mahdi sebagai berikut: [1]
Di akhir zaman akan muncul seorang
laki-laki dari Ahlul Bait. Allah memberi kekuatan kepada agama Islam
dengannya. Dia memerintah selama 7 tahun, memenuhi dunia dengan
keadilan setelah (sebelumnya) dipenuhi oleh kezhaliman dan kezhaliman.
Ummat di zamannya akan diberikan kenikmatan yang belum pernah diberikan
kepada selainnya. Bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya, langit
menurunkan hujan, dan dilimpahkan harta yang banyak.
Orang ini mempunyai nama seperti nama
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan nama ayahnya seperti nama
ayah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Jadi, namanya Muhammad
atau Ahmad bin ‘Abdullah. Dia dari keturunan Fathimah binti Muhammad
dari anaknya Hasan bin ‘Ali Radhiyallahu anhum. Di antara ciri-ciri
fisiknya adalah lebar dahinya, dan mancung hidungnya.
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah
berkata: “Al-Mahdi akan muncul dari arah timur, bukan dari Sirdab
Samira’ sebagaimana yang disangka oleh kaum Syi’ah (Rafidhah). Mereka
menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan mereka itu adalah igauan
semata, pemikiran yang sangat lemah dan gila yang dimasukkan oleh
syaithan. Persangkaan mereka tidak mempunyai alasan baik dari Al-Qur-an
maupun As-Sunnah, bahkan tidak sesuai dengan akal yang sehat.”[2]
Di antara dalil dari Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang shahih tentang munculnya al-Mahdi adalah:
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي
الْمَهْدِيُّ، يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ
نَبَاتَهاَ، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ،
وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ ثَمَانِيًا.
“Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan
umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga, bumi
menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang
melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat
semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.” [3]
Juga sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam:
اَلْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ، يُصْلِحُهُ اللهُ فِيْ لَيْلَةٍ.
“Al-Mahdi berasal dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.” [4]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اَلْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ.
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak Fathimah.” [5]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا أَوْ لاَ
تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ
بَيْتِيْ يُوَاطِىءُ اِسْمُهُ اسْمِيْ.
“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna
dunia ini, hingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang laki-laki dari
keturunanku, yang namanya sama seperti namaku.” [6]
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “...Dan nama ayahnya seperti nama ayahku.” [7]
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيْكُمْ، وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ؟
“Bagaimana dengan kalian, apabila Nabi
‘Isa bin Maryam turun kepada kalian, sedangkan imam kalian dari
kalangan kalian sendiri.” [8]
Hadits ini menunjukkan bahwa Imam Mahdi
adalah sebagai Imam kaum Muslimin pada waktu itu, termasuk Nabi ‘Isa
Alaihissallam bermakmum kepadanya.
Hadits-hadits tentang Imam Mahdi mutawatir. [9]
[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus
Sunnah Wal Jama'ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit
Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan
Ketiga 1427H/Juni 2006M]
_______
Footnote
[1]. Lihat keterangan lebih lengkap di
an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim oleh Ibnu Katsir, Asyraathus Saa’ah
(hal. 249-273) oleh Dr. Yusuf bin ‘Abdillah al-Wabil.
[2]. Lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (hal. 26) oleh Ibnu Katsir.
[3]. HR. Al-Hakim (IV/557-558),
dikatakan bahwa hadits ini shahih disepakati oleh Dzahabi, dari Sahabat
Abi Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilatul Ahaadiits
ash-Shahiihah (no. 711).
[4]. HR. Ibnu Majah (no. 4085), Ahmad
(I/84), dari Sahabat ‘Ali Radhiyallahu anhu. Hadits ini di-shahihkan
oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnad Imaam Ahmad (no. 645) dan
dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits
ash-Shahiihah (no. 2371).
[5]. HR. Abu Dawud (no. 4284), Ibnu
Majah (no. 4086), al-Hakim (IV/557), dari Ummu Salamah x. Lihat
Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir (no. 6734).
[6]. HR. At-Tirmidzi (no. 2230), Abu
Dawud (no. 4282) dan Ahmad (I/377, 430) dari Sahabat ‘Abdullah bin
Mas’ud Radhiyallahu anhu, dan lafazh ini milik Ahmad. Dikatakan shahih
menurut Syaikh Ahmad Syakir dalam tahqiq Musnad Ahmad (no. 3573).
[7]. Lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir (no. 5304) dan Asyraathus Saa’ah (hal. 256).
[8]. HR. Al-Bukhari (no. 3449) dan Muslim (no. 155 (244)), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu
[9]. Lihat Asyraathus Saa’ah oleh Dr. Yusuf bin ‘Abdillah al-Wabil (hal. 259-265).
Sumber Artikel "MUNCULNYA IMAM MAHDI": http://almanhaj.or.id/content/3216/slash/0/munculnya-imam-mahdi-keluarnya-dajjal/
(lppimakassar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar