Jumat, 05 September 2014

Inilah Muawiyyah ibnu Abu Sofyan -bagian 1-

sebagaimana banyak subhat masuk kepada kami dari para penganut agama Syi’ah atau orang yang mengusung pemahaman Syiah tentang sahabat Rasulullah -shalallahu alaihi wa salam- Muawiyah ibnu abi Sofyan, maka berikut beberapa kutipan yang kami ulang semoga menambah manfaat bagi kaum muslimin.
sahabat Nabi -shalallahu alaihi wa salam- adalah orang yang bertemu Nabi -shalallahu alaihi wa salam- dalam keadaan mukmin dan meninggal dalam keadaan mukmin, bukan munafik bukan murtad.
Sahabat muawiyyah berijtihad : menuntut qishash pembunuh khalifah Usman, dan khalifah ali berijtihad merasa dia khalifah dan meminta dibaiat dulu lalu memerangi para pembunuh bersama-sama. Muawiyyah sebagai keluarga Khalifah Usman, dan dia merasa punya pasukan kuat yang mampu menyeret pembunuh usman memandang “ qishash dulu baru baiat” jadi mereka berdua berijtihad, lalu para pembunuh tidak ingin mereka berdua bersatu sehingga mereka bikin kacau, maka terjadilah perang fitnah.
Maka jika ada ucapan bahwa sahabat muawiyyah memusuhi sayyidina ali dan memuat makar adalah ucapan yang biasa digunakan oleh ahli bid’ah yang sesat dari al-Quran, sunnah dan sejarah.
Dari Ibnu Tharif dan Ibnu Alwan dari Ja’far dari ayahnya, bahwa Ali mengatakan pada pasukannya :

Kami tidak memerangi mereka karena mereka kafir, juga bukan karena mereka menganggap kami kafir, tetapi merasa kamilah yang benar, mereka pun demikian (Biharul Anwar jilid 32 hal 321-330, Bab hukum memerangi Amirul Mukminin Ali. Riwayat ini diriwayatkan juga oleh Himyari dari kitab Qurbul Isnad hal 45. )
Ketahuilah bahwa sahabat muawiyyah adalah tabir penutup para sahabat Nabi Muhammad saw, jika dia disingkap (dikritik dan dipermasalhakn) maka akan lancang atau lebih berani mempermasalahkan di balik itu. Sebagaimana ucapan al-Rabi’ al-Halabi.
(وقال الربيع الحلبي : معاوية ستر لأصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ، فإذا كشف الرجل الستر اجترأ على ما وراءه . أخرجه ابن كثير في ” البداية والنهاية ” (8/139 .
“Muawiyyah adalah Tameng bagi para sahabat Nabi lainnya, jika dia disingkap maka akan berani merambah yang dibelakangnya.”

Oleh karena membela muawiyyah adalah membela para sahabat Nabi saw, dan membela Islam, dan mengkritik muawiyyah adalah mencela Nabi saw dan mencela Islam.

Abdullah bin Mubarak, seorang ulama besar yang sekaligus dikenal dengan jihadnya,  ditanya: “Mana yang lebih utama? Muawiyah atau Umar bin Abdul Aziz?” Beliau menjawab:
“Debu yang masuk ke hidung Muawiyah saat berperang bersama Rasulullah, lebih baik dari Umar (bin Abdul Aziz) seribu kali.
Muawiyah pernah shalat di belakang Rasulullah , dan Rasulullah  berkata: Sami’allahu liman hamidah, lalu Muawiyah berkata: Rabbana walakal Hamd. Apa yang lebih utama dari ini?” (Wafayat Al A’yan, jilid 3 hal 33.)
sahabat Nabi yang besar, penulis wahyu, Ipar Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- dan  raja islam yang agung; Muawiyyah bin abi sufyan
Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- menyebutkan keutamaan sahabat muawiyyah dalam banyak hadits yang masyhur, sebagiannya ada di shahih Bukhari dan shahih Muslim. Ibnu Asakir berkata: yang paling shahih dalam keutamaan sahabat muawiyyah adalah hadits Abu Hamzah dari Ibnu Abbas bahwa dia (Muawiyah) adalah juru tulis Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- sejak dia masuk Islam (HR. Muslim) dan setelah itu hadits al-Irbadh:
للهم علمه الكتاب.
“Ya Allah ajari dia al-Qur`an”

dan setelah itu hadits ibnu abi amirah:
اللهم اجعله هاديا مهديا
Ya Allah Jadikanlah ia orang yang memberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk.”
maka siapa yang melaknat sahabat Muawiyyah berarti melaknat Nabi dan al-Qur`an.

kepada para pecinta sahabat Muawiyyah ataupun kepada para pembenci muawiyah -Radiallahuanhu- kami nasehatkan anda agar membaca makalah-makalah berikut ini:

1. ” شبهات وأباطيل حول معاوية بن أبي سفيان رضي الله عنهما ” .


2. ” سل السِّنان في الذب عن معاوية بن أبي سفيان رضي الله عنه ” .


3. ” من فضائل وأخبار معاوية بن أبي سفيان رضي الله عنه ” .


4. ” الأحاديث النبوية في فضائل معاوية بن أبي سفيان ” .


05 “أمير المؤمنين معاوية بن أبي سفيان” ، محمد مال الله ، وهو كتاب مهم جمعه من كلام شيخ الإسلام ابن تيمية ، ورتبه وعلق عليه .
كما ننصحك بقراءة كتاب ابن العربي المالكي ” العواصم من القواصم ” ، وكتاب ” منهاج السنة النوية ” لشيخ الإسلام ابن تيمية .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar