Syiah Sebagai Produk Yahudi
Nama
Abdullah bin Saba’ si Yahudi tak bisa lagi dipungkiri oleh orang-orang
Syiah atau pendukungnya sebagai pendiri Syiah, meskipun mereka berusaha
menjelaskan bahwa riwayat-riwayat tentang Abdullah bin Saba yang berada
dalam kitab-kitab rujukan Ahlus Sunnah adalah dha’if dari segi sanad dan
matan. Di sini kami tidak berbicara mengenai shahih-tidaknya
riwayat-riwayat dari kitab-kitab ahlus sunnah, cukuplah kitab-kitab
ulama mereka sendiri yang mengungkapkan jati diri Abdullah bin Saba
sebagai orang yahudi yang pura-pura masuk Islam, kemudian menyebarkan
syubhat-syubhat dan berbagai keragu-raguan ke dalam tubuh kaum muslimin,
sampai kepada tahap mengklaim Ali sebagai Tuhan!
Ahli
Tarikh, Ahli Hadis dan ulama-ulama Syiah yang lain banyak menukil kisah
tentang Abdullah bin Saba ini yang menunjukkan eksistensinya, Dalam
buku seorang ulama kelompok Syiah Imamiyah disebutkan, ‘Al-Kasysyi
meriwayatkan dari Abu Ja’far Alaihis Salam bahwa Abdullah bin Saba
mengaku menjadi nabi dan mengaku bahwa Amirul mukminin ‘alaihis salam
adalah Allah. Maha tinggi dari yang demikian. Maka hal itu sampai kepada
Amirul mukminin ‘alaihis salam. Maka diapun memanggil dan menanyainya.
Lalu dia mengakuinya, dan berkata, ‘Ya. Engkaulah dia, dan sungguh telah
terbersit dalam benakku bahwa Engkau adalah Allah dan aku adalah Nabi.’
Maka berkatalah Amirul Mukminin ‘alaihis salam kepadanya, ‘celaka kamu,
sungguh syaithan telah menundukkanmu, maka kembalilah dari ini, ibumu
kehilanganmu, dan bertaubatlah.’ Lalu dia menolak, kemudian Amirul
Mukminin memenjarakannya, dan memintanya bertaubat selama tiga hari,
lalu dia tidak bertaubat, maka diapun membakarnya dengan api seraya
berkata, ‘sesungguhnya setan telah mengkhayalkan padanya, dia
mendatanginya dan melemparkan bisikan tersebut pada benaknya.’ (Muhammad
Hasan Ath-Thusy, Ikhtiyaru Ma’arifatir Rijal, hal 323)
An-Naubkhty dalam kitabnya Firaqusy Syi’ah setelah
menyebutkan beberapa perkataan Abdullah bin Saba’ berkata, “kelompok
ini dinamakan Saba’iyyah para pengikut Abdullah bin Saba” (Firaqusy
Syi’ah, hal 22, An Naubakhty meninggal pada abad ketiga hijriayah)
Ash Shaduq dalam kitabnya Man Laa Yahdhuruhul Faqih, riwayat nomor 955.
Ath Thusi, Syaikhuth Thaifah dalam kitabnya Rijal Ath Thusi, halaman 1.
Al Majlisi dalam kitabnya Biharul Anwar (51/210 dan 42/146)
An Nur Ath Thibrisi dalam kitabnya Mustadrak Al Wasa’il (18/169)
Dan masih banyak lagi yang lain, kami mencukupkan dengan menyebutkan rujukan-rujukan di atas.
Jadi
bukan Ahlus Sunnah lagi yang bicara tentang eksistensi Abdullah bin
Saba, cukuplah mulut-mulut ulama mereka membuka aib mereka sendiri.
Ternyata pendiri dan proklamir ajaran Syiah adalah seorang Yahudi.
Banyak dari kaum Syiah pada hari ini, mereka adalah kepanjangan dari keyakinan Abdullah bin Saba’.
Mereka
lebih mengutamakan Ali ra atas para Nabi, dan malu-malu menampakkan
secara terang-terangan bahwa dia ra berada pada kedudukan Allah. Di
antaranya adalah apa yang tertulis dalam kitab Mir’atul Anwar wa
Misykatul Asrar hal 59 bahwa Ali ra sebagaimana yang mereka buat-buat,
dia berkata, “Aku adalah Tuhannya bumi yang bumi menjadi tenang
dengannya.”
Imam
Syi’ah, Al ‘Iyasyi menafsirkan firman Allah swt, “…dan janganlah ia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al
Kahfi: 110) dengan mengatakan, “maksudnya yaitu pasrah kepada Ali ra”
Imam
mereka Al Majlisi berkata, “Dulu aku berada di sisi Abu Abdillah
alaihis salam, kemudian bergemuruh dan berkilatlah langit maka Abu
Abdillah berkata, ‘Ketahuilah, Sesungguhnya tidak ada dari gemuruh, dan
kilat tersebut melainkan dari perintah sahabat kalian.’ Saya bertanya,
‘Siapakah sahabat kami itu?’ dia menjawab, Amirul Mukminin alaihis
salam”
Tentang
sifat yahudi maka Al Quran, Hadis, Sejarah dan realita masa kini
membuktikan bahwa betapa orang Yahudi itu sangat mendalam kebenciannya
terhadap agama Islam, api kecemburuan dan kedengkian mereka
menyala-nyala ketika melihat Islam ini jaya dan menang. Olehnya, sangat
banyak konspirasi dan rencana yang mereka buat untuk meruntuhkan Islam
dari luar dan dalam dan dari segala arah dengan bantuan dari pihak
Iblis, setan, jin, munafiqin dan musyrikin.
Kita
semua diajarkkan oleh Allah swt lewat firmanNya untuk mengenal sifat
yahudi, “dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu
sebelum engkau mengikuti agama mereka…” (Al Baqarah: 120)
Salah
satu konspirasi besar yang sukses dan berhasil mereka capai adalah
terciptanya produk mereka yang telah bertahan belasan abad lamanya
disimpan dalam agama Islam untuk mengacau, merusak, dan menghambat
pergerakan Islam, nama produk mereka adalah SYIAH.
Umat
Islam sejak lama dibuat sibuk dengan satu produk yahudi ini, kejayaan
dan kemenangan selalu tertunda dengan adanya syiah dalam tubuh kaum
Muslimin, sehingga kaum muslimin dianggap berpecah ketika umat Islam
menghadapi Syiah, padahal hakekatnya umat Islam tidaklah berpecah, namun
produk yahudi itu didorong masuk ke dalam barisan kaum Muslimin agar
dikira bagian dari kaum Muslimin.
Musibah
besar datang silih berganti dari hasil kerja yang dilancarkan Syiah,
salah satu contoh besar adalah runtuhnya daulah Abbasiyah di Baghdad
pada tahun 1258 M karena adanya pengkhianatan dari menteri daulah yang
berakidah Syiah yang bernamaMuayyiduddin Abu Thalib Muhammad bin Ahmad
Al Al Qami sang menteri berhubungan langsung dengan sang pemimpin
pasukan tartar, Hulagu Khan, mengatur strategi untuk menghancurkan
daulah yang telah mengayomi kaum muslimin beradab-abad lamanya. (Dr.
Imad Ali Abd Sami’, Pengkhianatan-pengkhianatan Syiah dan Pengaruhnya
Terhadap Kekalahan Umat Islam, hal 83)
Orang
Yahudi bergembira dan tertawa bahagia melihat hasil kerja anak-anak
didikan mereka, produk mereka berhasil mengacau balaukan barisan kaum
Muslimin, seakan-akan mereka berkata, “kami bangga padamu wahai Syiah,
kami berterima kasih padamu, kami sangat senang dengan keberadaanmu
dalam tubuh kaum Muslimin, kami tak perlu lagi repot-repot turun tangan
melawan kaum Muslimin, terma kasih kami buat anda karena telah membantu
kami untuk satu tujuan kami yang sangat “mulia”, menghancurkan Islam!”
Imam
Asy Sya’bi telah memperingatkan kaum Muslimin tentang satu sekte sesat
ini seraya berkata, “Saya memperingatkan kalian dari kelompok pengikut
hawa nafsu yang sesat ini, yang paling burukunya adalah Rafidhah, mereka
tidak masuk dalam agama Islam karena targhib dan tarhib (dari ayat-ayat
yang jelas), tapi mereka masuk Islam karena memendam kemarahan dan
kebencian kepada kaum Muslimin, padahal Ali ra telah membakar mereka dan
membuangnya ke berbagai negeri” (Abdullah bin Muhammad Al Gunaiman,
Mukhtashar Minhajis Sunnah, hal 14)
Makanya
tak heran jika kita menemukan banyak sekali ajaran Syiah yang
mirip-mirip agama Yahudi, baik itu akidah, ibadah maupun muamalah.
Beberapa contoh akan kita baca pada paragraf di bawah ini.
Persamaan Syiah dengan Yahudi
Jika
orang Yahudi berkeyakinan bahwa kursi kerajaan hanya untuk keluarga
Dawud, Syiah juga berkeyakinan bahwa imamah hanya untuk keluarga Ali
saja.
Jika
orang yahudi berkeyakinan bahwa tidak ada jihad fi sabilillah sampai
keluarnya Al Masih Dajjal dan turunnya pedang dari langit, Syiah juga
berkeyakinan bahwa tidak ada jihad hingga Al Mahdi keluar dan adanya
panggilan dari langit.
Jika
Yahudi mengakhirkan sembahyang mereka sampai bintang itu kelihatan,
begitu juga dengan Syiah, mereka mengakhirkan shalat magrib hingga
bintang muncul.
Jika orang yahudi merubah-rubah taurat, maka begitu juga dengan syiah merubah-rubah Al Quran
jika
orang yahudi tidak memandang adanya syariat mengusap kedua sepatu bot
dalam wudhu maka begitu juga Syiah tidak melaksanakannya.
Jika
orang Yahudi membenci Jibril dengan mengatakan “dia merupakan musuh
kami dari kalangan para malaikat”, maka begitu juga dengan Syiah
membenci Jibril dengan mengatakan, “Jibril salah menyampaikan wahyu
kepada Muhammad”
Dan
masih banyak lagi kesamaan orang-orang Syiah dengan bangsa yahudi
keturunan monyet dan babi. Keyakinan dan kerjaannya sama, membenci Islam
dan berusaha dengan sekuat tenaga memurtadkan umat Islam dari agamanya.
Kita memohon kepada Allah agar menjaga agama kita dan agama
saudara-saudara kita. Amin.
(Muis/LPPIMakassar.blogspot.com)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar