Kamis, 01 Mei 2014

Jama’ah Takfir Tak Punya Dalil Untuk Membantah Syaikh Ali Hasan Al Halabi



Kedatangan Syaikh Ali Hasan Al Halabi ke Indonesia benar-benar telah membuat kocar-kacir Jama’ah Takfir. Pemikirannya yang sesat dan menyimpang merasa telah diusik, padahal kedatangan murid senior Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani itu adalah untuk memberikan nasehat kepada mereka yang terjatuh dalam kubangan bid’ah takfir serampangan.
Bukannya menerima dengan lapang dada nasehat yang disampaikan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi, malah mereka (Pentolan, pembela dan pendukung jama’ah takfir) mencari-cari dalil dan hujjah untuk membantah Syaikh Ali Hasan Al Halabi.




Sayangnya, tak ada kekuatan dalil yang mereka miliki kecuali sedikit saja. Kelompok yang telah mengkafirkan presiden Republik Indonesia dan segenap jajarannya ini hanya mencuri fatwa, yang sebenarnya adalah tidak pas.



Beberapa tokoh takfir seperti Aman Abdurrahman dan media pendukungnya selalu membawakan fatwa Lajnah Daimah  (Lembaga Fatwa Arab Saudi)  untuk menjatuhkan Syaikh Ali Hasan Al Halabi, padahal kelompok yang menganjurkan pemberontakan dan pembunuhan kepada pemerintah itu sebenarnya telah menganggap Lajnah Daimah sebagai ulama jelek, penjilat dan antek pemerintah Thoghut Arab Saudi.




Saking tak ada dalil yang mereka miliki, akhirnya dengan terpaksa mereka mengambil fatwa kepada ulama yang telah dicaci makinya, asal cocok dengan selera.



Jika Jama’ah Takfir jujur menerima fatwa Lajnah Daimah, harusnya mereka segera bertaubat karena sesungguhnya Fatwa Lajnah Daimah yang lain mengatakan bahwa aksi pengeboman, pengrusakan dan tindakan teror adalah bukan jihad dan haram dilakukan.





Bagaimana Dengan Fatwa Lajnah Daimah Tentang Syaikh Ali Hasan Al Halabi?






Terkait dengan fatwa yang telah dikeluarkan oleh Lajnah Daimah, Syaikh Ali Hasan Al Halabi sejak lama telah memberikan jawabannya. Selain itu, beberapa ulama besar yang benar-benar alim telah memberikan komentar pujian kepada Syaikh Ali, seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syaikh Dr Husain Alu Syaikh dan Syaikh Sa’ad Asy Syatsri. Berikut komentar para ulama:
Imam dan Khotib Masjid Nabawi, Syaikh Dr. Husain Alu Syaikh berkata: “Dan Asy-Syaikh ‘Aliy telah membantah dengan bantahan yang ilmiah (Al-Ajwibatul-Mutalaaimah ‘alaa Fatwaa Al-Lajnah Ad-Daaimah -red) sebagaimana hal itu telah dilakukan oleh salaf umat ini” (Perkataan ini beliau sampaikan dalam muhadhoroh beliau yang berjudul : ‘Alaa Thariqis-Sunnah).



Berkata Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin ketika mengetahui fatwa Lajnah Daimah tentang Syaikh Ali Hasan Al Halabi:





“Ini adalah suatu kesalahan dari Lajnah dan aku merasa terganggu dengan adanya fatwa ini. Fatwa ini telah memecah-belah kaum muslimin diseluruh negeri sampai-sampai mereka menghubungiku baik dari Amerika maupun Eropa. Tidak ada yang dapat mengambil manfaat dari fatwa ini melainkan takfiriyun (kelompok yang tukang mengkafirkan serampangan) dan tsauriyun (para pemberontak)”. Beliau juga berkata : “Saya tidak suka keluarnya fatwa ini, karena membuat bingung manusia. Dan nasehatku kepada para penuntut ilmu agar tidak terlalu berpegang teguh dengan fatwa fulan atau fulan.”(At-Ta’rifu wat-Tanbi’ah, hal. 15)
Syaikh Sa’ad Asy Syatsri (mantan anggota ulama besar Arab Saudi) pa




da bulan Juni 2013 lalu menemui Syaikh Ali Hasan Al Halabi saat mengisi daurah du’at di Trawas Mojokerto. Syaikh Sa’ad menyanjung dan memuji Syaikh Ali Hasan dihadapan para peserta daurah, beliau berdua duduk berdampingan kemudian Syaikh Sa’ad menyampaikan muhadhoroh (sumber: Ustadz Aminullah Yasin/peserta daurah).




Benarlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin bahwa yang mengambil manfaat dari fatwa ini hanyalah kelompok Takfiriyun. (Budi Marta Saudin)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar