ABI Anggap Jalaluddin Rakhmat dkk Agen Zionis ??
Telah
diberitakan, Jalaluddin Rakhmat dan Ijabi Makassar mencaci para sahabat Nabi
bahkan menganggap para sahabat Nabi telah murtad. Di antaranya berita ini.
Sekitar Februari 2012 lalu, LPPI Makassar pernah menyampaikan temuannya,
bahwa di sejumlah tulisan Jalaludin Rakhmat (Ketua
Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) dapat ditemukan dengan tegas pernyataan
yang mengkafirkan sahabat Nabi.
Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia
atau biasa disingkat IJABI, merupakan salah satu ormas syi’ah yang mati-matian
memasarkan paham sesat syi’ah laknatullah, namun mati-matian pula menolak
dirinya berpaham syi’ah; serta mati-matian pula menjajakan kebohongan bahwa
syi’ah itu tidak sesat, dan merupakan salah satu mazhab dalam Islam yang diakui
dunia internasional.
Pernyataan
mengkafirkan sahabat itu
bisa ditemukan melalui salah satu tulisan (artikel) Jalaludin yang
dimuat di
Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari, Edisi Khusus No. 298 tanggal 10
Muharram
1431 H, halaman 3 dan 4. Melalui tulisannya itu, Jalaludin mengatakan
bahwa para sahabat merobah-robah agama, dan para sahabat sudah
murtad.
Sedangkan dalam salah satu kitab
berjudul Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan) yang
diterbitkan Simbiosa Rekatama Media (Bandung, 2008), Jalaludin mengatakan bahwa Muawiyah tidak hanya fasik bahkan
kafir, serta tidak meyakini kenabian (hal. 24). Sedangkan di halaman 73,
Jalaludin mengatakan bahwa Muawiyah RA bersama dengan Abu Sufyan dan Amr
bin Ash telah dilaknat oleh Nabi Muhammad SAW.
Kenapa Umat Islam Menolak Acara
Asyura Syiah?
Acara-acara Syiah agar dibubarkan,
karena Syiah berkeyakinan pentingnya mencaci sahabat Nabi. Keyakinan yang
dipraktekkan Syiah dalam acara-acaranya itu jelas menodai agama dan
melanggar UU No 1 PNPS/69 KUHAP Pasal 165A tentang Penodaan Agama. Sehingga
acara Asyura yang sedianya dilangsungkan di Surabaya Rabu 13 November 2013
telah dibatalkan dan tidak diberi izin oleh Polres Surabaya. (Langgar UU
Penodaan Agama, Perayaan Asyuro Ditolak Polres
Surabaya http://www.nahimunkar.com/langgar-uu-penodaan-agama-perayaan-asyuro-ditolak-polres-surabaya/ )
Apa sebenarnya Ritual Asyura Syiah
itu?
Tidak lain adalah untuk semakin
menanamkan dan menyalakan dendam kesumat dalam setiap dada kaum Syiah terhadap
Ahlus Sunnah wal Jamaah, dengan dalih guna membalaskan penderitaan Al-Husein.
Hal itu dapat disimak
kesaksian Perwakilan dari LPPI Makassar dalam pertemuan di ruang aula
Polrestabes Makassar. 13 November 2013, dia mengatakan, “Setahun yang lalu saya
hadir dalam acara Asyuro Syiah di Graha Pena Fajar (Makassar), dan memang
betul, tujuan utama mereka adalah untuk membacakan narasi Maqtal (pembunuhan)
Imam Husein untuk semakin menanamkan dan menyalakan dendam kesumat dalam setiap
dada kaum Syiah guna membalaskan penderitaan Al-Husein kepada Ahlus Sunnah wal
Jamaah. Solusinya adalah kembali pada Fatwa MUI tahun 1984, untuk mewaspadai
masuknya Syiah. Itu adalah warning!, fatwa ini sendiri lahir karena ada oknum
Syiah yang mengebom Candi Borobudur pada waktu itu, ” seperti
dilansir lppimakassar.com. ( Baca di: http://www.nahimunkar.com/massa-ahlus-sunnah-geruduk-acara-peringatan-asyura-kaum-syiah-di-kelapa-gading-jakarta/#ixzz2nsYOUEvZ )
Dengan
kenyataan itu, maka ketika pihak Syiah dari yang menamakan dirinya Ahlul Bait
Indonesia (ABI) menyatakan bahwa yang mencaci-maki para sahabat dan istri Nabi
, jelas merupakan agen-agen Zionis yang sengaja disusupkan untuk memecah-belah
ukhuwah umat Islam; berarti Jalaluddin Rakhmat dkk dianggap agen-agen Zionis
yang sengaja disusupkan.
Perlu diketahui, di Indonesia
kelompok syiah ada yang menamakan diri bergabung dengan IJABI-nya Jalaluddin
Rakhmat dan ada yang di ABI-nya Hasan Alaydrus.
Walaupun yang sudah banyak tercatat
mencaci para sahabat Nabi itu syiah IJABI (Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia)
namun bukan berarti syiah ABI (Ahul Bait Indonesia) bebas dari itu. Karena
secara tersirat, ABI sendiri yang menyatakan seperti itu pun sama dengan
termakan oleh pernyataannya sendiri. Karena ABI juga mengadakan perayaan
Asyura. Padahal perayaan Asyura itu sendiri tidak lain adalah untuk semakin
menanamkan dan menyalakan dendam kesumat dalam setiap dada kaum Syiah terhadap
Ahlus Sunnah wal Jamaah, dengan dalih guna membalaskan penderitaan Al-Husein.
Pernyataan yang pada dasarnya
menohok pihak ABI sendiri dan juga IJABI terutama Jalaluddin Rakhnmat dan
konco-konconya itu dikeluarkan di Jakarta, 14-12-2013
oleh KH. Hasan Alaydrus Ketua Umum DPP Ahlul Bait Indonesia. Di antara isinya menyatakan:
oleh KH. Hasan Alaydrus Ketua Umum DPP Ahlul Bait Indonesia. Di antara isinya menyatakan:
Ormas Islam Ahlul Bait Indonesia
menyatakan dengan tegas bahwa oknum-oknum Syiah yang mencaci-maki para sahabat
dan istri Nabi, yang sikapnya bertentangan dengan fatwa ulama Syiah paling
muktabar di zaman ini, jelas merupakan agen-agen Zionis yang sengaja disusupkan
untuk memecah-belah ukhuwah umat Islam dan mengobarkan konflik sektarian di
negeri Indonesia tercinta.
Dijadikan senjata taqiyah oleh Syiah
Keluarnya pernyataan ABI seperti itu
dinilai oleh seorang peneliti dari Dewan Dakwah sebagai sikap syiah menggunakan
senjata taqiyah. Lebih jelas lagi bila dikaitkan rangkaiannya dengan berita
seminar di Islamic Center Bekasi beberapa waktu lalu (lihat Habib Rizieq
Inginkan Resmi Dilarangnya Ajaran Syiah di Indonesia http://www.nahimunkar.com/habib-rizieq-inginkan-resmi-dilarangnya-ajaran-syiah-di-indonesia/
).
Tanggapan seorang peneliti Dewan
Dakwah sebagai berikut.
TANGGAPAN:
1. Sudah diduga klasifikasi Syiah
yang dibuat oleh Habib Ridzieq Syihab (Imam Besar FPI) akan dijadikan senjata
taqiyah oleh Syiah yang ada di Indonesia dan menjadi bumerang bagi Ahlussunnah.
Saya tidak katakan Syiah Indonesia. Karena Indonesia adalah negerinya
Ahlussunnah. Saya memang tidak sepakat dengan klasifikasi Syiah yang dibuat
Habib. Sekalipun saya tetap menghargai pendapat beliau. Bagi saya Syiah mu’tadilah/moderat
SAAT INI tidak ada. Yang boleh dikategorikan mu’tadilah adalah Syiah di
masa-masa awal (katakanlah Zaidiyah). Sebagaimana tertulis dalam buku panduan
Syiah yang diterbitkan MUI baru-baru ini. Termasuk istilah Syiah moderat yang
diboomingkan oleh Syiah saat ini (seharusnya dimaknai) Syiah mu’tadilah itu
hanyalah di masa-masa awal munculnya istilah tersebut. Saya kira Prof
Kamaluddin Nurdin pakar Syiah Malasyia ‘termakan’ oleh ide ini. Syiah awal
inilah yang pelakunya oleh para Ulama hadits diperkenalkan dengan istilah
tasyayyu’ yang masih boleh diambil haditsnya. Karena ‘hanya’ sekedar menganggap
Ali lebih baik dari Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu anhum. Tidak mencacinya
atau apalagi mengkafirkannya. Tidak memiliki aqidah sebagaimana aqidah Syiah Ismailiyah
dan Imamiyah (Rafidhah).
2. Saya kira ada banyak bukti, fakta
dan saksi bahwa Syiah Rafidhah di Indonesia (IJABI) sering melakukan praktek
caci-maki terhadap para sahabat terutama Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu anhum,
juga terhadap Aisyah Radhiyallahu anha. Silahkan cek website: http://www.lppimakassar.com/ http://www.nahimunkar.com/ dan
lainnya.
Caci-maki pendeta Syiah Jalal
dan istrinya terhadap para sahabat mulia tersebut tercatat dengan baik. Saya
sendiri menyaksikan dan mendengar langsung salah seorang pendeta Syiah bernama
Adi Bunardi di Bekasi mencaci kedua sahabat terdekat Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam. Video rekaman ucapan keji pendeta Adi Bunardi itu saat
berdiskusi dengan Ust. Dr. Farid Ahmad Okbah, MA dan Ust. Anung al-Hamat, Lc,
M.Pd, I, saya kira masih tersimpan dengan baik di Radio Dakta 107 FM, Bekasi.
3. Menyatakan bahwa Syiah Ghulat
tidak ada di Indonesia, sementara ABI (Ahlul Bait Indonesia) yang juga
mengadakan perayaan Asyura adalah Ghulat itu sendiri, maka ABI telah
mengkafirkan dirinya sendiri. Tak repot lagi kita mengungkap kesesatannya.
Dengan sendirinya mereka seolah menyatakan kekafirannya, walau secara lahiriyah
ditujukan hanya kepada oknum-oknum syiah.
4. Point 4 dalam pernyataan ABI
(yang bunyinya: 4. Ormas Islam Ahlul Bait Indonesia juga ingin menegaskan
kepada seluruh umat Islam Indonesia bahwa mayoritas mutlak Syiah di Indonesia
adalah mu’tadilah sebagaimana klasifikasi Habib Rizieq Shihab, yaitu Syiah yang
bersikap menghargai seluruh figur yang dihormati dan dimuliakan umat Islam
Indonesia.) terbantahkan sendiri oleh catatan-catatan dan rekaman-rekaman
otentik dan dapat dipertanggung jawabkan dari pernyataan-pernyataan pendeta
Jalal, istrinya berikut penganut agama Syiah lainnya di Indonesia. Silahkan
kembali cek web di atas. Apakah ABI ingin menyatakan bahwa IJABi dengan Jalal
dan lainnya itu bukan syiah Indonesia? Ataukah ada makna lain?
5. Sebagaimana diketahui Syiah
bertaqiyah atas kekufuran mereka dengan gencar memunculkan istilah Syiah
moderat yang dibuat seolah merevisi fatwa-fatwa ulama Syiah masa lampau.
Sehingga mereka berharap umat Islam saat ini melupakan aqidah-aqidah Syiah
fundamental mereka yang kufur. Klaim di atas terbantahkan pula oleh sikap para petinggi
IJABI dan penganut agama Syiah lainnya saat ini.
6. ABI mengajak Umat Islam
meninggalkan kutukan dan pengkafiran, sementara dari kalangan syiah justru yang
melakukannya. Apa kata dunia!?
7. ABI mengatakan bahwa oknum Syiah
yang mengkafirkan dan mencaci sahabat adalah agen Zionis. Inilah KEBENARAN.
Dengan sendirinya mereka mengakui bahwa pendeta Jalal dan istrinya serta
penganut agama Syiah adalah oknum dan AGEN ZIONIS. Terimakasih sudah berterus
terang dan tidak bertaqiyah.
CATATAN: Salah satu jurus
Syiah yang selalu dikemukakan di mana-mana untuk mengelabui umat Islam adalah,
SYIAH ANTI ZIONIS. Karena mereka memahami bahwa kita umat Islam sangat anti
Zionis. Ajib, bagaimana bisa mereka anti Zionis sementara Yahudi adalah kakak angkatnya!?
Syiah telah beratus-ratus tahun
terlatih memutar lidah, memanipulasi, mengelabui dan mengkhianati umat Islam.
Jadi sikap resmi ABI di atas adalah DUSTA.
Bekasi, 15 Shafar 1435 H
Demikian laporan Al faqir ila afwi
Rabbih, Wildan Hasan, SH, I, M.Pd, I
(Kabag Pengembangan Potensi
Cendekiawan Muda ICMI Bekasi-Jawa Barat, Kepala Sekolah SMPIT Pusdiklat Dewan
Dakwah Islamiyyah Indonesia/DDII, Setia Mekar Tambun, Kab. Bekasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar