Rabu, 30 April 2014

Iklan Gratis Untuk Rodja Dari Situs Yang Sudah Tidak Aneh Lagi Pemahaman Pengusungnya,.. Terpengaruh Pemikiran Yang Mengusung Demontsrasi

rodja okKetika Rodja Membalas Surat Cinta Arrahmah

 

 

JAKARTA (gemaislam) – Tragedi berdarah di Mesir menyisakan perdebatan panjang kaum muslimin di Indonesia, bagaimana tindakan sebaiknya bagi rakyat Mesir  (khususnya Ikhwanul Muslimin), apakah terus melakukan demonstrasi atau kembali ke rumah dengan rela menerima kudeta yang telah dilakukan oleh militer?.

Komunitas Salafi Indonesia sebagian besar berpegang kepada fatwa beberapa ulama Timur Tengah (dari Mesir dan Arab Saudi) yang memberi nasihat agar rakyat Mesir meninggalkan demonstrasi dan kembali kepada rumah-rumah mereka. Hal ini dilakukan demi tidak terjadinya pertumpahan darah yang lebih besar lagi.

Radio Rodja, Radio Salafi terbesar di Indonesia mendapat “surat cinta” dari aktifis Islam yang pro kepada demonstrasi rakyat Mesir terhadap rezim militer.

Pada hari Rabu (21/8), situs berita Jihad arrahmah.com, menukil dari Islamedia, memuat sebuah surat ditujukan kepada asatidzah Radio Rodja yang menurutnya telah melakukan standar ganda atas peristiwa berdarah di Mesir. Berikut isi suratnya:

“Wahai ustadz rodja, seruan ulama untuk tidak melawan kudeta di share bertubi-tubi oleh anda dengan alasan tidak boleh menentang pemerintahan sah yang menang dari proses demokrasi.
Anehnya ketika Tamarod (baca: Syiah) provokator dan bersama militer pelaku penggulingan Mursi, anda seakan bisu, di mana suara ulama-ulama anda ustadz rodja? Seandainya Mursi dan Ikhwanul Muslimin (IM) melakukan apa yang dilakukan militer saat ini kepada para demonstran Tamarod dengan pembunuhan, kami yakin IM dan Mursi yang disalahkan oleh ustadz rodja. He… Aneh bin ajaib memang…

Kenapa dalil-dalilnya tidak keluar wahai ustadz rodja ketika Tamarod  yang berusaha menggulingkan pemerintahan yang sah yang telah dipilih rakyat Mesir? Kenapa dalil-dalil ulama anda baru keluar sekarang,  justru saat militer melakukan pembunuhan dengan keji kepada para penuntut hak dikembalikannya pemerintahan yang sah? Pastinya pernyataan ustadz rodja yang menyalahkan para demonstran pendukung Mursi.

Kemudian, tak sedikit pula ulama yang menentang kudeta, kenapa tidak diposting juga oleh ustadz rodja? Kenapa anda pakai standard ganda? Atau mungkin ulama-ulama yang menentang kudeta tak paham Al Quran dan Al Hadist dimata anda ustadz rodja?.
Jika ustadz rodja membawa sejarah FIS Aljazair, Ikhwanul Muslimin pun telah miliki sejarah ustadz Rodja- ketika dahulu mereka diminta pulang setelah ada konsolidasi, tapi pada akhirnya mereka justru tetap di culik dan dibunuh.

Wahai ustadz Rodja, apakah pemahaman agama ini hanya milik anda? Sementara anda berdalil tanpa pernah mengetahui sejarah, tanpa pernah mengetahui kondisi lapangan, bagaimana mungkin anda berfatwa dalam kondisi yang seperti ini ustadz rodja?
Allah Ta’ala lebih tahu apa yang mereka kerjakan. Kita tidak perlu menjadi warga Mesir untuk bersimpati pada mereka, kita hanya perlu menjadi manusia wahai ustadz rodja.”

Tanggapan dari Radio Rodja

Tuduhan negatif yang diarahkan kepada Radio Rodja bukanlah hal yang baru. Radio yang dibimbing oleh para ulama dari kota Madinah ini tak henti-hentinya mendapat celaan dan hujatan dari masyarakat yang kontra dakwah Salafiyah. Meski demikian, para pemateri, staf dan kru menanggapinya biasa dan tenang.

Terkait dengan “Surat Cinta” dari arrahmah.com, pengurus Radio Rodja, Abu Abdurahman Fawwaz membalasnya melalui akun Facebook pribadinya pada hari Kamis (22/8). Dia menuturkan:
“Saat ini beredar fitnah yang menyatakan bahwa Rodja bertubi-tubi mensharing fatwa ulama untuk tidak melawan kudeta Mesir. Benarkah??

FP rodja hanya share 1 status yang menyatakan ketidak ridhoan terhadap kudeta dan kedzoliman militer Mesir serta ajakan untuk menjauhi fitnah yang lebih besar lagi berupa meninggalnya seorang muslim dengan menukil hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:

لزوال الدنيا أهون عند الله من قتل رجل مسلم
”Lenyapnya/hancurnya dunia lebih rendah kedudukannya di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim”. 

Hal ini sebagai wujud kecintaan kami kepada Muslimin Mesir.

Kemudian ajakan untuk bermuhasabah atas apa yang telah terjadi karena Allah ta’ala berfirman:

وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيّئَةٍ فَمِن نّفْسِكَ
“Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari dirimu” [QS. An-Nisaa’ : 79]
Kemudian 2 postingan berikutnya berupa ajakan untuk mendoakan kebaikan bagi Muslimin Mesir, ajakan do’a kebaikan tersebut tidak untuk menafikan langkah-langkah sesuai syari’at dan atas bimbingan para ulama untuk membantu dan memperbaiki kondisi Muslimin Mesir.
Kemudian 1 postingan lagi berupa nasehat dari Muslim Mesir sendiri bagi saudaranya Muslim Mesir lainnya yang juga bertujuan untuk menjauhi fitnah yang lebih besar http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=28349

kami tidak berkeinginan mengulas isi artikel tersebut  walaupun banyak yang perlu dikritisi, satu hal saja apakah 4 sharing tersebut bisa dikatakan bertubi-tubi ? dan apa tujuan utama dari sharing informasi tersebut? Tentu dengan hati yang lapang dan kepala dingin antum bisa menilai. Baarokallahu fiikum..

FP Resmi Radio Rodja dan RodjaTV https://www.facebook.com/radiorodja.rodjatv

Apakah Asatidz Rodja Tidak Mendoakan Rakyat Mesir?

Rakyat Mesir yang menjadi korban kebrutalan rezim militer adalah muslim. Oleh karena itu siapapun yang mendengar kabar duka tersebut layak untuk mendoakan keselamatan dan kebaikan kepada mereka.





Radio Rodja yang berafiliasi  kepada dakwah Salafiyah pun menyerukan kepada segenap muslim Indonesia untuk mendoakan kebaikan bagi rakyat Mesir. Hal ini tercantum dalam laman Facebook resminya, hari Kamis (15/8).

“Mari panjatkan doa-doa terbaik disaat-saat mustajabnya do’a untuk kebaikan saudara-saudara kita di Mesir dan pertolongan Allah Ta’ala atas keadaan mereka.” (bms)

sumber : http://www.gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/1393-ketika-rodja-membalas-surat-cinta-arrahmah#sthash.YujU11vG.dpuf





Tidak ada komentar:

Posting Komentar