Kamis, 01 Mei 2014

Kaum Muslimin Mana yang Dibela Oleh Media Takfiri??



Kedatangan Syaikh Ali Hasan Al-Halabi ke Indonesia dalam rangka berdialog dengan narapidana terorisme (13/12) ternyata menuai tanggapan yang luar biasa dari para pendukung dan pelaku tindakan terorisme, karena kedatangan beliau sangat menohok eksistensi mereka di negeri ini.
Adalah voa-islam.com, shoutussalam.com, arrahmah.com dan yang sejalan dengan mereka, yang selama ini dikenal sebagai “media Islam”, bahkan para wartawan dan jurnalisnya rata-rata tergabung dalam JITU (Jurnalis Islam Bersatu), ternyata adalah media-media pendukung paham takfir!.
Dalam situs resminya, Ust. Firanda Andirja, Lc, MA, melansir sebuah artikel dengan judul “Gelar Takfiri, Pantaskah?” 


[1]. Ustadz Salafi yang saat ini sedang menyelesaikan studi doktoralnya di Jami’ah Islamiyah Madinah tersebut, mengungkapkan manhaj sesungguhnya kaum takfiri.
Ustadz Firanda menyebutkan bahwa metode takfir yang mereka gunakan adalah metode takfir serampangan, atau takfir ala MLM. Mulai dari mengkafirkan Arab Saudi, Indonesia, seluruh kepala Negara di dunia, pegawai negeri (PNS), seluruh anggota DPR/MPR, seluruh yang membantu atau bekerja di DPR/MPR --bahkan para tukang sapunya!--, hingga anak-anak SD yang belajar PPKn pun mereka kafirkan!! Dan yang lebih parah, yang menuduh atau menganggap mereka sebagai teroris juga kafir!.

Kekafiran tersebut bersifat “otomatis”, karena mereka juga meyakini tidak ada udzur “jahl” (kebodohan) dalam permasalahan kufur akbar / syirik akbar!!


Ustadz Yusuf Utsman Baisa, Lc. Ketua Umum DPP Perhimpunan Al-Irsyad, mengungkapkan, bahwa beliau pernah berdialog dengan salah satu dari gembong mereka, Halawi Ma’mun. Dalam dialog terbuka tersebut dibahas buku yang sangat mereka banggakan yang berjudul “Kafir Tanpa Sadar” ditulis oleh Abdul Qadir bin Abdul Aziz [2] yang diberi pengantar oleh Ustadz rujukan mereka, Abu Bakar Ba’asyir.


Buku tersebut, menurut Ustadz Salafi lulusan Jami’atul Imam - Riyadh KSA tahun 1990 ini, inti pembahasannya adalah kewajiban pemerintah untuk menegakkan Hukum Islam secara utuh. Jika kewajiban ini tidak dilaksanakan maka mereka menyebut pemerintahan tersebut sebagai “Kafir”, yang pada gilirannya semua perangkat dibawahnyapun ikut masuk kepada sebutan tersebut dan negaranya diberi nama « Daru Kufrin/negeri kafir » !! [3]

Pemahaman tersebut adalah pemahaman yang jelas sangat-sangat berbahaya !!


Sebagai media yang melakukan pembelaan (over protection) terhadap Abu Bakar Ba’asyir dan Amman Abdurrahman, bahkan selalu menyanjung-nyanjung mereka, voa-islam.com dkk, perlu diwaspadai oleh segenap kaum muslimin.


Karena mereka, yang katanya media islam, pada hakikatnya tidak mengakui keislaman mayoritas kaum muslimin… ! Berikut beberapa daftar orang-orang kafir (murtaddin) di Indonesia menurut pemahaman dua pentolan kaum takfiri ini (ABB & AAR) :

1.    Presiden RI.

2.    Jajaran Menteri.

3.    Jajaran Kepolisian, Kehakiman dan Kejaksaan.

4.    Anggota DPR, MPR & DPD, baik tingkat pusat ataupun daerah.

5.    Seluruh yang membantu empat unsur diatas, termasuk para tukang sapu di Istana Kepresidenan dan di Gedung DPR/MPR !!

6.    Seluruh PNS.

7.    Seluruh yang belajar PPKn (mulai dari anak SD hingga Mahasiswa).

8.    Seluruh pemilik lembaga resmi yang diakui pemerintah, seperti sekolah, yayasan dan organisasi. (Catatan :

Bahkan mungkin kalau ada masjid yang didaftarkan resmi dalam Badan Wakaf Indonesia, juga kafir !!!!). [4]

Maka Kaum Muslimin mana yang mereka bela dalam situs-situs mereka tersebut?! 

Jika mereka berkelit dengan mengatakan bahwa paham mereka tidaklah se-ekstrim dua ustadz yang selalu mereka bela ini, maka kami tantang mereka untuk melakukan klarifikasi secara gentle !! Ataukah mereka takut dikafirkan oleh ustadz mereka sendiri ??
Yang jelas, kita harus waspada…. Karena Islam menurut kita belum tentu Islam menurut mereka !!. wallahu a’lam. 

Penulis: Ustadz Aminullah Yasin

Footnote:


[2] Abdul Qadir bin Abdul Aziz, adalah salah satu ulama rujukan mereka. Pria warganegara Mesir kelahiran 1950 ini memiliki nama asli Sayyid Imam Abdul Aziz Imam Syarif. Beliau termasuk produktif menulis berbagai buku dan makalah tentang takfir. Diantaranya adalah buku ‘’ Kafir Tanpa Sadar ‘’ yang diterjemahkan dari kitab "Al-Jaami’ Fie Tholabil ‘Ilmis Syarief".

Diantara makalah lain yang beliau tulis adalah "Al-Irhab Minal Islam Wa Man Ankara Dzalika Faqod 
Kafar" (Terorisme Adalah Bagian Dari Islam, Dan Yang Mengikarinya Maka Dia Telah Kafir) ! 

Dalam tulisan tersebut, beliau mengkafirkan negara Pakistan dan negara-negara teluk !

Namun belakangan ini, beliau telah ruju’ dari pemahaman takfirnya (alhamdulillah). Bahkan beliau aktif menulis berbagai bantahan untuk kaum takfiri, diantaranya tulisan beliau dengan judul 

"At-Ta’riyah Li Kitab At-Tabriah" (Menelanjangi Kitab At-Tabri’ah, karya Aiman Ad-Dzowahiri).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar