PEKALONGAN (gemaislam) –
Mantan Panglima Laskar Jihad Ustadz Ja’far Umar Thalib mengatakan bahwa
gencarnya dakwah syi’ah di Indonesia disebabkan oleh lemahnya kaum muslimin
dalam mempelajari agamanya.
“Perkembangan syiah ini hanya akibat, yaitu akibat dari
lemahnya kaum muslimin untuk belajar tentang agamanya sehingga mereka diserang
oleh pemahaman-pemahaman sesat bahkan kufur, kemarin Ahmadiyah, sekarang Syiah
dan besok akan ada lagi,” kata Ustadz Ja’far saat berbincang dengan gemaislam.com
usai acara Tabligh akbar ‘Ahlul Bait membenci Syi’ah’ di Pekalongan Jumat lalu
(22/11).
Ustadz yang terbiasa menggunakan jubah putih dan imamah itu
memberikan resep untuk menghadapi dan mengantisipasi gerakan Syi’ah yang sudah
berkembang di Indonesia, yaitu harus semangat belajar.
“Maka dengan adanya serangan bertubi-tubi dari aliran sesat
bahkan kufur ini harus semangat belajar agamanya,” ujarnya.
Pendiri pesantren Ihya Assunnah Degolan Yogyakarta ini
menyampaikan dua poin penting;
“langkah yang pertama harus membangkitkan semangat belajar
agama, membekali mereka ilmu Al Quran dan sunnah dengan pemahaman
salafussoleh,”terangnya.
Yang kedua, kata ustadz Ja’far, harus dibekali
informasi yang ilmiyah.
“harus dibekali informasi kesesatan syiah dengan cara
ilmiyah, insya Allah dengan cara seperti muhadoroh atau tulisan, kaum muslimin
akan kuat menghadapi serangan sesat tersebut,”katanya.
Saat ditanya tentang sosok Husen Al Atas, apakah dia seorang
penganut Syi’ah atau bukan, ustadz Ja’far tak ragu memvonisnya sebagai Syi’ah
tulen.
“Husen Al Atas adalah salah satu tokoh yang menyebarkan
Syiah, dia selalu bertaqiyah seolah-olah Ahlusssunnah padahal dia sedang
bekerja memporak porandakan Ahlussunnah,” ujarnya.
Dia pun berpesan agar keadaan penyimpangan Husen Al Atas
diterangkan kepada umat Islam Indonesia.
“Husen Al Atas harus diterangkan kepada umat tentang
penyimpangan-penyimpangannya. didalam pengajiannya, dia menyerang
kejujuran Abu Hurairoh,
setelah Abu Huroiroh tahap berikutnya menyerang Aisyah. Para
sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits itu yang paling mereka serang
dan musuhi, dan itu yang dilakukan husen Al Atas dan manusia-manusia
sejenisnya,” tukasnya. (bms/Ahmad Hilaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar