Menlu Iran: Yahudi Bukan Musuh Kami, PM Israel: Syiah Tidak Pernah Menjadi Musuh Kami...!!!
“Yahudi bukan musuh kami,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad
Javad Zarif saat ditanya oleh kantor berita Iran Tasnim tentang
pernyataan-pernyataannya mengenai Holocaust di situs media sosial, pada 5
September lalu.
Javad Zarif menjelaskan perbedaan antara Zionisme dan Yudaisme.
“Yudaisme adalah agama illahi yang kami hormati sesuai dengan ajaran
agama kami dan konstitusi negara kami,” kata Zarif.
“Di Republik Islam Iran, Yahudi merupakan teman sebangsa, merupakan
minoritas yang diakui di parlemen dan di parlemen mereka memiliki
anggota parlemen aktif,” Zarif menambahkan.
“Zionis merupakan minoritas dari orang-orang Yahudi,” jelasnya.
“Mereka mengeksploitasi penderitaan orang Yahudi untuk membenarkan
kejahatan mereka terhadap rakyat Palestina. Kami tidak akan mengizinkan
mereka untuk menyebarkan bahwa Iran membenci Yahudi,” Zarif
menyimpulkan.
Sebelumnya, melalui akun Twitternya Zarif berkicau, “Selamat Rosh
Hashanah” atau Selamat Tahun Baru Yahudi. Kicauan Menteri Luar Negeri
Iran tersebut kemudian menjadi perbincangan hangat di jejaring Twitter.
Cinta pun berbalas....
PM Israel, Ariel Sharon: Syiah Tidak Pernah Menjadi Musuh Kami
Sebuah buku tentang
memoar Ariel Sharon, mantan Perdana Menteri Israel yang lalu (lihat scan kitabnya disini: http://www.lppimakassar.com/2013/04/ariel-sharon-mantan-pm-israel-syiah.html),
menyebutkan pandangannya selama ia memimpin Israel bahwa Syiah tidak
pernah menjadi musuh dan ancaman bagi Israel. Ia Mengatakan, "Saya belum
pernah satu hari pun melihat Syiah sebagai musuh Israel dalam jangkan
waktu yang panjang". Pernyataan ini tertuang dalam buku Mudzakkirat Aril Sharun, yang diterjemahkan oleh Nathwan Ubaid, diterbitkan oleh Maktabah Beisan Beirut, hal 584.
Pada halaman yang sama,
Ariel Sharon melanjutkan, "Adapun musuh kami yang sebenarnya menurut
pandangan saya tergabung dalam organisasi teroris Palestina dan ardhul fath, bumi pembebasan yang merdeka, dengan melihat kepada warga Suriah yang membantu dan mendukung mereka."
Beginilah hakekat
dua jenis bangsa dan agama (Yahudi dan Syiah) yang saling mencinta dan
tak pernah bermusuhan sebagaimana yang banyak digambarkan dalam wayang
politik internasional.
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar