Senin, 01 September 2014

Al Hasan Bin Ali, Pemersatu Umat Islam

Sahabat Abu Bakrah mengisahkan, suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam sedang memangku cucunya Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhumaSambil memangku cucunya, beliau berbicara kepada kami. Sesekali beliau menghadap kepada kami, dan sesekali beliau mencium cucunya. Lalu beliau bersabda:


إِنَّ ابْنِي هَذَا لَسَيِّدٌ، إِنْ يَعِشْ يُصْلِحْ بَيْنَ طَائِفَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Sejatinya cucuku ini adalah seorang pemimpin besar. Dan bila ia berumur panjang, niscaya dia akan mempersatukan/ mendamaikan antara dua kelompok ummat Islam yang sedang bertikai” (HR Ahmad dan lainnya).


Sungguh benar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Pada tahun 40 atau 41 Hijriyah, setelah melalui peperangan sengit antara pasukan sahabat Mu’awiyyah dan Pasukan sahabat Al Hasan bin Ali Bin Ali Thalib, kebesaran jiwa Al Hasan cucu Nabi shallallahu alaihi wa sallam benar-benar terbukti. Dengan segala kebesaran jiwanya, beliau menyerahkan kepemimpinan  umat Islam yang ada di tangannya, kepada sahabat Mu’awiyyah, demi menyatukan ummat Islam yang sedang berselisih ketika itu.


Sejak saat itulah ummat Islam bersatu dibawah kepemimpinan sahabat Mu’awiyyah, dan terbuktilah kebenaran sabda Nabi bahwa cucunya ini menyatukan antara dua kelompok dari umat Islam yang bertikai. Dan selanjutnya tahun serah terima kekuasaan ini dikenal dengan sebutan Tahun Persatuan.
Semoga Allah menyatukan kita bersama sahabat Al Hasan bin Ali dan juga sahabat Mu’awiyah radhiallahu’anhum jami’an di surga-Nya. Amiin.

Penulis: Ustadz DR. Muhammad Arifin Baderi, Lc, MA.


Artikel Muslim.Or.Id





Tidak ada komentar:

Posting Komentar