Kamis, 01 Mei 2014

Petinggi JAT Jakarta Caci Maki Syaikh Ali Hasan Al-Halabi



JAKARTA (gemaislam.com) - Sungguh benar apa yang telah disabdakan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ketika Ramadhan tiba maka dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu neraka serta setan-setan akan dibelenggu. Hal tersebut dibuktikan betapa banyak kaum muslimin yang mudah menjalankan ibadah pada bulan yang mulia ini, masjid-masjid penuh terisi jama’ah, majlis taklim pun demikian.



Seperti halnya masjid yang lain pada bulan ini, Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi, mengadakan tabligh akbar tepatnya pada hari Ahad (29/07) dengan membedah buku berjudul “Salafi Pengkhianat Salafus Shalih” dengan pemateri diantaranya adalah Ustadz Nanang Ainur Rofiq, Qaid Sariyah Tarbiyah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Jakarta.



Sangat disayangkan, Pengajian yang semestinya  dijadikan sarana untuk menuntut ilmu dan membuat pencerahan kepada ummat, menjadi ajang untuk menghina dan melecehkan orang-orang sholih.
“Ali Hasan Al Halabi ini dikenal oleh para ulama mujahid. Jangan oleh orang-orang yang kini masih bermanhaj salafi, oleh ulama mujahid sendiri Ali Hasan Al Halabi ini dikenal sebagai thuulul lisan, orang yang lisannya sangat panjang, suka mencaci maki, suka menghardik ulama mujahid dengan cacian-cacian yang sangat menyakitkan, maka kita dengar diantara mereka sendiri juga suka saling mencaci maki, itu bagian dari karakter mereka. Di kalangan mereka sudah tidak diterima, Ali Hasan Al Halabi ini terlebih di kalangan mujahid,” kata ustadz Nanang Ainur Rofiq, seperti dilansir voa-islam.com pada Senin (30/07).


Ia pun menambahkan bahwa buku tersebut semakin mempertegas sikap ketidakjujuran sebagai karakter kelompok murjiah tersebut.


Tuduhan Keji



Dari judul buku yang dibedahnya saja sebenarnya sudah tergambar betapa bencinya mereka terhadap Salafi, sampai-sampai mereka menyifatinya dengan pengkhianat Salafus Shalih. Tetapi bagi orang-orang yang faham terhadap agama akan memaklumi karena buku tersebut ditulis oleh seseorang yang menganjurkan perusakan dan pengeboman di tempat-tempat umum, Abu Muhammad Al-Maqdisi.


Kebencian mereka kepada Salafi sudah sampai ke ubun-ubun, sehingga kata-kata kotor sering mereka lontarkan kepada juru dakwah salafi. Mereka sudah biasa mengatakan bahwa Salafi adalah antek-antek Amerika, penjilat penguasa, tidak mau berjihad, dan berbagai macam tuduhan keji lainnya.


Karena Salafi masih taat kepada pemerintah dan tidak membenarkan jihad serampangan dengan mengebom dan menghancurkan fasilitas umum maka Salafi dihina dan di fitnah. Ketika Ahlul Bid’ah tidak bisa membantah dengan ilmiyah maka mereka akan memfitnah.


Karena Salafi tidak mau mengkafirkan Pemerintah atau bahkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, maka mereka fitnah dengan menyebutnya Murji’ah. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roji’un.


Siapakah Syaikh Ali Hasan Al-Halabi?


Beliau adalah seorang ulama robbani, murid senior dari muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani.


Beliau lahir di kota Az-Zarqa,  Yordania pada tanggal 29 Jumadil Ula tahun 1380. Beliau berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat atas dengan sukses pada tahun 1398 H (1978 M). Kemudian Beliau melanjutkan pendidikannya ke fakultas Bahasa Arab di Amman, untuk mempelajari cabang ilmu bisnis dan akuntansi, akan tetapi Allah tidak menakdirkan kepada Beliau untuk menyelesaikan kuliahnya tersebut.


Adapun guru-guru beliau adalah syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, syaikh Abdul Wadud Az-Zarori, Syaikh Muhammad Ar-rifa’i dan para ulama yang lainnya.


Sanjungan Para Ulama Terhadap Beliau


- Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Beliau utarakan dalam kitabnya yang agung, Ash-shahihah, pada pertengahan penjelasan Beliau tentang dusta-dusta si pencela sunnah, Hassan Abdulmannan. Beliau berkata seraya memujinya: Penjabaran perkataan untuk menjelaskan cacatnya ucapan (Hassan) yang telah melemahkan hadits-hadits tersebut di atas, semua itu membutuhkan disusunnya sebuah kitab khusus, dan untuk mencapai hal itu waktuku tidak cukup, semoga saja sebagian saudara kita yang kuat-kuat seperti saudara Ali al-Halabi mampu melaksanakan tugas ini.


- Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi’i

dalam kitabnya Tuhfah al-Mujîb ‘alâ As`ilah al-Hâdhir wa al-Gharîb, hlm 160, Beliau ditanya: Siapakah para ulama yang anda nasehatkan kami untuk merujuk kepada mereka dan membaca buku-buku karya mereka serta mendengarkan kaset-kaset mereka?
Syaikh menjawab: Sesungguhnya kami telah membahas hal yang satu ini berulang kali, akan tetapi tak apa kita mengulanginya sekali lagi. Diantara mereka adalah Syaikh Nashiruddin al-Albani dan murid-murid Beliau yang mulia, semisal saudara Ali bin Hasan bin Abdulhamid, saudara Salim al-Hilali, saudara Masyhur bin Hasan.


- Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad


Beliau berkata dalam kitabnya yang begitu bermanfaat dan bagus, Rifqan Ahla as-Sunnah bi Ahli as-Sunnah, hlm 8-9, cetakan 1426 H: Dan saya petuahkan juga, hendaknya para penuntut ilmu di setiap negeri menyibukkan diri dengan menuntut ilmu dari ulama ahlus sunnah yang ada pada negeri yang bersangkutan, semisal murid-murid Syaikh al-Albani v di Yordania, yang mana sepeninggal Syaikh al-Albani mereka mendirikan markaz dengan nama Beliau (markaz Syaikh al-Albani).
Karya-Karya Beliau
- Ilmu Ushul al-Bida

- Dirasat Ilmiyyah fî Shahih Muslim

- Ru’yah Waqi’iyyah fî al-Manhaj ad-Da’awiyyah

- An-Nukat ‘ala Nuz-hah an-Nazhor

- Ahkâm asy-Syita` fi as-Sunnah al-Muthahharoh

- Ahkam al-’Iedain fi as-Sunnah al-Muthahharoh

- At-Ta’liqat al-Atsariyyah ‘ala al-Manzhumah al-Baiquniyyah

- Ad-Da’wah ila Allah baina at-Tajammu’ al-Hizbi wa at-Ta’awun asy-Syar’i

- At-Tabshir bi Qawa’id at-Takfir, dll.

Kitab-kitab tahqiq

Adapun dalam bidang tahqiq/penelitian, maka kitab-kitab yang Beliau tahqiq begitu beragam, seperti:
- Hidayah ar-Ruwat fî Takhrij Ahadits al-Mashabih wa al-Misykat karya Ibnu Hajar sejumlah lima jilid,

- As-Sunan karya Ibnu Majah dalam empat jilid,

- Miftâh Dar as-Sa’adah karya Ibnul Qayyim sebanyak tiga jilid,

- Ighâtsah al-Lahafan fî Mashayid asy-Syaithan karya Ibnul Qayyim dalam dua jilid,

- At-Ta’liqat ar-Radhiyyah ‘ala ar-Raudhah an-Nadiyyah karya al-Albani dalam tiga jilid,

- Al-Ba’its al-Hatsits karya Ibnu Katsir sebanyak dua jilid,

- Al-Hittah fî Dzikr ash-Shihah as-Sittah karya Shiddiq Hasan Khan sebanyak satu jilid,

- Ad-Da’ wa ad-Dawa’ karya Ibnul Qayyim sebanyak satu jilid,

- Al-Mutawari ‘ala Abwab al-Bukhari karya Ibnul Munayyir satu jilid, dll.
Alangkah besar jasa-jasa beliau terhadap kaum muslimin, adapun orang-orang yang membenci beliau adalah dari kalangan Ahlul bid’ah karena banyak membantah kesesatan ajaran Takfir Muthlaq Khowarij dan paham penegeboman dan pengrusakan ditempat-tempat umum. (bms)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar