JAKARTA (gemaislam) - Beberapa waktu lalu Metro TV
membuat kesalahan pemberitaan tentang teroris, pada acara "Headline
News" dan "Metro TV Hari Ini." Acara yang di tayangkan 5
September 2012 itu menggunakan tagline “Awas! Generasi Baru Terorisme” dinilai
merusak nama baik salah satu ekstra kurikuler di sekolah yaitu Kerohanian Islam
(Rohis).
Akibatnya banyak kaum muslimin protes terhadap tayangan
tersebut. Permasalahan pun selesai setelah pihak Metro TV meminta maaf kepada
perwakilan Rohis di kantor KPI, Senin (24/09).
Setelah Metro TV selesai, disambung dengan TV One yang
membuat ulah berupa tuduhan dan fitnah. Kemarin sore, Senin (24/09) dalam
acara kabar petang TV One pada pkl. 18.30 WIB yang memberitakan jaringan
teroris, memajang foto DR. muhammad Arifin Badri, MA dan memasukkannya kedalam
jaringan teroris Thoriq.
Apa yang dilakukan oleh TV One dengan memajang foto Da’i
lulusan S3 Universitas Islam Madinah ini adalah sebuah fitnah dan pencemaran
nama baik. Karena selama ini, Ustadz Arifin, demikian biasa disebut, adalah
da’i yang getol memerangi faham teroris dan banyak membantu pemerintah
Indonesia untuk menjelaskan kepada kaum muslimin akan bahaya terorisme.
Kesalahan fatal TV One yang sangat memalukan adalah
menganggap sama doktor bidang Fiqih dengan Baderi Hartono, terduga
teroris yang ditangkap pada Sabtu (22/09) oleh Densus 88 Anti Teror Polri di
Griyan RT 05 RW 10 kelurahan Pajang kecamatan Laweyan, Surakarta.
Ustadz Yang Santun
Ustadz Muhammad Arifin Badri dikenal sebagai sosok yang
santun dan sejak di pesantren termasuk santri yang berprestasi, hal ini
dikatakan oleh salah satu gurunya ketika mondok di pesantren Al Irsyad
Tengaran, Ustadz Basuni Iskandar, S. Ag.
“Arifin Badri itu sangat anti dengan teroris, dia sejak
nyantri memiliki akhlak yang bagus. Saat ini pun dia aktif sebagai da’i yang
menjelaskan kekeliruan faham terorisme,” ujar Ustadz Basuni kepada
gemaislam.com, Selasa (25/09).
Ustadz Basuni menambahkan, TV One sangat ceroboh, mestinya
media sebesar itu tidak asal-asalan dalam memberitakan.
“Sedang membicarakan terduga teroris Baderi Hartono koq yang
dipajang foto Arifin Badri?,” ujar Ustadz Basuni.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari DR. Muhammad
Arifin Badri terkait pemberitaan tersebut, tetapi ramai dibicarakan di situs
jejaring sosial Faceebok mengusulkan agar TV One dilaporkan ke Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) dan dewan pers atas tindakan pencemaran nama baik. (bms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar