Kedatangan Syaikh Ali Hasan Al Halabi ke Indonesia
benar-benar telah membuat kocar-kacir Jama’ah Takfir. Pemikirannya yang sesat
dan menyimpang merasa telah diusik, padahal kedatangan murid senior Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al Albani itu adalah untuk memberikan nasehat kepada
mereka yang terjatuh dalam kubangan bid’ah takfir serampangan.
Bukannya menerima dengan lapang dada nasehat yang
disampaikan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi, malah mereka (Pentolan, pembela
dan pendukung jama’ah takfir) mencari-cari dalil dan hujjah untuk membantah
Syaikh Ali Hasan Al Halabi.
Sayangnya, tak ada kekuatan dalil yang mereka miliki kecuali
sedikit saja. Kelompok yang telah mengkafirkan presiden Republik Indonesia dan
segenap jajarannya ini hanya mencuri fatwa, yang sebenarnya adalah tidak pas.
Beberapa tokoh takfir seperti Aman Abdurrahman dan media
pendukungnya selalu membawakan fatwa Lajnah Daimah (Lembaga Fatwa Arab
Saudi) untuk menjatuhkan Syaikh Ali Hasan Al Halabi, padahal kelompok yang
menganjurkan pemberontakan dan pembunuhan kepada pemerintah itu sebenarnya
telah menganggap Lajnah Daimah sebagai ulama jelek, penjilat dan antek
pemerintah Thoghut Arab Saudi.
Saking tak ada dalil yang mereka miliki, akhirnya dengan
terpaksa mereka mengambil fatwa kepada ulama yang telah dicaci makinya, asal
cocok dengan selera.
Jika Jama’ah Takfir jujur menerima fatwa Lajnah Daimah,
harusnya mereka segera bertaubat karena sesungguhnya Fatwa Lajnah Daimah yang
lain mengatakan bahwa aksi pengeboman, pengrusakan dan tindakan teror adalah
bukan jihad dan haram dilakukan.
Bagaimana Dengan Fatwa Lajnah Daimah Tentang Syaikh Ali
Hasan Al Halabi?
Terkait dengan fatwa yang telah dikeluarkan oleh Lajnah
Daimah, Syaikh Ali Hasan Al Halabi sejak lama telah memberikan jawabannya.
Selain itu, beberapa ulama besar yang benar-benar alim telah memberikan
komentar pujian kepada Syaikh Ali, seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin, Syaikh Dr Husain Alu Syaikh dan Syaikh Sa’ad Asy Syatsri. Berikut
komentar para ulama:
Imam dan Khotib Masjid Nabawi, Syaikh Dr. Husain Alu Syaikh
berkata: “Dan Asy-Syaikh ‘Aliy telah membantah dengan bantahan yang ilmiah
(Al-Ajwibatul-Mutalaaimah ‘alaa Fatwaa Al-Lajnah Ad-Daaimah -red) sebagaimana
hal itu telah dilakukan oleh salaf umat ini” (Perkataan ini beliau
sampaikan dalam muhadhoroh beliau yang berjudul : ‘Alaa Thariqis-Sunnah).
Berkata Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin ketika
mengetahui fatwa Lajnah Daimah tentang Syaikh Ali Hasan Al Halabi:
“Ini adalah suatu kesalahan dari Lajnah dan aku merasa
terganggu dengan adanya fatwa ini. Fatwa ini telah memecah-belah kaum muslimin
diseluruh negeri sampai-sampai mereka menghubungiku baik dari Amerika maupun
Eropa. Tidak ada yang dapat mengambil manfaat dari fatwa ini melainkan
takfiriyun (kelompok yang tukang mengkafirkan serampangan) dan tsauriyun (para
pemberontak)”. Beliau juga berkata : “Saya tidak suka keluarnya fatwa ini,
karena membuat bingung manusia. Dan nasehatku kepada para penuntut ilmu agar
tidak terlalu berpegang teguh dengan fatwa fulan atau fulan.”(At-Ta’rifu
wat-Tanbi’ah, hal. 15)
Syaikh Sa’ad Asy Syatsri (mantan anggota ulama besar Arab
Saudi) pa
da bulan Juni 2013 lalu menemui Syaikh Ali Hasan Al Halabi saat
mengisi daurah du’at di Trawas Mojokerto. Syaikh Sa’ad menyanjung dan memuji
Syaikh Ali Hasan dihadapan para peserta daurah, beliau berdua duduk
berdampingan kemudian Syaikh Sa’ad menyampaikan muhadhoroh (sumber: Ustadz
Aminullah Yasin/peserta daurah).
Benarlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh
Al Utsaimin bahwa yang mengambil manfaat dari fatwa ini hanyalah kelompok
Takfiriyun. (Budi Marta Saudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar