Jumat, 12 September 2014

Sejarah negara Arab Saudi

المملكة العربية السعودية
Al-Mamlakah al-'Arabiyah as-Sa'udiyah
BenderaLambang
Mottoلا إله إلا الله محمد رسول الله
Lagu kebangsaan"Aash Al Maleek"
"Panjang Umur sang Raja"
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Riyadh
Bahasa resmiArab
PemerintahanMonarki Multak Islam
 - RajaAbdullah bin Abdulaziz al-Saud
 - PangeranSalman bin Abdul-Aziz Al Saud
Persatuan
Luas
 - Total2,149,690 km2 (133)
 - Perairan (%)0,7
Penduduk
 - Perkiraan 201229.195.895 (43)
 - Kepadatan12,3/km2 (216)
PDB (KKB)Perkiraan 2013
 - Total$927,762 miliar (19)
 - Per kapita$31.309 (28)
Mata uangRiyal (SAR)
Zona waktu(UTC+3)
 - Musim panas (DST) (UTC+3)
Ranah Internet.sa
Kode telepon966

Arab Saudi atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir dengan kata sahara.
Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara) dengan YordaniaIrakKuwaitTeluk PersiaUni Emirat ArabOmanYaman, dan Laut Merah.
Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Sa'ud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atauSaudi Arabia (Al-Mamlakah Al-'Arabiyah Al-Su'udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz Al-Sa'ud
Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti "Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah".



Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Kekayaan yang sangat besar yang didapat dari minyak, sangat membantu permainan dan pembentukan kekuatan peran dari keluarga Kerajaan Saudi baik di dalam maupun luar negeri. Wilayah ini dahulu merupakan wilayah perdagangan terutama di kawasan Hijaz antara Yaman-Mekkah-Madinah-Damaskus dan Palestina. Pertanian dikenal saat itu dengan perkebunan kurma dan gandum serta peternakan yang menghasilkan daging serta susu dan olahannya. Pada saat sekarang digalakkan sistem pertanian terpadu untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian.

Peta Arab Saudi
Perindustrian umumnya bertumpu pada sektor Minyak bumi dan Petrokimia terutama setelah ditemukannya sumber sumber minyak pada tanggal 3 Maret 1938. Selain itu juga untuk mengatasi kesulitan sumber air selain bertumpu pada sumber air alam (oase) juga didirikan industri desalinasi Air Laut di kota Jubail. Sejalan dengan tumbuhnya perekonomian maka kota-kota menjadi tumbuh dan berkembang. Kota-kota yang terkenal di wilayah ini selain kota suci Mekkah dan Madinah adalah Kota Riyadh sebagai ibukota kerajaan, DammamDhahranKhafjiJubailTabuk dan Jeddah.

Politik[sunting | sunting sumber]

Arab Saudi menggunakan sistem Kerajaan atau Monarki. Hukum yang digunakan adalah hukumSyariat Islam dengan berdasar pada pengamalan ajaran Islam berdasarkan pemahaman salafussalih dan secara umum bermazhab Hambali. pemahaman ini sebagai pemahaman sahabat Nabi terhadap Al Qur'an dan Hadits, sehingga sering menyebutnya sebagai pemahaman Salafi. Memiliki hubungan internasional dengan negara negara lain baik negara negara Arab, negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam, maupun negara-negara lain.

Penduduk dan pembagian wilayah[sunting | sunting sumber]

Keluarga suku Quraisy yang dikenal sebagai bangsawan dan pemimpin bangsa Arab, turunan pendiri dan pemelihara bangunan suci Ka'bah, Nabi Ibrahim dan putranya nabi Ismail, dimana Nabi Muhammad adalah salah satu dari Bani Hasyim Qurays, di wilayah Hijaz, sekarang merupakan salah satu suku penduduk di Saudi Arabia. Penduduk Arab Saudi adalah mayoritas berasal dari kalangan bangsa Arab sekalipun juga terdapat keturunan dari bangsa-bangsa lain serta mayoritas beragama Islam. Di daerah daerahindustri dijumpai penduduk dari negara-negara lain sebagai kontraktor dan pekerja asing atau ekspatriat

Peta Arab Saudi dengan pencantuman angka-angka.
Wilayah Arab Saudi terbagi atas 13 provinsi atau manatiq (jamak dari mantiqah) yakni:
  1. Bahah
  2. Hududusy Syamaliyah
  3. Jauf
  4. Madinah
  5. Qasim
  6. Riyadh
  7. Syarqiyah (Provinsi Timur)
  8. 'Asir
  9. Ha'il
  10. Jizan
  11. Makkah
  12. Najran
  13. Tabuk

Geografi[sunting | sunting sumber]

Arab Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan antara 34°BT - 57°BT. Luas kawasannya adalah 2.240.000 km². Arab Saudi merangkumi empat perlima kawasan diSemenanjung Arab dan merupakan negara terbesar di Asia Timur Tengah. Permukaan terendah di sini ialah di Teluk Persia pada 0 m dan Jabal Sauda' pada 3.133 m. Arab Saudi terkenal sebagai sebuah negara yang datar dan mempunyai banyak kawasan gurun. Gurun yang terkenal ialah di sebelah selatan Arab Saudi yang dijuluki "Daerah Kosong" (dalam bahasa ArabRub al Khali), kawasan gurun terluas di dunia. Namun di bagian barat dayanya, terdapat kawasan pegunungan yang berumput dan hijau. Hampir tidak ada sungai atau danau permanen di negeri ini, tetapi terdapat sangat banyak wadi. Beberapa daerah subur dapat ditemukan dalam endapan aluvial di wadi, basin dan oasis.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian:
  • Pendidikan Umum yang terbagi menjadi tiga tahap
  1. Sekolah Dasar (Ibtida'iyah) dengan lama studi 6 tahun
  2. Sekolah Menengah Pertama (Mutawasithah) dengan lama studi 3 tahun
  3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyyah) dengan lama studi 3 tahun
  • Pendidikan Tinggi yang terbagi menjadi:
  1. Studi Sarjana (Bachelor)
  2. Studi Magister
  3. Studi Doktoral
Dan juga tersedia pendidikan khusus menghafal al-Qur'an di jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, dam juga Pendidikan Industri, Perdagangan dan Pertanian. Pendidikan Umum diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Arab Saudi sementara Pendidikan Tinggi diawasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi.
Pada tahun 1424 H (2003-2004) telah keluar peraturan baru yakni mengadakan ujian kemampuan untuk seluruh siswa kelas akhir di tingkat Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah) yang diadakan di Universitas-universitas oleh Pusat Standarisasi dan Pengembangan Arab Saudi, tes tersebut mengukur bidang kebahasaan dan keolahragaan. Selain itu, bagi para siswa yang akan melanjutkan studinya di bidang kedokteran atau teknik diwajibkan untuk mengikuti ujian prestasi dengan 5 mata pelajaran (Matematika, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris dan Biologi). Pada tahun 1434 H (2012-2013), mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus dari ujian prestasi tersebut.
Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Arab Saudi juga membuat Program Pelayan Dua Tanah Suci untuk Beasiswa ke luar negeri, yakni program besar dan ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan bakat Warga Negara Arab Saudi dengan mengirimkan warga Saudi ke universitas-universitas di berbagai belahan dunia, program ini sudah diikuti oleh 10 ribu penerima beasiswa.



Daftar Raja Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Raja of Arab Saudi
ملك المملكة العربية السعودية
Monarchy

Coat of arms of Saudi Arabia.svg
Lambang Arab Saudi
Abdullah of Saudi Arabia.jpg
Incumbent:
Abdullah
since 1 Agustus 2005

Style: The Custodian of the Two Holy Mosques
Heir apparent: Salman bin Abdulaziz Al Saud
First monarch: Ibn Saud
Formation: 22 September 1932
Residence: Istana Raja, Riyadh[1]

Raja Arab Saudi adalah kepala negara dan monarki absolut (kepala pemerintahan) Arab Saudi. Ia menjabat sebagai pimpinan monarki Saudi — Wangsa Saud. Raja memiliki gelar Penjaga Dua Kota Suci (خادم الحرمين الشريفين). Gelar yang menandakan kekuasaan Arab Saudi atas Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menggantikan gelar Yang Mulia (صاحب الجلالة) pada tahun 1986.
Raja-raja Arab Saudi tidak dipilih berdasarkan keturunan, melainkan berdasarkan kemampuan mereka. Pengganti Raja Fahd, misalnya, bukanlah anaknya, melainkan saudara Raja Fahd, Abdullah. Meskipun begitu, hingga kini semua Raja setelah Abdul Aziz masih berasal dari lingkungan keluarga; semua Raja adalah putra-putranya.

Raja Arab Saudi (1932–sekarang)

Nama Masa hidup Naik takhta Turun takhta Catatan Keluarga Foto
Ibn Saud
ابن سعود
26 November 18769 November 1953 (umur 76) 22 September 1932 9 November 1953
Saud Ibn Saud of Saudi Arabia
Saud
سعود
12 Januari 190223 Februari 1969 (umur 67) 9 November 1953 2 November 1964
(digulingkan)
Putra Ibn Saud dan Wadhah bint Muhammad bin 'Aqab Saud Saud of Saudi Arabia
Faisal
فيصل
April 1906 – 25 March 1975
(aged 69)
2 November 1964 25 Maret 1975
(dibunuh)
Putra Ibn Saud dan Tarfa bint Abduallah bin Abdulateef al Sheekh Saud Faisal of Saudi Arabia
Khalid
خالد
13 Februari 191313 Juni 1982 (umur 69) 25 Maret 1975 13 Juni 1982 Putra Ibn Saud dan Al Jawhara bint Musaed bin Jiluwi Saud Khalid of Saudi Arabia
Fahd
فهد
16 Maret 19211 Agustus 2005 (umur 84) 13 Juni 1982 1 Agustus 2005 Putra Ibn Saud dan Hassa bint Ahmed Al Sudairi Saud Fahd of Saudi Arabia
Abdullah
عبدالله
1 Agustus 1924 (umur 90) 1 Agustus 2005 Petahana Putra Ibn Saud dan Fahda bint Asi Al Shuraim Saud Abdullah of Saudi Arabia

Garis waktu

Abdullah dari Arab Saudi Fahd dari Arab Saudi Khalid dari Arab Saudi Faisal dari Arab Saudi Saud dari Arab Saudi Ibn Saud dari Arab Saudi

Bendera Kerajaan

Bendera Kerajaan adalah bendera hijau dengan tulisan Arab dan pedang berwarna putih. Lambang nasionalnya yang berwarna emas terletak di pojok kanan bawah.
Bendera Raja
 
 
 
Tulisan pada bendera ditulis dengan aksara Thuluth dan merupakan kalimat syahadat dalam Islam:
  • لا إله إلا الله محمد رسول الله
  • lā ’ilāha ’illa-llāh muḥammadun rasūlu-llāh
  • "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah"



Tulisan pada bendera ditulis dengan aksara Thuluth dan merupakan kalimat syahadat dalam Islam:
  • لا إله إلا الله محمد رسول الله
  • lā ’ilāha ’illa-llāh muḥammadun rasūlu-llāh
  • "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah"




Wangsa Saud

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
 
 
Wangsa Saud
Al Saud / آل سعود
Coat of arms of Saudi Arabia.svg
Negara Arab Saudi
Gelar * Raja Arab Saudi
Penguasa saat ini Abdullah bin Abdul Aziz
Tahun berdiri 1744 — Muhammad bin Saud
Wangsa Saud atau Bani Saud (آل سعود) adalah wangsa yang saat ini memerintah di Kerajaan Arab Saudi. Negara modern Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, namun akar dan pengaruh Wangsa Saud sudah ditanamkan di Jazirah Arab beberapa abad sebelumnya. Wangsa Saud telah melewati tiga tahap: Negeri Saudi pertama, Negeri Saudi kedua, dan negara modern Arab Saudi.


Kepala Wangsa Saud dan raja Arab Saudi saat ini adalah Raja Abdullah bin Abdul Aziz.


Tabel silsilah para pemimpin Al Saud


Abdul Aziz bin Saud

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
 
 
Abdulaziz
عبد العزيز آل سعود
Abd Al-Aziz ibn Saud1927.jpg
Raja Arab Saudi
Memerintah 14 Agustus 1932 – 9 November 1953

22 September 1932
Pendahulu Dirinya sebagai Raja dari Nejd dan Hejaz
Pengganti Saud
Kerajaan Nejd dan Hejaz
Memerintah 8 Januari 1926 – 23 September 1932
Pengganti Dirinya sebagai Raja Arab Saudi

Pasangan Wadhah Bint Muhammad Bin 'Aqab
Tarfah bint Abdullah Al Al Sheikh
Lulua bint Salih Al Dakhil
Al Jawhara bint Musaed Al Jiluwi
Lajah bint Khalid bin Hithlayn
Bazza I
Jawhara bint Saad bin Abdul Muhsin al Sudairi
Hassa Al Sudairi
Shahida
Fahda bint Asi Al Shuraim
Fahda bint Asi Al Shuraim
Bazza II
Haya bint Sa'ad Al Sudair
Bushra
Munaiyir
Mudhi
Nouf bint Al Shalan
Saida al Yamaniyah
Khadra
Baraka Al Yamaniyah
Futayma
Mudhi bint Abdullah Almandeel Al Khalidi
Mungkin istri lain
Anak
Pangeran Turki dari Najd
Raja Saud
Raja Faisal
Pangeran Muhammad
Raja Khalid
Pangeran Nasser
Pangeran Saad
Pangeran Mansour
Raja Fahd
Pangeran Bandar
Pangeran Musa'id
Raja Abdullah
Pangeran Abdul Muhsin
Pangeran Mishaal
Pangeran Sultan
Pangeran Abdul Rahman
Pangeran Mutaib
Pangeran Talal
Pangeran Mishari
Pangeran Badr
Pangeran Turki dari Sudairi
Pangeran Nawwaf
Pangeran Nayef
Pangeran Fawwaz
Pangeran Mahkota Salman
Pangeran Mahkota Majid
Pangeran Thamir
Pangeran Abdul Illah
Pangeran Mamdouh
Pangeran Sattam
Pangeran Ahmed
Pangeran Abdul Majeed
Pangeran Hazloul
Pangeran Mashhur
Pangeran Mahkota Deputi Muqrin
Pangeran Hamoud
Putri Al Bandari
Putri Sultana
Putri Luluwah
Putri Al Jawhara
Putri Haya
Putri Seeta
Putri Latifa
Nama lengkap
Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud
Wangsa Wangsa Saud
Ayah Abdul Rahman bin Faisal
Ibu Sarah Al Sudairi
Lahir 15 Januari 1876
Riyadh, Negara Saudi Kedua
Meninggal 9 November 1953 (umur 77)
Ta'if
Dikubur Taman Makam Al-Oud, Riyadh
Agama Islam 

Ibn Saud (tengah) dan Presiden Amerika, Franklin D. Roosevelt (kanan) di geladak kapal Perang USS Quincy setelah konferensi Yalta
 

Abdul Aziz As-Saud (lahir di Riyadh, Negara Saudi Kedua, 15 Januari 1876 – meninggal di Ta'if, 9 November 1953 pada umur 77 tahun) (bahasa Arab: عبدالعزيز آل سعود) adalah Raja Arab Saudi yang pertama. Dia juga dikenali dengan berbagai nama, di antaranya Ibnu Saud. Ia berasal dari Keluarga Kerajaan Saudi yang memerintah sebagian dari Jazirah Arab.



Riwayat hidup

Ibnu Saudi dilahirkan di Riyadh dan merupakan anak pasangan Abdul Rahman bin Faisal dan Sara binti Ahmad al-Kabir Sudayri. Pada tahun 1890, semasa berusia sepuluh tahun, Ibnu Saud mengikuti keluarganya dalam pengasingan di Kuwait setelah dikalahkan oleh dinasti Rashidi, saat itu Nejd (semenanjung Arab Saudi saat ini) bukan bagian dari Kesultanan Utsmani, melainkan daerah merdeka yang dikuasai oleh beberapa kabilah suku. Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya di Kuwait.
Pada tahun 1901, semasa berusia 22 tahun, Ibnu Saud menggantikan ayahnya sebagai ketua keluarga dinasti Saud dengan gelar Sultan Nejd. Ia kemudian memulai kampanye untuk merebut kembali tanah dari dinasti Rashidi di tempat yang kini merupakan Arab Saudi. Pada tahun 1902, dia bersama-sama dengan pasukan keluarga dan saudaranya berhasil merebut Riyadh.

Merebut kembali kekuasaaan

Dua tahun setelah berhasil merebut Riyadh, Ibnu Saud berhasil menguasai separuh dari Nejd. Meskipun begitu, pada tahun 1904, dinasti Rashidi meminta bantuan dari Kesultanan Utsmaniyah untuk mengalahkan dinasti Saud (Keluarga Kerajaan Saudi). Kerajaan Utsmaniyah mengirimkan pasukan ke Arabia (Tanah Arab) dan ini menyebabkan kekalahan dinasti Saud pada 15 Juni 1904, namun setelah pasukan Utsmaniyah mundur disebabkan masalah tertentu, pasukan dinasti Saud berhasil mengumpulkan kembali kekuatannya.



Pada tahun 1912, Ibnu Saud berhasil menguasai Nejd dengan bantuan para mujahid dibawah pimpinan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Pada tahun 1922 dinasti Saud berhasil mengalahkan dinasti Rashidi dan ini mengakhiri penguasaan dinasti Rashidi di Tanah Arab.
Pada tahun 1932, setelah menguasai sebagian besar Jazirah Arab dari musuh-musuhnya, Ibnu Saud menamakan tanah gabungan Hijaz dan Nejd sebagai Arab Saudi.

Minyak dan pemerintahan Ibnu Saud

 
Setelah minyak bumi ditemukan di Arab Saudi pada tahun 1938, Ibnu Saud memberikan izin bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan sekutunya untuk melakukan eksplorasi minyak di wilayah Arab Saudi. Segala keuntungan hasil penjualan minyak dibagi untuk Amerika Serikat dan sekutunya dan keluarga Saud. Keuntungan hasil penjualan minyak yang semakin bertambah menyebabkan Ibnu Saud mulai membelanjakan uang itu untuk membangun Kerajaan Arab Saudi dan menyejahterakan segenap rakyatnya. Amerika Serikat dan Inggris menjadi sahabat dekat Arab Saudi hingga sekarang.
Ia memberi aturan kepada suku-suku nomadik agar mulai saat itu mereka tinggal secara tetap di suatu tempat. Ia juga memulai usaha untuk memberantas tindakan kriminal terutamanya tindakan kriminal terhadap terhadap para peziarah di Makkah dan Madinah.

Perang asing

Saat Perang Dunia II, Arab Saudi ialah sebuah negara yang netral.
Pada tahun 1948, saat Perang Arab-Israel 1948 meletus, Ibnu Saud mengikuti peperangan tersebut.

Keluarga dan penerus

Jumlah anak Ibnu Saud tidak diketahui tetapi diperkirakan berjumlah 50 hingga 200 orang. Mereka terdiri dari: (nama yang menjadi Raja dihitamkan)
  1. Dengan Wadhba binti Muhammad al-Hazzam
    1. Saud (12 Januari 1902 - 23 Februari 1969); menjadi Raja Arab Saudi pada tahun 1953-1964
    2. Turki (1917-1919)
  2. Dengan Tarfah binti Abdullah al-Shaykh Abdul-Wahab
    1. Khalid (lahir 1903, meninggal dunia semasa masih bayi)
    2. Faisal (April 1904 - 25 Maret 1975); menjadi Raja Arab Saudi pada tahun 1964-1975.
  3. Dengan Jauhara binti Musa'd Al Saud
    1. Muhammad (1910-1988)
    2. Khalid (1913 - 13 Juni 1982); menjadi Raja Arab Saudi pada tahun 1975-1982
    3. Jauhara
    4. Anud (lahir 1917)
  4. Dengan Bazza
    1. Nasser (lahir 1919)
    2. Bandar (lahir 1923)
    3. Fawwaz (lahir 1934)
  5. Dengan Jauhara binti Sa'ad al-Sudairy
    1. Saad (1920 - 1990-an)
    2. Musaid (lahir 1923)
    3. Abdalmohsen (1925-1985)
  6. Dengan Hussah binti Ahmad al-Sudairy
    1. Sa'ad (lahir 1914, wafat 1919)
    2. Fahd (1923 - 1 Agustus 2005); menjadi Raja Arab Saudi pada tahun 1982-2005
    3. Sultan (lahir 30 Desember 1930);(meninggal 22 Oktober 2011)
    4. Abdul-Rahman (lahir 1931)
    5. Turki (lahir 1932)
    6. Nayef (lahir 1934)
    7. Salman (lahir 1936)
    8. Ahmed (lahir 1940)
  7. Dengan Shahida
    1. Mansur (1922 - 2 Mei, 1951)
    2. Mishal (lahir 1926)
    3. Qumasha (lahir 1927)
    4. Muteb (lahir 1931)
  8. Dengan Fahda binti Asi al-Shuraim
    1. Abdullah (lahir Agustus 1924); Raja Arab Saudi sekarang, sejak 2005
    2. Nuf
    3. Sita
  9. Dengan Haya binti Sa'ad al-Sudairy (1913 - 18 April 2003)
    1. Nura (mati 1930)
    2. Badr (lahir 1933)
    3. Hassa
    4. Abdalillah (lahir 1935)
    5. Abdalmajid (lahir 1940)
    6. Mashael
  10. Dengan Munaiyir
    1. Talal (lahir 1931)
    2. Badr (1931-1932)
    3. Mishari (1932 - 23 Mei 2000)
    4. Nawwaf (lahir 1933)
  11. Dengan Mudhi
    1. Majed (19 Oktober 1938 - 12 April 2003)
    2. Sattam (lahir 21 Januari 1941)
  12. Dengan Nouf binti al-Shalan
    1. Thamir (1937 - 27 Juni 1959)
    2. Mamduh (lahir 1940)
    3. Mashhur (lahir 1942)
  13. Dengan Saida al-Yamaniyah
    1. Hidhlul (lahir 1941)
  14. Dengan Baraka al-Yamaniyah
    1. Muqren (lahir 15 September 1945)
  15. Dengan Futayma
    1. Hamud (lahir 1947)
  16. Dengan ?? (tidak diketahui)
    1. Fahd (1905-1919)
    2. Sara (sekitar 1916 - Juni 2000)
    3. Shaikha (lahir 1922)
    4. Talal (1930-1931)
    5. Abdalsalam (1941)
    6. Jiluwi (1942-1944)







Saud dari Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saud dari Arab Saudi
الملك سعود
Saud in 1957
Saud in 1957
Raja Arab Saudi
Memerintah lahir 12 Januari 1902 – meninggal 23 Februari 1969 pada umur 67 tahun
Pendahulu Abdulaziz
Pengganti Faisal

Nama lengkap
 
 
King Saud bin Abdul-Aziz bin Abdul-Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud
Wangsa Rumah Saud
Ayah Abdulaziz
Ibu Wadha binti Muhammed Al Urai'ir
Lahir 12 Januari 1902
Kuwait, Al Rashid
Meninggal 23 Februari 1969 (aged 67)
Atena, Yunani
Agama Islam Sunni  



Saud ibn ’Abd al ’Aziz Al Su’ud (lahir 12 Januari 1902 – meninggal 23 Februari 1969 pada umur 67 tahun) ialah Raja Arab Saudi dari tahun 1953 sampai 2 November 1964.
Ia adalah anak sulung Raja Ibnu Saud. Ia kemudian dilantik menjadi putera mahkota pada 11 Mei 1933 dan ditabalkan menjadi raja setelah mangkatnya ayahnya pada tahun 1953. Semasa pemerintahannya banyak kantor pemerintahan didirikan di samping pendirian Universitas Raja Su'ud di Riyadh.
Sepanjang pemerintahannya banyak ketidakpuasan disuarakan oleh anggota keluarganya sendiri. Seperti ayahandanya, ia mempunyai banyak anak lebih kurang 30 orang. Raja Saud memberi anak-anaknya kekuasaan yang tinggi di samping melantik mereka ke posisi-posisi yang penting di dalam kerajaan. Hal ini menyebabkan adik-adiknya terutama adik-adik tirinya merasa tidak puas. Mereka melihat anak-anak Raja Su'ud tidak mempunyai cukup pengalaman dalam memerintah negara di samping khawatir Raja Su'ud mungkin melantik anaknya untuk menggantikannya setelah ini. Raja Su'ud gemar membelanjakan uang negara demi kepentingan pribadi dan keluarganya. Ia juga membuat kekisruhan politik yang antaranya dikaitkan dengan percobaan pembunuhan Gamal Abdel Nasser, Presiden Mesir ketika itu. Dia juga diketahui dengan sikapnya yang suka minum arak yang nyata-nyata merupakan perkara yang dilarang dalam Islam.







Sebuah perebutan kekuasaan oleh keluarganya sendiri terjadi pada tahun 1964 dengan disokong oleh golongan ulama. Walaupun Muhammad bin Abdul Aziz Al Su'ud merupakan pewaris tahta yang paling layak namun dia enggan menerimanya dan sebaliknya menyokong pengangkatan adik tirinya yaitu Faishal bin Abdul Aziz Al Su'ud sebagai raja. Raja Su'ud kemudian ke Jenewa, Swiss setelah diusir keluar dari Arab Saudi. Pada tahun 1966, Raja Su'ud telah dijemput oleh Presiden Gamal Abdel Nasser untuk tinggal di Mesir. Ia meninggal dunia di Athena, Yunani pada tahun 1969.










Faisal dari Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Faisal dari Arab Saudi
فيصلبنعبدالعزيزآلسعود
King Faisal of Saudi Arabia on on arrival ceremony welcoming 05-27-1971 (cropped).jpg
Raja Arab Saudi
Memerintah 2 November 1964 – 25 Maret 1975
Pendahulu Saud
Pengganti Khalid

Pasangan Sultana bint Ahmed Al Sudairi
Al Jawhara bint Saud Al Kabir
Haya bint Turki Al Turki
Iffat Al-Thunayan
Anak
Pangeran Abdullah
Pangeran Mohammed
Putri Sara
Putri Lolowah
Pangeran Khalid
Pangeran Saud
Pangeran Sa'ad
Pangeran Abdul-Rahman
Pangeran Bandar
Putri Latifa
Putri Munira
Putri al-Jauhara
Putri al-Anud
Putri Misha'il
Putri Fahda
Putri Nura
Pangeran Turki
Putri Haifa
Wangsa Wangsa Saud
Ayah Raja Abdulaziz
Ibu Tarfa binti Abduallah bin Abdulateef al Sheekh
Lahir April 1906
Riyadh, Al Rashid
Meninggal 25 Maret 1975 (umur 69)
Arab Saudi
Agama Islam 

Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman as-Saud (bahasa Arab: فيصل بن عبدالعزيز آل سعود), dikenal dengan sebutan Malik Faisal (Raja Faisal), dan selaku penasehat pada masa jabatannya adalah Mufti pertama Arab Saudi, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh. Faisal lahir di Riyadh pada tahun 1906 dan merupakan anak keempat Raja 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman as-Saud, Raja pertama dari kalangan Bani Suud yang memproklamirkan berdirinya Negara Monarki Arab Saudi. Ia memiliki darah keturunan Bani Tamim dari pihak ayah maupun ibunya, dan ia pun juga adalah seorang keturunan Suku Quraisy. Wafat pada tahun 1975.



Riwayat Hidup

Dalam didikan keluarga dan ulama-ulama disekitarnya, Pangeran Faisal pun tumbuh sebagai anak yang baik dalam pendidikan kerohaniannya, bahkan ia sudah mampu menghafal Al-Qur'an dalam usia yang masih sangat muda. Dimasa remajanya, tepatnya diusia 16 tahun, Pangeran Faisal diangkat menjadi panglima perang dan diberi kepercayaan memimpin sebuah ekspedisi untuk memadamkan pemberontakan sebuah suku di wilayah Asir, Hijaz bagian selatan. Pengalaman militernya kembali digembleng diusia 19 tahun, ketika diberi kepercayaan mengomandani sebuah pasukan untuk merebut Jeddah dari suku Hashemit yang berhaluan Syi'ah Zaidiyah yang seringkali membuat makar melawan Pemerintah di Hijaz. Pangeran Faisal mencapai prestasi puncaknya dalam bidang militer pada tahun 1934, setelah beliau berhasil merebut pelabuhan Hoderida dalam waktu yang relatif singkat dari kekuasaan Negara Yaman Sekuler yang mana waktu itu Negara Yaman Sekuler dibantu oleh militer Kerajaan Inggris.



Pada tahun 1932, Raja 'Abdul 'Aziz pun memproklamirkan berdirinya Negara Monarki Arab Saudi dengan Raja 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman sendiri sebagai Raja pertama pasca peresmiannya ini. Pada tahun ini pula, Pangeran Faisal diberi jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Pada sebuah pidato kenegaraannya dalam sebuah konferensi KTT Perdamaian dikota Versailles, Perancis, kharismanya berhasil memukau delegasi-delegasi negara asing yang hadir dalam konferensi tersebut.
Setelah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengeluarkan resolusi pemecahan Palestina untuk pendirian negara Israel, Pangeran Faisal pun mendesak Raja 'Abdul 'Aziz untuk memutuskan hubungan diplomasi dengan Amerika Serikat yang menjadi salah satu pencetus resolusi tersebut, namun permintaannya ditolak oleh Raja 'Abdul 'Aziz karena masih adanya hubungan timbal balik di antara kedua negara tersebut waktu itu. Selepas Raja 'Abdul 'Aziz tersangkut kasus skandal keuangan yang menyebabkannya turun tahta, maka Pangeran Faisal pun dilantik menjadi pemerintah sementara menggantikan ayahnya yang tengah diasingkan keluar negeri oleh keluarganya. Dan pada tanggal 2 November tahun 1964, Pangeran Faisal pun resmi dilantik sebagai Raja kedua Arab Saudi menggantikan Raja 'Abdul 'Aziz dengan gelar Malik Faisal bin 'Abdul 'Aziz as-Saud.
Raja Faisal dikenal sebagai pemimpin yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia sangat memperhatikan kepentingan rakyatnya, banyak sekali program-program baru yang dicanangkannya selepas penobatannya sebagai kepala negara. Beberapa diantaranya adalah, pada tahun 1967 Raja Faisal menggalakkan program penghapusan perbudakan, program ini ia lakukan dengan membeli seluruh budak di Arab Saudi dengan kas pribadinya hingga tak tersisa satupun budak yang dimiliki seorang majikan di negara itu, bahkan ada budak yang ia beli itu memiliki harga sangat mahal (dengan nilai mata uang dimasa itu), yaitu 2.800 dolar. Kemudian ia bebaskan budak-budak yang dibelinya tersebut dan dilanjutkan dengan pemberlakuan aturan tentang pelarangan adanya perbudakan di Arab Saudi untuk selamanya.




Raja Faisal juga melakukan penyederhanaan gaya hidup keluarga kerajaan serta melakukan penghematan kas kerajaan dengan menarik 500 mobil mewah Cadillac milik istana, dana dari hasil program diatas salah satunya terealisasi pada pembangunan sumur raksasa hingga sedalam 1.200 meter sebagai tambahan sumber air rakyat untuk dialirkan pada lahan-lahan tandus disemenanjung Arab.



Pada tahun yang sama dengan pencanangan program penghapusan perbudakan, Raja Faisal menyerukan Agresi melawan Israel dalam rangka pembelaannya terhadap tanah suci Al-Quds (Yerusalem) dan menghentikan Israel dari program pemekaran wilayah negaranya atas daerah-daerah disekitarnya. Seruan ini dijawab positif oleh Mesir dan Syria yang kemudian tiga negara ini membentuk koalisi militer melawan Israel yang pada saat itu diback-up secara besar-besaran dalam modal dan persenjataan oleh sekutunya, Amerika Serikat. Pada awalnya pasukan koalisi Arab (kaum Muslimin) berada diatas angin dan menguasai pertempuran dengan mudah, setelah pasukan koalisi Arab dari negara Mesir berhasil memukul mundur pasukan Israel dari Syam dan berencana masuk ke wilayah negara Israel untuk memperkuat Al-Quds, tiba-tiba Amerika Serikat mengumumkan pernyataan ancaman terhadap Mesir tentang akan terjadinya pembantaian besar-besaran atas rakyat Mesir oleh Amerika jika Mesir nekat masuk ke wilayah Israel. Maka dalam rangka menyelamatkan negara dan rakyatnya, Gamal Abdul Nasir selaku pemimpin Mesir waktu itu pun terpaksa menarik mundur pasukannya dan mengurungkan niatnya masuk ke wilayah Israel.




Raja Faisal yang mendengar intimidasi itupun marah dan menyerukan perang secara ekonomi melawan Amerika, yaitu dengan mengembargo ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika. Negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (N.A.T.O) yang tadinya mendukung Amerika pun berbalik diam dan meninggalkan dukungannya atas Amerika dikarenakan takut terkena embargo besar Raja Faisal tersebut. Akibat dari embargo tersebut atas Amerika Serikat adalah lumpuhnya sektor industri dan transportasi, bahkan perekonomiannya menjadi kacau hingga mengalami krisis berkepanjangan yang diperkirakan baru bisa pulih selama sepuluh tahun kedepan (sejak dimulainya embargo).
Dalam seruan khutbah Jihadnya melawan Israel, Raja Faisal berdo'a dihadapan khalayak agar Allah menetapkan kematiannya diterima Allah sebagai orang yang terbunuh dijalanNya (Syuhada). Ia juga berdo'a agar Allah bersegera mencabut nyawanya apabila ia tak mampu membebaskan tanah suci Al-Quds (Yerusalem) dari cengkeraman Israel dalam perang yang akan terjadi saat itu.[1]
Pada tanggal 25 Maret 1975, Raja Faisal wafat pada tahun itu karena dibunuh. Pembunuhnya adalah keponakannya sendiri, yaitu Faisal bin Mus'ad yang baru saja pulang dari Amerika Serikat. Mus'ad menyamar sebagai delegasi Kuwait yang ingin bertemu Raja Faisal secara mendadak. Pada saat Raja Faisal berjalan kearahnya untuk menyambut, maka Faisal bin Mus'ad pun tiba-tiba mengeluarkan sepucuk pistol dan menembakkannya ketubuh Raja Faisal sebanyak tiga kali. Dari luka tembak tersebut, Raja Faisal kehabisan darah menghembuskan nafas terakhirnya tak lama setelah itu. Dari hasil penyidikan dan interogasi yang dilakukan, Faisal bin Musaid mengaku bahwa pembunuhan itu atas dasar inisiatifnya sendiri, selain teori konspirasi yang berhembus di masyarakat, petugas pun mencurigai adanya kerusakan mental pada Faisal bin Musaid. Akhirnya tak lama setalah itu, Ibnu Mus'ad (nama panggilan Faisal bin Musaid) itupun dihukum qishos (bunuh) dihadapan khalayak.

Lain-lain

Kota Lyallpur di Pakistan dinamakan kembali menjadi Faisalabad pada tahun 1979. Masjid Faisal di Islamabad, Pakistan, juga dinamakan berdasarkan nama Raja Faisal.








Khalid dari Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Khalid dari Arab Saudi
Khalid bin 'Abd al 'Aziz Al Su'ud (1912 - 13 Juni 1982) (bahasa Arab: خالد بن عبد العزيز) ialah Raja Arab Saudi selepas peristiwa pembunuhan Raja Faisal yaitu pada tahun 1975 sampai ia meninggal dunia pada tahun 1982.



Khalid dilantik menjadi Putera Mahkota pada tahun 1965 selepas kakaknya (kakak kandung) yaitu Muhammad bin Abdul Aziz Al Su'ud menolak untuk menjadi raja. Ia tidak begitu berminat dengan politik dan memberikan kekuasaan pemerintahan kepada adik tirinya yaitu Putera Mahkota Fahd.
Untuk memperingati penyusunan kembali Majelis Menteri-Menteri pada tahun 1975, Raja Khalid mengangkat Putera Mahkota Fahd sebagai Wakil Perdana Menteri. Pada tahun 1976, Raja Khalid terpaksa pergi ke Amerika Serikat untuk mendapatkan perawatan disebabkan masalah jantung. Raja Khalid menanyakan kepada Presiden Jimmy Carter, Presiden Amerika Serikat ketika itu untuk menjual pesawat pejuang kepada Arab Saudi untuk memberantas kegiatan komunis di sana. Pengantaran pertama enam belas buah pesawat pejuang F-15 di bawah perjanjian dengan Presiden Carter tiba pada tahun 1982. Sebagian pemerhati luar menggangap senjata tradisional dan lama tidak lagi sesuai digunakan di Arab Saudi. Pendapat ini ternyata tepat saat sekurang-kurangnya 500 teroris menawan Masjidil Haram di Mekkah pada 20 November 1979.




Ia membuat keputusan untuk membawa masuk buruh asing ke dalam negara untuk membantu pembangunan negara. Raja Khalid meninggal dunia akibat serangan jantung. Ia digantikan oleh Putera Mahkota Fahd.

Didahului oleh:
Faisal
Raja Arab Saudi
1975–1982
Diteruskan oleh:
Fahd










Fahd dari Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fahd bin Abdulaziz Al-Saud
فهد بن عبد العزيز آل سعود
فهد بن عبد العزيز آل سعود
Raja Arab Saudi
Penjaga Dua Masjid Suci
Perdana Menteri Arab Saudi
Fahd bin Abdul Aziz.jpg
Raja Arab Saudi
Memerintah 13 Juni 1982 – 1 Agustus 2005
Pendahulu Raja Khalid
Pengganti Raja Abdullah
Wali Raja Abdullah
(21 Februari 1996 – 1 Agustus 2005)
Menteri Pendidikan pertama
Menjabat 1954–1962
Pengganti Abdulaziz bin Mohammad Al al-Shaikh
Menteri Dalam Negeri ke-6
Menjabat 1962–1975
Pendahulu Faisal bin Turki Al Saud
Pengganti Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud

Anak
Faisal bin Fahd
Khaled bin Fahd
Muhammad bin Fahd
Saud bin Fahd
Sultan bin Fahd
Abdul-Aziz bin Fahd
Wangsa Wangsa Saud
Ayah Ibn Saud
Ibu Hassa binti Ahmad Al Sudairi
Lahir 16 Maret 1921
Riyadh, Kerajaan Hejaz
Meninggal 1 Agustus 2005 (usia 84)
Rumah Sakit Raja Faisal, Riyadh, Arab Saudi
Dikubur 1 Agustus 2005
Pemakaman Al Oud, Riyadh
Agama Islam



Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud (bahasa Arab: فهد بن عبد العزيز آل سعود) (lahir di Riyadh, 16 Maret 1921 – meninggal di Riyadh, 1 Agustus 2005 pada umur 84 tahun) adalah Raja sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi.

Pada tahun 1953, dalam usia 30 tahun, Fahd dilantik sebagai Menteri Pendidikan oleh ayahnya, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud. Kemudian pada tahun 1962 dia menjadi Menteri Dalam Negeri. Lima tahun kemudian, Fahd menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua.
Pada 25 Maret 1975, Raja Faisal dibunuh keponakannya dan Raja Khalid naik takhta. Fahd dipilih menjadi Putra Mahkota dan Wakil Perdana Menteri Pertama. Pada masa-masa akhir pemerintahan Raja Khalid, Fahd dipandang sebagai perdana menteri de facto.



Saat Raja Khalid meninggal dunia pada 13 Juni 1982, Fahd menjadi penerus takhta. Dia membangun ekonomi Arab Saudi dan menjalin hubungan yang erat dengan pemerintah Amerika Serikat.
Raja Fahd terkena stroke pada tahun 1995 dan kondisinya melemah. Tugas menjalankan kerajaan pun diberikan kepada Putra mahkota Abdullah. Raja Fahd wafat pada 1 Agustus 2005.

Pranala luar

Fahd dari Arab Saudi
Lahir: 1921 Wafat: 2005
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Khalid
Raja Arab Saudi
1982–2005
Diteruskan oleh:
Abdu



Abdullah dari Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud
عبد الله بن عبد العزيز آل سعود
Penjaga Dua Kota Suci
Abdullah of Saudi Arabia.jpg
Raja Arab Saudi ke-6
Memerintah 1 Agustus 2005
Baiat 2 Agustus 2005
Pendahulu Fahd bin Abdul Aziz
Pewaris Salman bin Abdul Aziz
Komandan Garda Nasional Saudi ke-5
Masa jabatan 26 Januari 1963 – 16 November 2010
Pendahulu Saad bin Saud bin Abdul Aziz
Pengganti Mutaib bin Abdullah

Nama lengkap
Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud
Wangsa Al-Saud
Ayah Abdul Aziz bin Saud
Ibu Fahda binti Asi Al-Shuraim[1]
Lahir 1 Agustus 1924 (umur 90)
Riyadh, Kerajaan Hejaz
Agama Islam Sunni 



Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud (Arab: عبد الله بن عبد العزيز آل سعود, lahir 1 Agustus 1924; umur 90 tahun)[2] adalah Raja Arab Saudi yang keenam. Setelah sebelumnya bergelar Pangeran Abdullah, ia mencapai puncak kekuasaan pada 1 Agustus 2005, sesaat setelah wafatnya Raja Fahd. Ia telah tampil sebagai penguasa de facto dan mewakili peran Raja Arab Saudi sejak tahun 1995, yaitu sejak Raja Fahd mengalami penurunan kesehatan akibat stroke. Pada 3 Agustus 2005 ia terpilih menjadi raja setelah wafatnya raja terdahulu, yang adalah saudara seayahnya.[3] Salah seorang anaknya, Pangeran Mutaib bin Abdullah, menggantikan jabatannya sebagai komandan Dewan Garda Nasional Saudi.







Daftar provinsi di Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Provinsi di Arab Saudi.
Arab Saudi terbagi atas 13 provinsi (mintaqat, tunggal - mintaqah).
EmiratArabIbu kotaArea
km²
Populasi
Census
2004 1)
KepadatanGovernorat
Region Najd (tengah)
Ḥā'ilحائلHa'il103,887527,0335.14
Al QaṣīmالقصيمBuraidah65,0001,016,75617.511
Ar RiyāḍالرياضRiyadh412,0005,455,36313.520
Region Hijaz (barat)
TabūkتبوكTabuk108,000691,5174.76
Al MadīnahالمدينةMedina173,0001,512,0769.97
MakkahمكةMecca164,0005,797,97137.912
Al BāhahالباحةAl Bahah9,921377,73938.17
utara
Al Ḥudūd ash Shamāliyahالحدود الشماليةAr'ar127,000279,2862.53
Al JawfالجوفSkaka (Sakaka)100,212361,6763.63
selatan
JīzanجيزانJizan11,6711,186,139101.614
`AsīrعسيرAbha81,1001,688,36822.012
NajrānنجرانNajran119,000419,4572.88
timur
Ash SharqīyahالشرقيةDammam710,0003,360,1575.011
Saudi Arabiaالمملكة العربية السعوديةRiyadh2,149,69022,673,53810.511














Program bantuan kemanusiaan oleh Kerajaan Arab Saudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lebih dari 70.000 roti perhari disiapkan oleh Dapur bergerak bagi para pengungsi korban konflikSuriah di penampungan.
Setidaknya semenjak 1970-an Arab Saudi telah memberikan bantuan asing ke berbagai negara dan organisasi. Antara tahun 1976 dan 2006, jumlah bantuan pembangunan luar negeri Arab Saudi mencapai sebesar 49 juta Pound sterling,[1]Rasio ODA/GNP Arab Saudi memiliki rata-rata 4,2% selama periode ini, jauh di atas jumlah tertinggi yang dikeluarkan oleh negara-negara lain dalam Development Assistance Committee yang rata-rata DAC-nya adalah 0,35%.[2] Dengan ukuran basis per-kapita, Kerajaan ini merupakan penyumbang bantuan terbesar di seluruh dunia meskipun bantuan tersebut mayoritasnya diberikan kepada negara-negara Muslim.[1] Ini adalah daftar sumbangan dan bantuan amal yang diberikan oleh pemerintah dan atau masyarakat Arab Saudi dalam rangka kemanusiaan dalam berbagai kesempatan:







Diatas tahun 2000[sunting | sunting sumber]


Kargo berisi bantuan untuk korban gempa bumi di Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.[3]
   Peristiwa   NegaraTanggalJumlahKeterangan
Bantuan bagi korban gempa bumi dan tsunami di AcehIndonesia2004-2014± US$70 juta[4]Bantuan bertahap semenjak tahap rehabilitasi dan rekontruksi Aceh hingga tuntas pada April 2014 yang berbentuk pembangunan 1.500 rumah, pengeboran sumur dan penyulingan air bersih, pembangunan rumah sakit, klinik kesehatan, panti yatim piatu dan renovasi Masjid Raya Baiturrahman.[5][6]
Bantuan bagi korban gempa bumi 2006 di Yogyakarta[7]Indonesia2006± Rp3,4 miliar.Tidak tersedia
Bantuan korbanbanjir di Jakarta[7]Indonesia± Rp5,7 miliar.Tidak tersedia
Bantuan finansial terhadap PalestinaPalestinaSetiap tahunTidak terhitungSelama beberapa dekade keluarga kerajaan Arab Saudi telah menjadi tulang punggung pendukung finansial bagi rakyat palestina. Sementara, bagi Israel dan pendukungnya hal ini diterjemahkan sebagai dukungan terhadap terorisme dalam memerangi Israel.[8]

Diatas tahun 2010[sunting | sunting sumber]

   Peristiwa   NegaraTanggalJumlahKeterangan
Bantu untuk korban gempa GayoIndonesia201310 Ton KurmaPemerintah Arab Saudi melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta Mustofa Ibrohim Almubarok telah menyerahkan bantuan korma 10 ton untuk korban gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriahserta masyarakat Aceh. Bantuan itu diserahkan melalui Kantor Penghubung Aceh di Jakarta.[9]
Bantuan defisit keuangan PalestinaPalestinaJuli 2012± US$100 jutaKucuran dana senilai Rp946 Miliar untuk warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.[10][11]
Bantuan defisit keuangan PalestinaPalestina2013± US$100 jutaPalestina yang menghadapi defisit keuangan akibat serangan militer. Selain itu pemerintah Palestina kesulitan membayar lebih dari 300 juta dolar pengeluaran bulanan sejak Israel menyita 100 juta dolar dari pajak kepabeanan. Gaji para pekerja sektor publik belum dibayar hampir tiga bulan.[11]
Bantuan ekonomiMesirMesirMei 2012± Rp18,4 TrilyunBantuan untuk membantu menstabilkan perekonomian Mesir akibat kerusuhan dan situasi politik yang panas berupa dana sebesar US$500 juta dan US$1 Miliar dalam bentuk deposito di Bank Sentral Mesir, US$250 juta untuk pembiayaan ekspor gas, bantuan tunai sejumlah US$200 juta untuk membantu pengembangan usaha kecil dan menengah di Mesir.[12]
Bantuan ekonomi MesirMesirJuli 2013± US$5 miliar.Bantuan yang diputuskan oleh Raja Abdullah terdiri atas dua miliar dolar deposito bebas bunga di bank sentral Mesir, satu miliar dolar donasi dan setara dengan dua miliar dolar berupa produk-produk minyak dan gas.[13]
Bantuan untuk pengungsi krisis SuriahSuriahAgustus 2012US$ 125 jutaPada Agustus 2012, iring-iringan 43 truk yang memuat makanan, obat-obatan, dan pakaian meninggalkan Riyadh sebelum Magrib menuju Suriah. Konvoi kendaraan ini membawa bantuan kemanusiaan senilai US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.[14]
Bantuan untuk pengungsi Suriah di YordaniaSuriah;YordaniaJanuari 2013± US$10 jutaPengiriman bantuan kepada pengungsi di kamp pengungsian yang ditinggali 30.000 pengungsi korban krisis Suriah di Yordania.[15]
Bantuan untuk korban Banjir Sudan 2013Sudan2013±US$10 jutaPasca hujan deras dan banjir besar yang menimpa sebagian besar negeri Sudan. Raja Arab Saudi memerintahkan untuk memberikan US$10 juta bantuan darurat korban banjir besar di Sudan.[16]
Bantuan keuanganSomalia2013±US$136 jutaDihadapan perwakilan UNHCR untuk Somalia, Kedutaan KSA di Washington menyatakan bahwa Kerajaan Saudi tengah mengimplementasikan dan menyetujui bantuan senilai SR508 juta (US$135 juta) untuk Somalia.[17]
Pengumpulan dan penyaluran bantuan untuk krisis SuriahSuriah2014Tidak tersediaPemerintah kerajaan Arab Saudi membentuk Hamlah Wathaniyah Saudiyah sebagai badan resmi untuk mengumpulkan dan menyalurkan bantuan untuk Suriah. Organisasi tersebut dikoordinir langsung oleh menteri dalam negeri Arab Saudi, Muhammad bin Naif bin Abdul Aziz.[18]
Bantuan untuk anak-anak pengungsi SuriahSuriah201460 truk bantuanRaja Abdullah memberangkatkan 60 buah truk membawa sumbangan untuk anak-anak konflik di Suriah. Mufti Sheikh Abdul Aziz Alu-Sheikh menyerukan kepada rakyat untuk mengeluarkan zakat kepada pengungsi Suriah dalam pernyataan video yang ditayangkan oleh Kampanye Nasional untuk Mendukung Suriah yang diharapkan dapat mengumpulkankan jutaan riyal.[19]
Bantuan untuk pengungsi krisis RohingyaMyanmar2012± US$50 jutaSelain menampung pengungsi Rohingya di negaranya semenjak tahun 1968 dan memberikan status kewarganegaraan gratis pada 250.000 pengungsi, pada Agustus 2012 atas perintah Raja Abdullah pemerintah Arab Saudi juga telah memberikan bantuan bantuan dana sebesar US$50 juta (Rp486 miliar) kepada Rohingya yang terkena konflik di Rakhine.[20]
Bantuan untuk korban Topan Haiyan diFilipinaFilipina2013± US$10 jutaKerajaan Arab Saudi memberikan bantuan untuk korban Topan Haiyan di Filipina. "Atas nama presiden, rakyat Filipina dan orang-orang di daerah bencana, kami mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud atas sumbangan untuk upaya bantuan korban," tulis pernyataan Duta Besar Filipina untuk kerajaan Arab Saudi yang diposting di website kedutaan.[21]
Bantuan untuk korban Serangan Israel ke Gaza 2014Palestina2014± US$80 jutaPada hari Minggu 13 Juli 2014 Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud mengucurkan bantuan dana kepada organisasi kemanusiaanBulan Sabit Merah (Red Crescent) Palestina di Gaza sebesar 200 juta riyal Saudi atau sekitar Rp 620 miliar untuk korban dampak konflik antara Israel-Gaza.[22] Kemudian dua minggu setelahnya, pada 25 Juli sebesar RS 100 Juta (US$27 juta) kepada Kementrian Kesehatan Palestina, diakibatkan belum berhentinya serangan dari Israel.[23] Pada 17 Agustus 2014, dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdalah menyatakan terima kasih dan apresiasinya kepada Raja dan Kerajaan Arab Saudi untuk segala dukungan, bantuan, rekronstruksi, kepemimpinan dan untuk selalu berdiri disisi Palestina.[24]
Bantuan untuk korban krisis Irak sepeninggal pendudukan Amerika Serikat (2011-2014)Irak2014± US$500 juta
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz atas sumbangan dana sebesar US$500 juta (Rp 5.795.000.000.000,-) kepada PBB untuk bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena dampak konflik yang tengah berlangsung di Irak.[25]
Dan bantuan-bantuan dalam bidang kemanusian lainnya yang lebih kecil.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar