Meski banyak sejarahwan yang menafikan keberadaan orang bernama Abdullah bin Saba' namun sejumlah kitab dan data sejarah, mengakui adanya orang dengan nama itu. Hanya saja, dia disebut dengan tegas sebagai orang kafir dan sesat. Para ulama seperti Syekh Thusi, Allamah Hilli dan Ibnu Daud (para Pendeta Syiah Rafidhah) termasuk di antara sekian ulama (Pendeta Syiah Rafidhah) besar dalam sejarah Islam (Syiah Rafidhah) yang melaknat Ibnu Saba' danmenyebutnya sebagai pembohong dan kafir. Meski demikian, masih ada sejumlah kalangan yang memasukkan Abdullah bin Saba' ke dalam kelompok tokoh-tokoh penting sejarah Islam, salah satunya adalah pembuat film serial ‘Muawiyah, Hasan dan Husein'.
Yang menarik, Allamah Thabathabai (Pendeta Syiah Rafidhah), penulis kitab tafsir al-Mizan sekitar 60 tahun dalam sebuah artikel menyatakan bahwa isu Ibnu Saba' bukan hanya dituduhkan oleh kelompok Sunni fanatik, tetapi juga disebarluaskan oleh kalangan orientalis dan pendukung Wahabisme untuk tujuan-tujuan busuk mereka. Allamah mengatakan, "Jika satu atau dua abad yang lalu kisah fiktif Abdullah bin Saba' bisa ditemukan secara singkat dalam buku-buku sejarah, kini kondisinya sudah berubah. Kisah ini sengaja dibesar-besarkan tanpa ada dorongan untuk melakukan penelitian terhadap kebenaran atau kebohongannya.
Para ulama mengatakan, fiktif dan tidaknya tokoh bernama Abdullah bin Saba', tidak ada kaitan antara aliran Syiah dengannya. Apalagi, para ulama (Pendeta Syiah Rafidhah) besar Syiah secara tegas menyebut Ibnu Saba' sebagai orang terlaknat, pembohong dan kafir. Thaha Husein, cendekiawan Mesir mengatakan, membesar-besarkan tokoh bernama Abdullah bin Saba' adalah kejahatan terhadap sejarah. (IRIB Indonesia)
[Distorsi Sejarah dalam Serial Muawiyah, Hasan dan Husein (Bagian pertama)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar