Telah lalu penegasan Al-Majlisi dalam kitabnya Bihaarul Anwaar :
أقول : أما كونهم عالمين باللغات فالاخبار فيه قريبة من حد التواتر وبانضمام الاخبار العامة لايبقى فيه مجال شك ، وأما علمهم بالصناعات فعمومات الاخبار المستفيضة دالة عليه ، حيث ورد فيها أن الحجة لا يكون جاهلا في شئ يقول : لا أدري ، مع ماورد أن عندهم علم ما كان وما يكون وأن علوم جميع الانبياء وصل إليهم ، مع أن أكثر الصناعات منسوبة إلى الانبياء عليهم السلام ، وقد فسر تعليم الاسماء لادم عليه السلام بما يشمل جميع الصناعات .
"Adapun kondisi para imam yang mengetahui bahasa-bahasa maka riwayat-riwayat tentang hal itu hampir mendekati mutawatir, ditambah dengan riwayat-riwayat umum yang tidak menyisakan lagi keraguan akan hal ini. Adapun ilmu mereka tentang keahlian-keahlian (keduniaan), maka keumuman riwayat yang banyak menunjukkan akan hal itu, karena telah datang dalam riwayat bahwasanya al-hujjah (imam) tidak boleh bodoh dalam sesuatu apapun yang ia berkata : "Aku tidak tahu", disertai bahwasanya para imam mengetahui ilmu yang lalu, ilmu masa depan, dan bahwasanya ilmu seluruh para nabi telah sampai kepada para imam. Padahal mayoritas keahlian-keahlian dinisbahkan kepada para nabi 'alaihim as-salaam, dan telah ditafsirkan pengajaran nama-nama kepada Adam 'alaihis salaam mencakup seluruh keahilian-keahlian" (Bihaarul Anwaar 26/193)
أقول : أما كونهم عالمين باللغات فالاخبار فيه قريبة من حد التواتر وبانضمام الاخبار العامة لايبقى فيه مجال شك ، وأما علمهم بالصناعات فعمومات الاخبار المستفيضة دالة عليه ، حيث ورد فيها أن الحجة لا يكون جاهلا في شئ يقول : لا أدري ، مع ماورد أن عندهم علم ما كان وما يكون وأن علوم جميع الانبياء وصل إليهم ، مع أن أكثر الصناعات منسوبة إلى الانبياء عليهم السلام ، وقد فسر تعليم الاسماء لادم عليه السلام بما يشمل جميع الصناعات .
"Adapun kondisi para imam yang mengetahui bahasa-bahasa maka riwayat-riwayat tentang hal itu hampir mendekati mutawatir, ditambah dengan riwayat-riwayat umum yang tidak menyisakan lagi keraguan akan hal ini. Adapun ilmu mereka tentang keahlian-keahlian (keduniaan), maka keumuman riwayat yang banyak menunjukkan akan hal itu, karena telah datang dalam riwayat bahwasanya al-hujjah (imam) tidak boleh bodoh dalam sesuatu apapun yang ia berkata : "Aku tidak tahu", disertai bahwasanya para imam mengetahui ilmu yang lalu, ilmu masa depan, dan bahwasanya ilmu seluruh para nabi telah sampai kepada para imam. Padahal mayoritas keahlian-keahlian dinisbahkan kepada para nabi 'alaihim as-salaam, dan telah ditafsirkan pengajaran nama-nama kepada Adam 'alaihis salaam mencakup seluruh keahilian-keahlian" (Bihaarul Anwaar 26/193)
Al-Majlisi telah menyebutkan dalil-dalil yang menunjukkan bahwa para imam syi'ah mengetahui seluruh keahlian dunia. Diantara dalil-dalil tersebut :
Pertama : Para imam syi'ah jika ditanya tidak boleh mengatakan "Saya tidak tahu" !!!
Kedua : Seluruh ilmu para Nabi sebelumnya terkumpulkan kepada para imam. Dan sebagaimana diketahui bahwasanya sebagian nabi memiliki keahlian-kahlian, seperti keahlian sebagai tukang kayu, keahlian dalam membuat senjata, dll. Sehingga seluruh keahlian para nabi sebelumnya telah dikuasai oleh para imam Syi'ah.
Ketiga : Diantara para nabi yang dikuasai ilmunya adalah Nabi Adam 'alaihis salaam. Padahal Allah telah berfirman tentang nabi Adam ;
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" (QS Al-Baqoroh : 31)
Menurut al-Majlisi "nama-nama" yang diajarkan kepada Adam 'alaihis salaam mencakup seluruh keahlian?!!
Keempat : Para imam mengetahui seluruh ilmu masa lalu dan seluruh ilmu masa depan. Hal ini melazimkan seluruh keahlian yang dimiliki oleh manusia di masa lalu juga dikuasai oleh para imam. Demikian pula seluruh ilmu keahlian yang dikuasai di masa depan juga diketahui oleh para imam Syi'ah.
Hal ini melazimkan bahwa para imam mengetahui seluruh keahlian masyarakat di masa depan, bahkan yang belum muncul di abad dua puluh satu ini. Keahlian-keahlian yang akan muncul pada tahun 2020 pun telah diketahui oleh sang imam. Tentunya para imam sangat mudah untuk menjadi tukang bengkel atau servis jam, atau jadi petani, atau bahkan jadi pilot dan supir kereta ??!!
Bahkan disebutkan dalam riwayat-riwayat bahwasanya imam mahdi syi'ah (imam kedua belas yang sedang bersembunyai di Sirdab) terkadang keluar di tengah-tengah masyarakat dan masyarakat tidak mengenalnya, sebagaimana saudara-saudara Nabi Yusuf 'alaihis salam tidak mengenal Nabi Yusuf !!!.
Maka mungkin saja imam Mahdi Syi'ah terkadang keluar menyamar sebagai pilot, sebagai kapten kapal, sebagai masinis kereta api, atau terkadang menjadi prajurit, atau komandan, atau bahkan jenderal !!!, namun orang-orang tidak menyadarinya !!!.
Lantas jika para imam mengetahui keahlian seluruh masyarakat masa depan :
- Kenapa para imam tidak menciptakan senjata yang canggih untuk melawan para musuh??
- Kenapa imam mahdi (imam ke dua belas) harus takut keluar dari Sirdab, sementara dia bisa membuat senjata tercanggih yang sangat menghancurkan yang belum diciptakan di zaman ini ???
- Atau paling tidak kenapa para imam tidak mengajarkan teori perkebunan yang tercanggih di zaman mereka ??
Keyakinan bahwa para imam syi'ah mengetahui seluruh keahlian masyarakat di masa lalu dan dimasa mendatang, menunjukkan bahwa para imam Syi'ah lebih hebat daripada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Karena tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa Nabi ahli dalam segala hal pekerjaan. Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah salah dalam memberikan arahan kepada seorang sahabat yang berkebun korma, sehingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya :
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأُمُوْرِ دُنْيَاكُمْ
"Kalian lebih berilmu tentang perkara dunia kalian"
عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم مر بقوم يلقحون فقال لو لم تفعلوا لصلح قال فخرج شيصا فمر بهم فقال ما لنخلكم قالوا قلت كذا وكذا قال أنتم أعلم بأمر دنياكم
Dari Anas radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati sebuah kaum yang sedang mengawinkan kurma jantan dengan kurma betina. Maka Nabi berkata, "Kalau seandainya kalian tidak melakukannya maka akan baik". Maka keluarlah korma yang buruk, lalu Nabi melewati mereka maka beliau berkata, "Apa yang terjadi dengan korma kalian?" Mereka berkata, "Engkau berkata demikian dan demikian…". Nabi berkata : "Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian" (HR Muslim no 2363)
Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak lebih tahu tentang perkawinan dalam perkebunan kurma apalagi keahlian tekhnologi canggih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar