Rabu, 30 April 2014

KESESATAN AGAMA SEKTE SESAT SYIAH BAGIAN 9

Faiz Syakir, salah seorang juru bicara 

Hizbullah (Libanon), berbicara secara langsung dalam sebuah acara tv di OTV. “Hizbullah tidak akan dapat dimusnahkan. Hizbullah pasukan terkuat di kalangan negara-negara Arab. Lebih kuat daripada seluruh peradaban di dunia dari segi ekonomi, kekuatan militer dan sosial,” ujar Syakir, dan kemudian rekamannya juga beredar di youtube.
Pernyataan Syakir ini sehubungan dengan adanya ancaman Bandar bin Sultan—putera mahkota Raja Qatar yang akan menyerang Basyar al-Assad. “Apa lagi yang kalian pikirkan? Kami tidak takut pada ancaman itu? Bahkan kami tidak takut pada Saudi, sekalipun dengan seluruh kekuatannya, dari raja hingga rakyat mereka yang terakhir. Mereka pikir, mereka siapa?”
“Jika mereka membom Gunung Qasiun di Damaskus, pusat kekuatan militer Basyar, maka kami akan menyerang Mekah di depan kepala mereka sendiri!”
Wartawan yang hadir di situ sontak melontarkan pertanyaan, “Mekkah? Bukankah itu tempat suci bagi mereka?”
“Biarkan saya berbicara. Saya tidak peduli lagi semuanya. Ini fakta. Kami akan memusnahkan Mekkah dan Madinah, juga Jeddah dan Riyadh, dengan semua yang ada di dalamnya, yang tinggal dalam kota-kota ini. Ini fakta dan strategi kami. Keberadaan kami lebih penting dari ‘batu-batu’ dan ‘bukit-bukit’ mereka.”
Wartawan yang masih dalam keadaan terkejut, kembali bertanya, “Siapa yang akan memusnahkan Mekkah? Iran? Suriah? Hizbullah? Tempat itu adalah tempat suci bagi mereka…”

“Saya tidak akan mengatakannya. Tapi jika mereka mengancam kami, kami tahu bagaimana membalas ancaman itu,” demikian Syakir.


KESESATAN AGAMA SEKTE SESAT SYIAH BAGIAN 8

SUNGGUH BIADAB,SYIAH IRAK BAKAR PEMUDA SUNNI...!!!

Sungguh biadap, segerombolan spesies

Syi'ah Irak membakar seorang pemuda sunni, di bawah pengawasan tentara Syi'ah Nouri al-Maliki.

Lihat videonya di sini (maaf jika terkesan esktrem): http://www.islammemo.cc/akhbar/arab/2013/08/29/180604.html

Saudaraku muslim Indonesia, sekali lagi kami ingatkan, dan sebelum terlambat, jauhkanlah diri dan keluarga dari ajaran Syi'ah. Tolaklah ajaran Syi'ah yang ada di dusun, kecamatan, kabupaten, dan di manapun ajaran ini disebarkan. Nasehati siapa saja yang telah tertipu, dan laporkan aktivis Syi'ah kepada ulama yang terpercaya.

Mereka adalah musuh Islam yang paling berbahaya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka: semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS. al-Munafiqun: 4)


Semoga Allah melindungi Indonesia dari ajaran dan kejahatan Syi'ah Sesat.





 



KESESATAN AGAMA SEKTE SESAT SYIAH BAGIAN 7

SIKAP AGAMA SEKTE SESAT SYIAH TERHADAP IKHWANUL MUSLIMIN...!!!

 

 Situs seorang ulama Syiah menurunkan

satu tanya-jawab agama mengenai status Ikhwanul Muslimin di mata Syiah berikut ini,


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Waramatullahi Wabarakatuh, untuk Syeikh kami, Yasir al-Habib dan kaum Mukminin yang berada disekitar beliau.

Apa pendapat Anda mengenai Hasan al-Banna, sang pendiri Jamaah Ikhwanul Muslimin? Kemudian, apa pendapat Anda mengenai beliau yang oleh pegikutya dikatakan mati syahid?

Semoga Allah menjaga dan menolongmu
Muhsin Nabil
Jawab
Setelah bertanya kepada Syeikh,
(beliau mengatakan) "Dia bukan seorang yang mati syahid, bahkan dia orang sesat" 

Maktab Syeikh al-Habib, di London
5 Jumadal Ula 1430 H

 

 

KESESATAN AGAMA SEKTE SESAT SYIAH BAGIAN 6

IJABI KAFIRKAN MUSLIMIN INDONESIA DAN MALAYSIA...!!!

 

Dengan angkuhnya anak-anak Syiah melempar fitnah “kelompok Takfiri.” Hal ini banyak kita dengar dari mulut mereka. Telunjuk mereka mengarah pada kita dengan vonis itu. Namun faktalah yang akan membuktikannya. Siapakah kelompok yang suka mengkafirkan golongan lain?
Mari kita lihat betapa lihainya mereka membuat kata-kata yang indah untuk tujuan busuk itu, (hanya sebagai contoh kecil),
“Tujuan kami sangat mulia. Ketika segelintir orang dan kelompok menjadikan takfir-isme sebagai kegiatan dan aktifitas, kami memilih untuk mendekatkan seluruh kaum muslimin di bawah panji Islam. Kami ingin berpartisipasi di dalam menjaga persatuan Islam sekecil apapun kontribusi yang bisa kami berikan.
Sangat cerdas dalam melakukan Lempar Batu Sembunyi Tangan, namun alhamdulillah, sebelum tangan itu bersembunyi kami sudah melihatnya. Alangkah mudahnya menuduh bahwa “segelintir” orang itu menjadikan takfir-isme sebagai kegiatan dan aktifitas.
Tidak ingatkah warga Syiah ketika Bapak Jalal dalam selebaran asyuranya tahun 1431 H di Makasar menyebutkan,
 “Di salam Shahih Bukhari dan juga dalam Shahih Muslim, Nabi bercerita tentang hari kiamat. ‘Nanti pada hari kiamat -kata Rasulullah- aku akan menunggu di telaga al-Kautsar, kemudian datanglah kepadaku serombongan orang yang mengenalku dan aku mengenal mereka. Begitu dekat tiba-tiba mereka ditarik lagi dan aku berteriak, ‘Ini Sahabatku. Ini sahabatku’, lalu dikatakan kepadaku: Kamu tidak tahu bahwa mereka sudah mengubah-ubah agama sepeninggalmu.’ Lalu Rasulullah Saw bersabda: ‘Semoga dijauhkan dari kasih sayang Allah buat orang-orang yang mengubah-ubah agama sepeninggalku’.” Tulis Jalaluddin Rakhmat.
“Masih dalam Shahih Bukhari diriwayatkan oleh beberapa sahabat lain, di antaranya ialah Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata: Ketika sahabat-sahabat itu digiring dijauhkan, Rasulullah bertanya, ‘Mau dibawa kemana ini sahabatku?’ ke neraka, jawabnya. Lalu dikatakan kepada Rasulullah Saw: Tidak henti-hentinya mereka itu murtad meninggalkan agama kamu setelah engkau meninggalkan mereka. Innahum lam yazaaluu murtaddiin ‘ala a’qabihim mundzu faraqtahum. Rasulullah sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad sepeninggal dia.” Jalaluddin Rakhmat melanjutkan.
Jalaluddin Rakhmat dalam makalah Asyura-nya tersebut sengaja mengutip hadis dan membiarkan maknanya secara zahir ditangkap oleh orang awam, yaitu murtadnya para sahabat. Dan begitulah memang yang diinginkannya. Dan bahkan menyimpulkannya dengan berkata, ‘Rasulullah sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad sepeninggal dia.’ 
Jika sahabat dikatakan murtad seperti itu, bagaimana lagi dengan seluruh kaum Muslimin yang jauh lebih rendah dibandingankan dengan generasi terbaik didikan Rasulullah tersebut? Tentunya jauh lebih berat kemurtadannya di mata sang Imam, Bpk. Jalaluddin Rakhmat.
Apakah warga Syiah tidak sempat membaca buku pedoman dakwah mereka sendiri, “40 Masalah Syiah” yang ditulis oleh istri tercinta dari Imam Jalaluddin Rakhmat, disana sangat jelas tertulis, yang tidak mengenal Imam (tentu maksudnya Imam Syiah dengan konsep wilayatul faqih, sedangkan kita saat ini tidak punya imam/khalifah) akan mati kafir.
“Barang siapa yang mati dan tidak ada imam baginya, atau tidak mengenal Imam zamannya, ia mati jahiliyah. mati jahiliyah berarti mati tidak dalam keadaan Islam.” (40 Masalah Syiah, hal. 98)
Dengan mantapnya Buku Pedoman Dakwah IJABI tersebut menulis, “mati tidak dalam keadaan islam”
Setelah dua lembaran ini masih pantaskah mereka bermain lempar batu sembunyi tangan? Masih pantaskah mereka menuduh orang lain sebagai takfiri dan lupa berdiri di hadapan cermin untuk melihat dirinya sendiri?
Sengaja kami sebutkan kaum Muslimin Indonesia dan Malaysia, agar kaum Muslimin di dataran melayu ini sadar bahwa Anda semua dikafirkan oleh segelintir manusia yang ada dalam IJABI. Padahal yang mereka kafirkan adalah seluruh kaum Muslimin yang berpedoman pada salaf (sahabat nabi) dan yang saat ini tidak mempunyai Imam atau Khalifah, ialah Kaum Muslimin Ahlus Sunnah wal Jammah di seluruh dunia. (Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)

 

KESESATAN AGAMA SEKTE SESAT SYIAH BAGIAN 5

KELOMPOK TAKFIRI BERNAMA SYIAH

 

 Takfiri berasal dari kata kaffara-yukaffiru, yang berarti menganggap seseorang sebagai kafir, murtad atau keluar dari agama Islam.

Kegiatan memvonis seseorang sebagai kafir itulah takfir. Dan pelaku yang sering melakukan ini disebut dalam bahasa indonesia sebagai takfiri.
Dalam rilis fatwa MUI tahun 2007 tentang 10 Kriteria Aliran Sesat. Salah satu poinnya berbunyi, “Mengkafirkan sesama muslim hanya karena bukan kelompoknya.”
Seringkali kita dapati kelompok Syiah sering melemparkan tuduhan takfiri kepada kelompok tertentu untuk menutupi dirinya bahwa sebenarnya merekalah yang takfiri. Selanjutnya mari kita telaah sumber-sumber primer dari Kitab-kitab ulama Syiah yang muktabar tentang ideologi takfir itu yang menganggap hanya merekalah yang suci.
Selain Syiah, Seluruh Manusia adalah Anak Pelacur
Dari Abu Ja’far beliau berkata kepada Abu Hamzah, “Demi Allah wahai Abu Hamzah, sesungguhnya seluruh manusia adalah anak pelacur kecuali Syiah kita.”
(al-Raudhah min al-Kafi, al-Kulaini, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cet. 5, 1375 H, Juz 8, hal. 285)
Penduduk Makkah adalah orang kafir, Penduduk Madinah Lebih Najis dari Penduduk Makkah
Dari Sama’ah dari Abu Bashir, dari salah seorang dari keduanya berkata, “Sesungguhnya penduduk Makkah kafir kepada Allah secara terang-terangan. Dan penduduk Madinah lebih najis dari penduduk Makkah, lebih najis dari mereka 70 kali lipat.”
(al-Ushul min al-Kafi, al-Kulaini, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cet. Ke 3, 1388 H, Juz 3, hal. 410)
Imamah Pokok Agama, Yang Mengingkarinya Kafir
“Ada perbedaan antara orang yang kufur terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya dengan yang kufur terhadap para Imam alaihis salam. Dengan kepastian bahwa al-Imamah bagian dari pokok agama sesuai dengan keterangan ayat-ayat dan riwayat yang jelas yang menunjukkan itu secara ‘ainul yaqin (sangat pasti).”
“Pertama: Anda telah ketahui bahwa yang menyelisihi itu Kafir, tidak ada bagiannya dalam agama Islam sedikitpun sebagaimana yang telah kami jelaskan pada kitab kami al-Syihab al-Syaqib.”
(al-Hada’iq al-Nadhirah fi Ahkam al-‘Itrah al-Thahirah, Yusuf al-Bahrani, Dar al-Adhwa’, Beirut, hal. 136)
Mengingkari Satu Saja Imam Syiah Sudah Kafir, Sesat dan Kekal di Neraka
al-Majlisi berkata, “Ketahuilah, lafaz Syirik dan Kufur disandarkan pada orang yang tidak meyakini Imamah Amir al-Mukminin dan para Imam dari anak-anaknya dan  melebihkan orang lain atas mereka menunjukkan bahwa mereka kafir dan kekal di neraka.”
“al-Syaikh al-Mufid berkata dalam kitabnya al-Masa’il, golongan Imamiyah telah sepakat bahwa siapa yang mengingkari Imamah salah seorang dari para Imam dan menolak dari apa yang Allah wajibkan padanya berupa ketaatan maka dia telah kafir, sesat dan berhak untuk kekal di neraka.”
(Bihar al-Anwar, al-Majlisi, Mu’assasah Dar al-Wafa’ wa Ihya’ al-Turats al-‘Araby, Beirut, Cet. Ke 3, 1403 H, Juz 23, hal. 390)
Orang Nashibi Halal Darahnya, Bunuh Mereka
Dari Dawud bin Farqad, ia berkata, Saya bertanya kepada Abu Abdillah alaihis salam, Bagaimana pendapatmu mengenai membunuh Nashibi?, ia menjawab, “Halal darahnya. Tapi saya khawatirkan kamu, kalau bisa timpakan tembok padanya atau menenggelamkannya di air, supaya kamu tidak disaksikan, maka lakukanlah.” Saya bertanya lagi, Lalu bagaimana pendapatmu mengenai hartanya, beliau menjawab, “Ambillah sebisamu.”
(‘Ilal al-Syara’i’, al-Shaduq, Mansyuraat Mu’assasah al-A’lamy, Beirut, Cet. Pertama, 1408 H, hal. 326)
Nashibi itu Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Muh. Tijani al-Samawi berkata, “Cukuplah pengertian ini bahwa mazhab nashibi itu adalah mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah.”
(al-Syi’ah Hum Ahl al-Sunnah, Muhammad al-Tijani, Mu’assasah al-Fajr, London, Cet. Ke 10, 1423 H, hal. 161)

Doktrin ini Lalu Dibawa Ke Indonesia
Ideologi para pedahulu Syiah di atas tidak berbeda dengan ideologi Syiah masa kini. Doktrin itu dibawa mentah-mentah dan apa adanya. Yaitu doktrin Takfiri, mengkafirkan golongan lain dan menganggap hanya merekalah yang Islam atau hanya merekalah yang suci.
Para Sahabat Murtad Sepeninggal Nabi
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO_f9jhzIl8TfJafiDAixKNmyxA4eXsojyr2_T93CYPNZDrSWWfMtTGRWjL3tZujUwzXmIhCigHBoRWhMqTShKdNhXeBn0Ii83Od91ZZygtLRWk2LPIDTK664vbHw5ud6YtwY8XM3YQOcg/s1600/At-Tanwir+Ad-Dhall+3+001.jpg
Setelah menukil hadis Haudh di atas dan tanpa menjelaskannya sesuai dengan Syarh para Ulama Muhadditsin, Jalaluddin Rakhmat yang merupakan Ketua Dewan Syuro IJABI ini menyimpulkan sendiri maksud hadis di atas, “Rasulullah sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad sepeninggal dia.”
(Buletin al-Tanwir, Nomor: 298, Edisi Khusus Asyura: 27 Desember 2009/10 Muharram 1431 H, IJABI Jawa Barat, IJABI Sulsel dan Yayasan Muthahhari, “Bersama al-Husein: Hidupkan Kembali Sunnah Nabawiyyah.” Hal. 4)
Yang Tidak Mengenal Imam (Syiah) Mati Jahiliyah, Mati Di Luar Islam
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6-f2xPQK-wRZKJ6lfILG4NwXy4-WP8onw3nyLSKKwDSoV13FWH7UI9c5yzSmf6MPV6gJP1GlgnsqDP3C0TRn4KUk8hByu32LLq9-eI-gONemT-XenmO4_rezlNrAN_lgm8hVdvMgAhMpk/s1600/Ahlus+Sunnah+Kafir.jpg
Begitu juga dengan Emilia Renita Az. Istri Jalaluddin Rakhmat ini menukil hadis dari kitab Ahlus Sunnah mengenai orang yang tidak berbai’at kepada seorang Khalifah lalu mati, maka ia mati dalam keadaan Jahiliyah. (Ahlus Sunnah saat ini bukan tidak mengakui keshahihan hadis shahih Muslim ini, atau tidak mau berbai’at kepada Khalifah, namun karena Khalifah yang mengayomi seluruh kaum Muslimin saat ini belumlah ada.)
Dalam buku 40 Masalah Syiah-nya di atas, Imam yang dimaksudkannya tentu Imam Syiah. Yang tidak mengenal Imam Syiah mati jahiliyah. Lalu ia simpulkan bahwa, “Mati jahiliyah itu mati di luar Islam.”
(40 Masalah Syiah, Emilia Renita Az, Editor: Jalaluddin Rakhmat, Cet. Ke 2, Oktober 2009, IJABI bekerjasama dengan The Jalal Center, hal. 98)
Karena itu, alangkah piciknya jika mereka masih saja memakai jargon seperti, “Syiah sekarang sudah beda, tidak seperti dulu lagi” dan masih membabi-buta menuduh kelompok tertentu sebagai takfiri.
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)