Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi merupakan sebuah negeri yang menjadi tempat hidup bangsa Yahudi saat ini, di mana ia (Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi) merupakan negeri terbesar kedua setelah negeri jajahan “Israel” dalam menampung bangsa Yahudi di Timur Tengah.
al ini bukanlah suatu fenomena yang aneh ketika ada sebuah ikatan hubungan yang terjalin antara Syiah Rafidhah al-Yahudi dengan Yahudi, dikarenakan dari Yahudi-lah keyakinan Syiah Rafidhah al-Yahudi berasal. Sebagaimana yang diriwayatkan di dalam kitab suci Syiah Rafidhah al-Yahudi yaitu Bihar al-Anwar karya al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah.
39 - رجال الكشي: عن أبي جعفر عليه السلام ان عبد الله بن سبا كان يدعي النبوة ويزعم أن أمير المؤمنين عليه السلام هو الله, تعالى عن ذلك, فبلغ ذلك أمير المؤمنين عليه السلام فدعاه وسأله فأقر بذلك وقال: نعم أنت هو, وقد كان القي في روعي أنك أنت الله وأني بني.
فقال له أمير المؤمنين عليه السلام: ويلك قد سخر منك الشيطان فارجع عن هذا ثكلتك أمك وتب, فأبى فحبسه واستتابه ثلاثة أيام فلم يتب فأحرقه بالنار, وقال: إن الشيطان استهواه فكان يأتيه ويلقي في روعه ذلك.
39 - Rijal al-Kasysyi : Dari Abu Ja’far ‘alaihi Salam, bahwasanya Abdullah bin Saba’ telah menyerukan Nubuwwah dan mengklaim bahwa Amirul Mukminin ‘alaihi Salam adalah Allah (Maha Tinggi Allah atas tuduhan tersebut). Ketika beritanya telah sampai kepada Amirul Mukminin ‘alaihi Salam, maka beliau memanggilnya dan bertanya kepadanya dengan
mengkonfirmasikannya dan ia (Abdullahbin Saba') berkata, “Benar, engkau adalah Dia (Allah), telah dibisikkan di dalam hatiku bahwa engkau adalah Allah dan aku adalah Nabi.”
Amirul Mukminin ‘alaihi Salam berkata kepadanya, “Celakalah engkau, Setan telah menundukkanmu. Rujuklah dari perkataan tersebut, binasalah Ibumu dan bertaubatlah.” Kemudian ia menolak (bertaubat), maka dipenjaralah ia dan dimintai untuk bertaubat selama tiga hari, namun belum bertaubat juga. Maka beliau membakarnya dengan api dan berkata, “Sesungguhnya Setan telah menguasainya, ia (Setan) datang kepadanya dan membisikkan di dalam hatinya dengan perkataan tersebut.”
40 - رجال الكشي: عن أبان بن عثمان قال: سمعت أبا عبد الله عليه السلام يقول: لعن الله عبد الله بن سبا إنه ادعى الربوبية في أمير المؤمنين, وكان والله أمير المؤمنين عليه السلام عبدا لله طائعا, الويل لمن كذب علينا, وإن قوما يقولون فينا مالا نقوله في أنفسنا, نبرأ إلى الله منهم, نبرأ إلى الله منهم
40 - Rijal al-Kasysyi : Dari Aban bin Utsman berkata, aku mendengar Abu Abdillah ‘alaihi Salam berkata, “Semoga Allah melaknat Abdullah bin Saba’, sesungguhnya ia menyerukan Rububiyyah atas Amirul Mukminin. Demi Allah, Amirul Mukminin ‘alaihi Salam adalah hamba Allah yang taat. (Neraka) Wail bagi orang yang berdusta atas nama kami,
bahwasanya ada suatu kaum yang berkatamengenai kami yang di mana kami tidak pernah mengatakannya di dalam diri kami. Kami berlepas diri kepada Allah dari mereka, kami berlepas diri kepada Allah dari mereka.
41 - رجال الكشي: قال علي بن الحسين عليه السلام: لعن الله من كذب علينا, إني ذكرت عبد الله بن سبا فقامت كل شعرة في جسدي لقد ادعى أمرا عظيما, ماله لعنه الله.
كان علي عليه السلام والله عبدا لله صالحا أخو رسول الله صلى الله عليه وآله ما نال الكرامة من الله إلا بطاعته لله ولرسوله, وما نال رسول الله صلى الله عليه وآله الكرامة من الله إلا بطاعته لله
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٢٥ - الصفحة ٢٨٦
41 - Rijal al-Kasysyi : Berkata Ali bin al-Hasan ‘alaihi Salam, “Semoga laknat Allah atas orang yang berdusta atas nama kami, sesungguhnya ketika aku menyebutkan Abdullah bin Saba’ maka berdirilah setiap bulu kuduk di tubuhku. Ia (Abdullah bin
Saba’) menyerukan suatu perkara yang besar yang baginya laknat Allah.
Sesungguhnya Ali ‘alaihi Salam, demi Allah, adalah orang yang shalih, saudara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi, yang mendapatkan kedudukan dari Allah melainkan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi mendapatkan kedudukan dari Allah melainkan dengan ketaatan kepada Allah.
Bihar al-Anwar 25/286, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1456_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٢٥/الصفحة_288#top]
42 - رجال الكشي: قال أبو عبد الله عليه السلام: إنا أهل بيت صديقون لا نخلو من كذاب يكذب علينا ويسقط صدقنا بكذبه علينا عند الناس.
كان رسول الله صلى الله عليه وآله أصدق الناس لهجة وأصدق البرية كلها, وكان مسيلمة يكذب عليه, وكان أمير المؤمنين عليه السلام أصدق من برأ الله بعد رسول الله وكان الذي يكذب عليه ويعمل في تكذيب صدقه ويفتري على الله الكذب عبد الله بن سباء.
وذكر بعض أهل العلم أن عبد الله بن سبا كان يهوديا فأسلم ووالى عليا عليه السلام وكان يقول وهو على يهوديته في يوشع بن نون وصي موسى بالغلو فقال في إسلامه بعد وفاة رسول الله صلى الله عليه وآله في علي عليه السلام مثل ذلك.
وكان أول من أشهر بالقول بفرض إمامة علي عليه السلام وأظهر البراءة من أعدائه وكاشف مخالفيه وأكفرهم, فمن ههنا قال من خالف الشيعة: أصل التشيع والرفض مأخوذ من اليهودية.
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٢٥ - الصفحة ٢٨٧
42 - Rijal al-Kasysyi : Berkata Abu Abdillah ‘alaihi Salam, “Kami adalah Ahlul Bait yag merupakan orang-orang
yang jujur, senantiasa ada para pendusta yang berdusta atas nama kami, maka runtuhlah kejujuran kami dengan kedustaannya atas nama kami di sisi manusia.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi adalah manusia yang paling jujur perkataanya dan yang paling jujur di antara semua makhluk, sedangkan Musailamah telah berdusta atas namanya (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam). Dan Amirul Mukminin ‘alaihi Salam adalah orang yang paling jujur yang telah dibersihkan oleh Allah sepeninggal Rasulullah. Sedangkan orang-orang yang berdusta atas namanya dan mengamalkan kedustaannya dan membenarkannya yang dengan kedustaannya tersebut ia telah melawan Allah. Pendusta tersebut adalah Abdullah bin Saba’.
Sebagian Ahli Ilmu menyatakan bahwa Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi yang masuk Islam dan menolong Ali ‘alaihi Salam. Ketika ia masih menjadi seorang Yahudi, ia berkata mengenai Yusya’ bin Nun yang menjadi penerusnya Musa dengan ghuluw (berlebih-lebihan). Kemudian dalam ke-Islamannya sepeninggal wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi mengenai Ali ‘alaihi Salam, ia berkata yang sama (Ali menjadi penerus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan ghuluw).
Orang pertama kali yang menyerukan dengan perkataan bahwa Imamah selanjutnya adalah Ali ‘alaihi Salam dan menampakkan bara’ah (berlepas diri) dari musuh-musuhnya dan memeranginya atas orang-orang yang menyelisihinya serta mengkafirkan mereka. Sehingga dari sinilah, orang-orang yang menyelisihi Syiah berkata, “Asalnya Tasyayu’ dan Rafidhah diambil dari Yahudi.”
[Bihar al-Anwar 25/287, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1456_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٢٥/الصفحة_289#top]
Abdullah bin Saba’ al-Yahudi-lah yang merupakan pencetus awal Aqidah Imamah dan Wilayah hanyalah milik Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam wafat. Bahkan Syiah Rafidhah al-Yahudi telah memasukkan Imamah dan Wilayah dalam rukun Aqidah mereka.
عن أبي جعفر (عليه السلام): قال: بني الاسلام على خمس: على الصلاة والزكاة والصوم والحج والولاية ولم يناد بشئ كما نودي بالولاية.
الكافي - الشيخ الكليني - ج ٢ - الصفحة ١٨
Dari Abu Ja’far ‘alaihi Salam, dia mengatakan, “Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : shalat, zakat, puasa, haji, dan wilayah. Dan tidaklah diserukan dengan sangat keras sebagaimana penyeruannya terhadap wilayah.”
[al-Kaafi 2/18, al-Kulainy Pendeta Syiah Rafidhah al-Majusi]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1123_الكافي-الشيخ-الكليني-ج-٢/الصفحة_18]
أصول الدين خمسة: التوحيد والعدل والنبوة والإمامة والمعاد
من المبدأ إلى المعاد في حوار بين طالبين - الشيخ المنتظري - الصفحة ١٨٥
“Ushuluddin (pokok-pokok agama) ada lima perkara, yaitu : Tauhid, Adil, Nubuwwah, Imamah, Ma’ad (Kiamat).”
[Min al-Mabda' ila al-Ma'ad 185, al-Muntadzari Pendeta Syiah Rafidhah al-Majusi]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/4433_من-المبدأ-إلى-المعاد-في-حوار-بين-طالبين-الشيخ-المنتظري/الصفحة_181]
Sehingga mereka tidak mengakui Khalifah ar-Rasyidin yang tiga sebelum Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab dan Utsman bin al-Affan Radhiyallahu ‘anhum. Oleh karena itu mereka (Syiah Rafidhah al-Yahudi) menampakkan bara’ah (berlepas diri) dari mereka (Khalifah ar-Rasyidin yang tiga) dan memeranginya serta mengkafirkan mereka. Di mana para Ahlul Bait telah berlepas diri dari kedustaan-kedustaan / Taqiyyah Syiah Rafidhah al-Yahudi yang mengatas-namakan Ahlul Bait.
Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi yang masuk Islam sepeninggal wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam, namun ia kembali kepada kekafiran dengan bertindak ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu ‘anhu dengan memberikan sifat Rububiyyah kepadanya.
Hal ini (pemberian sifat Rububiyyah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu) telah diikuti dan dilakukan oleh Syiah Rafidhah al-Yahudi, dan bukan hanya kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu saja, namun ke seluruh Imam Syiah Rafidhah al-Yahudi dan lebih khusus lagi terhadap al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman.
Khomeini Pendeta Syiah Rafidhah,
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
“Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Rabbmu.” [QS. Ar-Ra’d : 2]
Yakni Rabbmu [رَبِّكُمْ] adalah Imam.
Sehingga para Imam Syiah Rafidhah al-Majusi yang sebagai Rabb yang memiliki sifat Rububiyyah, yakni dapat mengatur urusan makhluk di dunia, yaitu seperti al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi yang sedang dalam masa Ghaibah al-Kubra.
Ahmadi Nejad al-Yahudi Presiden Iran Syiah Rafidhah al-Yahudi
Menit 00:10 – 00:35
Beberapa orang percaya bahwa sang Imam Ghaib (al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi) sedang hidup di suatu tempat, tanpa memperhatikan sama sekali terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada keberadaan (Imam Ghaib) sama sekali. Semuanya akan berada dalam kekacauan. Sang Imam Ghaib mengatur semua urusan dunia.
[https://www.youtube.com/watch?v=fPaJZxALUvA]
Namun ada sebuah untaian Benang Merah yang dapat ditarik dari fenomena-fenomena tersebut di atas, yang berhubungan dengan bangsa Yahudi, hingga mereka (bangsa Yahudi) akan bergabung bersama dengan Syiah Rafidhah al-Yahudi di akhir zaman dalam memerangi kaum Muslimin.
Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam wafat ada seorang Yahudi yang masuk Islam, ia sebelumnya telah menjadi seorang yang sangat kontroversial dan telah diuji oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dikarenakan ciri-ciri Dajjal yang melekat pada dirinya. Ia adalah Abdullah bin Shayyad atau Ibnu Shayyad atau juga dikenal dengan nama Ibnu Sha’id.
يقال له بن صياد وبن صَائِدٍ وَسُمِّيَ بِهِمَا فِي هَذِهِ الْأَحَادِيثِ وَاسْمُهُ صَافٍ
Ia biasa dipanggil Ibnu Shayyad dan Ibnu Sha’id, ia disebut dengan dua nama ini di dalam hadits-hadits. Nama aslinya adalah Shafi.
[Syarah Shahih Muslim 18/46, Imam an-Nawawi]
عبد الله بن صياد أورده ابن شاهين، وقال: هو ابن صائد كان أبوه يهوديا فولد عبد الله أعور مختوناً، وهو الذي قيل إنه الدجال ثم أسلم فهو تابعي له رؤية
Abdullah bin Shayyad, Ibnu Syahin menyebutkan dalam periwayatannya, ia berkata, “Dia adalah Ibnu Sha’id, ayahnya seorang Yahudi, Abdullah dilahirkan dalam keadaan buta dan dalam keadaan telah dikhitan, dialah yang dikatakan orang sebagai Dajjal. Kemudian ia masuk Islam, ia termasuk kalangan Tabi’in”
[Tajriid Asmaa-i ash-Shahaabah I/319 no.3366, al-Hafizh adz-Dzahabi]
Tanya Syiah akan kutipkan dua buah hadits mengenai perihal Ibnu Shayyad ini dari kitab Shahih Muslim.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ
قَالَ لِي ابْنُ صَائِدٍ وَأَخَذَتْنِي مِنْهُ ذَمَامَةٌ هَذَا عَذَرْتُ النَّاسَ مَا لِي وَلَكُمْ يَا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ أَلَمْ يَقُلْ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ يَهُودِيٌّ وَقَدْ أَسْلَمْتُ قَالَ وَلَا يُولَدُ لَهُ وَقَدْ وُلِدَ لِي وَقَالَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَيْهِ مَكَّةَ وَقَدْ حَجَجْتُ قَالَ فَمَا زَالَ حَتَّى كَادَ أَنْ يَأْخُذَ فِيَّ قَوْلُهُ قَالَ فَقَالَ لَهُ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ الْآنَ حَيْثُ هُوَ وَأَعْرِفُ أَبَاهُ وَأُمَّهُ قَالَ وَقِيلَ لَهُ أَيَسُرُّكَ أَنَّكَ ذَاكَ الرَّجُلُ قَالَ فَقَالَ لَوْ عُرِضَ عَلَيَّ مَا كَرِهْتُ
Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata, “Ibnu Sha’id berkata kepadaku hingga aku merasa malu terhadapnya, “Inilah alasan yang aku sampaikan kepada orang-orang. Apa persoalan antara diriku dan kalian wahai para Shahabat Muhammad? Bukankah Nabi Allah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda,
“Sesungguhnya ia (Dajjal) adalah seorang Yahudi.” Sedangkan aku telah masuk Islam. Beliau juga bersabda, “Dia (Dajjal) tidak melahirkan anak.” Sedangkan aku telah mempunyai anak. Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkannya (Dajjal) atas
Makkah.” Sedangkan aku telah menunaikan haji.” Abu Sa’id berkata, “Dia terus mengatakan demikian hingga hampir-hampir perkataannya mempengaruhiku.” Abu Sa’id melanjutkan, “Lalu Ibnu Sha’id berkata, “Demi Allah, sesungguhnya saat sekarang ini aku mengetahui di mana Dajjal, aku pun mengetahui siapa ayah dan ibunya.” Ditanyakan kepada Ibnu Sha’id, “Senangkah engkau bilasebenarnya engkaulah orang yang dimaksud?” Ia menjawab, “Seandainya ditawarkan kepadaku aku tidak benci.” [Muslim no.5210]
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ
صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي
Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata, “Aku menemani Ibnu Sha’id pergi ke Makkah, ia berkata kepadaku, “Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah engkau pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya ia (Dajjal) tidak mempunyai anak.” Aku jawab, “Iya, benar.” Ia berkata lagi, “Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah engkau telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Ia (Dajjal) tidak akan memasuki Madinah dan Makkah.” Aku jawab, “Iya, benar.” Ia berkata lagi, “Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Makkah.” Kemudian di akhir perkataannya dia berkata kepadaku, “Demi Allah, sesungguhnya aku mengetahui waktu kelahirannya (Dajjal), tempatnya dan di mana dia.” Ia berkata, “Ia telah mengaburkanku tentang perkaranya.” [Muslim no.5209]
فَقَدْ أَخْرَجَ أَبُو نُعَيْمٍ الْأَصْبَهَانِيُّ فِي تَارِيخِ أَصْبَهَانَ مَا يُؤَيِّدُ كَوْنَ بن صَيَّادِ هُوَ الدَّجَّالُ فَسَاقَ مِنْ طَرِيقِ شُبَيْلٍ بن عَرْزَةَ عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
Abu Nu’aim al-Ashbahani menyebutkan dalam kitab Tarikh Ashbahan, sebuah keterangan yang menguatkan bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal. Dia menyebutkan dari jalur Syubail bin Azrah, dari hasan bin Abdurrahman, dari ayahnya, dia berkata :
لَمَّا افْتَتَحْنَا أَصْبَهَانَ كَانَ بَيْنَ عَسْكَرِنَا وَبَيْنَ الْيَهُودِيَّةِ فَرْسَخٌ فَكُنَّا نَأْتِيهَا فَنَمْتَارَ مِنْهَا فَأَتَيْتُهَا يَوْمًا فَإِذَا الْيَهُودُ يَزْفِنُونَ وَيَضْرِبُونَ فَسَأَلْتُ صَدِيقًا لِي مِنْهُمْ فَقَالَ مَلِكُنَا الَّذِي نَسْتَفْتِحُ بِهِ عَلَى الْعَرَبِ يَدْخُلُ فَبِتَّ عِنْدَهُ عَلَى سَطْحٍ فَصَلَّيْتُ الْغَدَاةَ فَلَمَّا طَلَعَتِ الشَّمْسُ إِذَا لِرَهْجٍ مِنْ قِبَلِ الْعَسْكَرِ فَنَظَرْتُ فَإِذَا رَجُلٌ عَلَيْهِ قُبَّةٌ مِنْ رَيْحَانٍ وَالْيَهُودُ يَزْفِنُونَ وَيَضْرِبُونَ فَنَظَرْتُ فَإِذا هُوَ بن صَيَّادٍ فَدَخَلَ الْمَدِينَةَ فَلَمْ يَعُدْ حَتَّى السَّاعَةَ
Ketika kami menaklukan Ashbahan, jarak antara tentara kami dengan tentara Yahudi sejauh satu farsakh. Biasanya kami mendatanginya dengan jalan yang kami pilih. Lalu aku mendatanginya pada suatu hari, ternyata orang-orang Yahudi sedang menari dan memukul gendang, kemudian aku bertanya kepada salah seorang temanku dari kelompok mereka. Dia berkata, ‘Raja kami yang kami meminta tolong kepadanya untuk menaklukkan orang Arab telah masuk,” lalu aku bermalam di atas loteng rumahnya, selanjutnya aku melakukan shalat Shubuh. Ketika matahari terbit, tiba-tiba saja ada keributan di tengah-tengah pasukan, aku memperhatikannya ternyata ada seseorang yang mengenakan mahkota dari tumbuh-tumbuhan yang harum, dan orang-orang Yahudi memukul gendang dan menari (berpesta), setelah aku memperhatikannya, ternyata dia adalah Ibnu Shayyad, kemudian dia masuk ke Madinah dan tidak akan kembali hingga tiba hari Kiamat.”
قُلْتُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حَسَّانَ مَا عَرَفْتُهُ وَالْبَاقُونَ ثِقَاتٌ
Aku (Ibnu Hajar) berkata, “Abdurrahman bin Hassan aku tidak mengenalnya dan perawi selainnya adalah tsiqah.”
وَقَدْ أَخْرَجَ أَبُو دَاوُدَ بِسَنَد صَحِيح عَن جَابر قَالَ فَقدنَا بن صَيَّادٍ يَوْمَ الْحَرَّةِ
Dan telah diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih dari Jabir, ia berkata, “Kami kehilangan Ibnu Shayyad dalam peristiwa al-Harrah.”
وَبِسَنَدٍ حَسَنٍ مَضَى التَّنْبِيهُ عَلَيْهِ فَقِيلَ إِنَّهُ مَاتَ
Disebutkan dengan sanad yang hasan seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu dikatakan dia telah meninggal.
قُلْتُ وَهَذَا يُضَعِّفُ مَا تَقَدَّمَ أَنَّهُ مَاتَ بِالْمَدِينَةِ وَأَنَّهُمْ صَلَّوْا عَلَيْهِ وَكَشَفُوا عَنْ وَجْهِهِ
Aku (Ibnu Hajar) berkata, “Ini melemahkan apa yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Ibnu Shayyad telah meninggal di Madinah lalu mereka menshalatinya serta menyingkap wajahnya.”
وَلَا يَلْتَئِمُ خَبَرُ جَابِرٍ هَذَا مَعَ خَبَرِ حَسَّانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ لِأَنَّ فَتْحَ أَصْبَهَانَ كَانَ فِي خِلَافَةِ عُمَرَ كَمَا أَخْرَجَهُ أَبُو نُعَيْمٍ فِي تَارِيخِهَا وَبَيْنَ قَتْلِ عُمَرَ وَوَقْعَةِ الْحَرَّةِ نَحْوُ أَرْبَعِينَ سَنَةً وَيُمْكِنُ الْحَمْلُ عَلَى أَنَّ الْقِصَّةَ إِنَّمَا شَاهَدَهَا وَالِدُ حَسَّانَ بَعْدَ فَتْحِ أَصْبَهَانَ بِهَذِهِ الْمُدَّةِ وَيَكُونُ جَوَابُ لِمَا فِي قَوْلِهِ لَمَّا افْتَتَحْنَا أَصْبَهَانَ مَحْذُوفًا تَقْدِيرُهُ صِرْتُ أَتَعَاهَدُهَا وَأَتَرَدَّدُ إِلَيْهَا فجرت قصَّة بن صَيَّادٍ فَلَا يَتَّحِدُ زَمَانُ فَتْحِهَا وَزَمَانُ دُخُولِهَا بن صَيَّادٍ
Begitupula riwayat Jabir ini tidak selaras dengan riwayat Hassan bin Abdurrahman, karena penaklukan kota Ashbahan terjadi pada masa kekhilafahan Umar, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Tariikhnya, sementara jarak antara terbunuhnya Umar dengan masa perang Harrah adalah sekitar 40 tahun. Mungkin juga bisa dipahami bahwa kisah ini disaksikan oleh anaknya Hassan setelah penaklukkan Ashbahan dengan lamanya waktu tersebut. Sehingga jawaban pada kalimat, “Ketika kami menaklukan Ashbahan,” adalah dihilangkan (tidak disebutkan dalam kalimat), dan ditakdirkan menjadi, “Aku mengadakan perjanjian dengannya dan senantiasa mendatanginya.” Lalu terjadilah kisah Ibnu Shayyad. Artinya, tidak terjadi kesamaan waktu antara penaklukkanAshbahan dengan masuknya Ibnu Shayyad ke Madinah.
[Fathul Baari Syarah Shahih al-Bukhari 13/327-328, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani]
Dari kutipan Fathul Baari di atas dapat disimpulkan bahwasanya Yahudi telah menunggu Rajanya di Ashbahan / Ishfahan sebuah kota di Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi. Raja yang mereka tunggu-tunggu adalah Dajjal yang akan membinasakan kaum Muslimin yang berasal dari orang-orang Arab.
Mulai dari sini Tanya Syiah akan menarik Benang Merah dari kisah Ibnu Shayyad, Abdullah bin Saba’ hingga Dajjal yang akan diikuti oleh Yahudi dan bangsa ‘Ajam.
So let’s begin…
Ibnu Shayyad adalah seorang Yahudi yang penuh dengan kontroversial, sebagaimana di dalam riwayat yang telah dicantumkan di atas, ia (Ibnu Shayyad) telah ditunggu-tunggu oleh Yahudi. Sehingga mereka (Yahudi) akan berusaha keras agar Rajanya tersebut dapat diterima oleh seluruh kalangan manusia dengan ciri-ciri yang melekat pada diri Ibnu Shayyad, terkhusus musuh Islam agar dapat menerima Dajjal dalam memerangi bangsa Arab yang beragama Islam. Maka mereka (Yahudi) akan menyusupkan keyakinan-keyakinannya tersebut ke musuh-musuh Islam agar segera menyambut Raja Yahudi tersebut.
Kemudian muncul seorang Yahudi yang bernama Abdullah bin Saba’ yang merupakan sumber agama Syiah Rafidhah al-Yahudi dalam memberikan sifat Rububiyyah kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, maka tidaklah menutup kemungkinan akan adanya sisipan-sisipan keyakinan Yahudi di dalam kitab-kitab literatur Syiah Rafidhah dalam menyambut Raja Yahudi tersebut, yaitu Dajjal. Sehingga akan dapat ditemukan riwayat-riwayat kaum Muslimin mengenai Dajjal yang akan mirip atau bisa dikatakan memang sama dengan riwayat-riwayat Syiah Rafidhah al-Yahudi mengenai Imam Mahdi al-Muntazhar mereka, yaitu al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman, sebagaimana yang akan dijelaskan nantinya.
Pendeta Syiah Kamal al-Haydari
Menit 07:40
Diasumsikan bahwa ada seseorang yang bukan berasal dari madrasah Ahlul Bait yang memiliki pertanyaan-pertanyaan ini untuk Kalian.
Wahai ulama-ulama Syiah, wahai khatib-khatib Syiah, wahai pemilik mimbar-mimbar Syiah, wahai maraji' dari Najaf, orang ini memiliki pertanyaan-pertanyaan berikut untuk Kalian.
Kalian menyebut diri Kalian sebagai Maraji' agama! Yaitu antara diri Kalian dan Allah. Aku memiliki pertanyaan untuk Kalian, sehingga Kalian dapat menjawab pertanyaanku.
Jika Kalian tidak dapat keluar dan berbicara karena dengan beberapa alasan, kemudian mengirimkan murid-murid yang Kalian mengajarinya selama 70-40-90 tahun di Hawzah ilmu. Padahal saluran-saluran satelit Syiah tersedia bagi mereka untuk berbicara.
Dan hal ini memungkinkan bagi Kalian untuk menjawab pertanyaanku.
Aku menyatakan bahwa banyak riwayat-riwayat Syiah yang telah disusupi dan dinukil dari Ka'ab al-Ahbaar dari Yahudi, Nashrani dan Majusi. Bahkan tafsir al-Qummi! (tersusupi juga).
Kalian mungkin bertanya-tanya, "Wahai sayyid Kami! Bahkan tafsir al-Qummi yang dianggap kitab tafsir yang paling shahih sekalipun (tersusupi juga)?.
Aku akan buktikan bahwa ada sejumlah riwayat yang telah dinukil dari jalan (agama) lain dengan judul bahwa itu adalah dari tafsirnya Syiah.
Tentu saja Kalian telah terdoktrin bahwasanya tafsir al-Qummi adalah satu-satunya kitab yang seluruh riwayatnya telah dishahihkan oleh sayyid dan guru kita yaitu al-Khui.
Dengan berpendapat seperti ini (yaitu pentashihan oleh al-Khui), yaitu kitab ini (tafsir al-Qummi) berisi penyusupan, kepalsuan, berlebih-lebihan, kedustaan dan pembohongan, Masya Allah.
Jika Kalian berkata, "Sayyid-ku bukankah dia (al-Khui) memperhatikan hal ini?" Aku akan mengatakan, “Hal ini adalah penelitian berdasarkan ilmu”.
[http://www.youtube.com/watch?v=Fh2MMEdlQMM]
Populasi dan perkembangan Yahudi di Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi sangatlah memprihatinkan.
Pembawa Acara
Menit 01:25
Kita berkeliling di wilayah Tehran, kemudian aku melihat pintu ini, Synagog di Tehran, Yahudi di Iran, yang menarik perhatian sehingga aku masuk ke dalamnya untuk mencari tahu lebih jauh.
Di balik tembok ini (Synagog Yahudi) terdapat Yahudi yang melaksanakan keyakinannya.
Homayoun Sameyah
Ketua Komunitas Yahudi Tehran
Menit 01:60
Keadaan Yahudi Iran saat ini, bertolak berlakang dengan apa yang media asing tampilkan. Setelah (negara) Israel (yang memiliki) populasi Yahudi tertinggi, di Timur Tengah (populasi Yahudi tertinggi) berada di Iran.
Pembawa Acara
Menit 02:40
Iran memiliki lebih dari 25.000 populasi Yahudi terbesar di sebuah negeri Muslim (Syiah Rafidhah) di dunia.
Pembawa Acara
Menit 03:25
Tehran memiliki 26 Synagog dan ada sekitar lebih dari 100 Synagog di seluruh negeri Iran di mana Yahudi dapat menjalankan keyakinannya.
Shahab Shahami-Far
Guru
Menit 04:00
Kami memulai dengan mengajarkan mereka dengan tulisan yahudi, kemudian kisah para Nabi, kisah-kisah di Taurat, konsep ilmu agama, pendidikan moral, yang bernilai banyak di dalam agama Yahudi. Di mana manusia seharusnya tidak hanya memiliki nilai dalam hubungannya dengan Tuhan (tapi juga moral), namun jika ia tidak berinteraksi dengan yang lainnya, sudah pasti ia juga akan memiliki masalah dalam hubungan dengan Tuhan-nya.
Pembawa Acara
Menit 04:40
Mengajarkan dan menjalankan agama Yahudi di 12 sekolah Yahudi, sekitar ada 3.000 Yahudi mengikuti sekolah di Iran.
Pembawa Acara
Menit 04:55
Terdapat 4 sekolah Yahudi yang aktif di ibu kota Iran, Tehran.
Pembawa Acara
Menit 05:40
Ini adalah Parlemen Iran, kita akan mencoba untuk melihat apakah aku dapat menemui satu-satunya seorang Yahudi dalam (parlemen) pembuat (undang-undang) Islam di Iran dan hendak melihat hak seperti apa yang didapatkan oleh Yahudi di Iran.
Parlemen Iran mengizinkan orang-orang yang beragama (berkeyakinan) Tuhan yang tunggal (monotheism) untuk dapat menaruh wakilnya di parlemen, Yahudi Iran memiliki satu kursi di parlemen yang dipilih dari komunitasnya, sebagian besar lainnya adalah Kristen (Nashrani) dan Zoroaster (Majusi) setidaknya masing-masing memiliki satu kursi.
Dr. Ciamak Moresadegh
Anggota Yahudi Parlemen Iran
Menit 06:15
Jika kita membandingkan dengan Muslim (Syiah Rafidhah) Iran, untuk setiap 200.000 orang memiliki satu orang anggota (parlemen). Tapi dengan seluruh komunitas yang berjumlah sekitar 20.000 – 30.000 orang dapat memiliki satu orang anggota parlemen yang dapat memiliki hak yang sama.
[https://www.youtube.com/watch?v=CPoeNf_rYVE]
Sedangkan berdasarkan data resmi dari pemerintahan Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi, jumlah Yahudi di Iran saat ini berjumlah 8.756 orang Yahudi, Dan jumlah ini merupakan jumlah yang telah teridentifikasi agamanya, sedangkan jumlah yang tidak dinyatakan agamanya pada tahun 2011 sebanyak 265.995 orang.
Table 3 – Population by Religion : 2006 and 2011
Deskripsi
|
2006
|
2011
|
Jumlah
|
Jumlah
| |
Total
|
70.495.782
|
75.149.669
|
Islam (+- 90% Syiah Rafidhah al-Majusi)
|
70.097.741
|
74.682.842
|
Kristen
|
109.415
|
117.704
|
Yahudi
|
9.252
|
8.756
|
Majusi / Zoroaster
|
19.823
|
25.271
|
Lainnya
|
54.234
|
49.101
|
Tidak dinyatakan agamanya
|
205.317
|
265.995
|
[http://iran.unfpa.org/Documents/Census2011/2011%20Census%20Selected%20Results%20-%20Eng.pdf]
Namun jumlah Yahudi di Iran yang akurat adalah yang sebagaimana yang tercantum di web komunitas Yahudi di Iran, yaitu sebanyak 25.000 – 30.000 orang Yahudi.
Pada saat ini, populasi Yahudi di Iran diperkirakan sekitar 25.000 sampai 30.000 yang memiliki sekitar 15.000 orang berada di Tehran (Ibu Kota) dan sisanya yang berkenaan dengan populasinya masing-masing berada di Shiraz, Isfahan, Kermanshah, Yazd, Kerman, Rafsanjan, Borujerd, Sanandaj and Oromieh.
[http://www.iranjewish.com/Essay_E/Essay_e1.htm]
Keberadaan Yahudi di Iran pun telah diakui oleh Presiden Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi yaitu Ahmadi Nejad al-Yahudi, dan mereka (Yahudi dan Syiah Rafidhah al-Yahudi) hidup harmonis dan saling berdampingan.
Presenter bertanya pada menit ke 05:28
Bagaimana perasaan anda (Ahmadi Nejad al-Yahudi), jika salah seorang anak anda berkencan dengan seorang yahudi?
Ahmadi Nejad al-Yahudi menjawab pada menit ke 05:35
Aku harus melihat terlebih dahulu siapa laki-laki/perempuan yahudi tersebut, Aku melihat cinta diantara manusia secara keseluruhan.
Sangatlah diterima bahwasannya banyak orang yahudi yang hidup tinggal di Iran yang dimana mereka (yahudi) dengan kami (syiah Iran) sangatlah dekat.
Ada muslim (syiah rafidhah) yang menikah dengan seseorang dari keluarga yahudi atau kristen. Bagiku (Ahmadi Nejad al-Yahudi), hal ini tidaklah bermasalah
[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=ocqpMKDca5k]
Bahkan lebih dari itu, Yahudi pun diberikan segala fasilitas dalam menunjang eksistensinya di negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi tersebut, baik dalam hal politik ataupun dalam hal ibadah.
Dalam politik pemerintahan, Yahudi diberikan kesempatan untuk mendapatkan kursi di dalam parlemen Iran.
Gubernur Teheran mengumumkan hasil akhir untuk perwakilan agama minoritas sedang berjalan untuk putaran ke-8 dalam pemilihan (anggota) parlemen di Iran.
Esfandiar Ekhtiari Kassnavieh dari minoritas Majusi telah memenangkan 3.607 suara untuk mendapatkan kursi di parlemen, diikuti oleh Rostam Khosroyani dan Aflatoun Ziafat yang memenangkan 1.951 dan 1.478 suara untuk menduduki (kursi parlemen) runner-up dan tempat ketiga.
Siamak Mare-Sedq telah memenangkan 2.374 suara untuk berdiri di papan teratas sebagai wakil Yahudi, yang diikuti oleh Masoud David yang memenangkan 374 suara untuk menduduki (kursi parlemen) sebagai runner-up.
[edition.presstv.ir/detail/47657.html]
Dalam hal ibadah pun, Yahudi diberikan kebebasan dalam menjalankannya serta diberikan fasilitas dalam penyediaan tempat ibadah di segala penjuru Negara Iran sang pengusung paham Syiah Rafidhah al-Yahudi.
Daftar Synagog Yahudi di Iran Negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi :
Kenisa-ye Bozorg (Mirakhor’s kenisa) (Isfahan)
Abdollah Zadeh Synagogue (Tehran)
Abrishami Synagogue (Tehran)
Bagh Saba Synagogue (Tehran)
Del Rahim Synagogue (Shiraz)
Ettefagh Synagogue (Tehran)
Ettehad Synagogue (Tehran)
Haim Synagogue (Tehran)
Fakhrabad Synagogue (Tehran)
Kenisa-ye Bozorg (Hamadan)
Kenisa-ye Bozorg (Sanandaj)
Kenisa-ye Bozorg (Shiraz)
Kenisa-ye Kamal (Yazd)
Kenisa-ye Keter David (Isfahan)
Kenisa-ye Kohanim (Shiraz)
Kenisa-ye Molla (Shiraz)
Kenisa-ye Molla Mishi (Shiraz)
Kenisa-ye Molla Owram (Shiraz)
Kenisa-ye Molla Rabbi (Isfahan)
Kenisa-ye Rabbizadeh (Shiraz)
Kenisa-ye Sang-bast (Isfahan)
Kenisa-ye Shokr (Shiraz)
Khorassaniha Synagogue (Shiraz)
Kohan Synagogue (Tehran)
Kourosh Synagogue (Tehran)
Levian Synagogue (Tehran)
Mahariv Synagogue (Tehran)
Mullah Jacob Synagogue (Isfahan)
Mullah Neissan Synagogue (Isfahan)
Nosrat Synagogue (Tehran)
Rafi Nia Synagogue (Tehran)
Rah-e Danesh Synagogue (Tehran)
Synagogue of Gisha (Tehran)
Tafian (Hakim)(pesyan) Synagogue (Tehran)
Yusef Abad Synagogue (Tehran)
Zargarian Synagogue (Tehran)
[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=kALHVanEteQ]
Oleh karena itu Yahudi di Iran dan di Israel amat sangat mencintai Syiah Rafidhah al-Yahudi yang berada di Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi.
Yahudi Iran bersahabat baik dengan Syiah Rafidhah al-Yahudi Iran.
[https://www.youtube.com/watch?v=6LGSg7Rt5ag]
Hai... Saya Ronny dan berumur 41 tahun, saya adalah seorang ayah, seorang desain grafis dan seorang guru yang merupakan penduduk Israel dan aku membutuhkan bantuan kalian.
Baru-baru ini di dalam sebuah berita yang dapat engkau dengar mengenai datangnya sebuah perang, yaitu salah satu perang yang besar. Pemerintah berbicara mengenai penghancuran dan pertahanan diri. Perang ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan kami.
Tiga hari lalu aku memposting sebuah poster di Facebook, pesannya sangatlah simpel, “Iranians we will never bomb your country we love you.” Aku melampirkan posternya dan meng-uploadnya ke para pembaca.
Kepada rakyat Iran, untuk seluruh ayah, ibu, anak-anak, saudara dan saudari.
Untuk menjadikan sebuah peperangan di antara kita, maka yang pertama kali (yang harus muncul) adalah kita harus saling takut antara satu dengan yang lainnya, dan kita harus saling membenci.
(Sedangkan) aku tidak merasa takut terhadap kalian, dan aku tidak membenci kalian.
Aku bahkan tidak mengenal kalian, tidak pernah seorang pun yang berkebangsaan Iran yang pernah menyakitiku. Bahkan aku belum pernah bertemu dengan seorang pun dari yang berkebangsaan Iran, namun hanya (bertemu) sekali di Paris di sebuah museum, (ia) adalah orang yang baik.
Aku kadang-kadang melihat di sini di saluran televisi, ada seseorang yang berkebangsaan Iran, ia berbicara mengenai perang.
Aku yakin bahwa ia tidak mewakilkan seluruh rakyat Iran.
Jika engkau melihat seseorang di saluran televisi kalian berbicara akan mem-bom kalian, maka yakinlah bahwa ia tidak mewakilkan seluruh rakyat Israel.
Sehingga dalam 24 jam, orang-orang mulai men-share posternya di Facebook mereka. Dan dalam 48 jam, orang-orang Iran pun mulai merespon posternya dan men-share tentang kecintaan mereka kepada kami, dengan membawa pesan yang tiba dari Iran yang ditujukan kepada rakyat Israel, “We love you back”.
[https://www.youtube.com/watch?v=kJzf0HB-m9s]
[https://www.youtube.com/watch?v=kJzf0HB-m9s]
Semenjak berdirinya negeri jajahan Yahudi di Palestina Syam yang bernama “Israel”. Banyak orang-orang Yahudi yang bermigrasi ke negeri jajahan “Israel” tersebut, dan salah satunya adalah yang berasal dari Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi.
Yahudi di “Israel” berdasarkan negara asal dan umur (dalam ribuan)
Negara Asal
|
Iran
|
Lahir di Luar Negeri (Jajahan) “Israel”
| |
Umur
| |
75+
|
6.7
|
65-74
|
9.8
|
55-64
|
13.2
|
45-54
|
9.9
|
35-44
|
4.6
|
25-34
|
2.2
|
15-24
|
1.1
|
0-14
|
0.2
|
Total
|
47.8
|
Lahir di Dalam Negeri (Jajahan) “Israel”
| |
Umur
| |
55+
|
5.4
|
50-54
|
6.6
|
45-49
|
7.2
|
40-44
|
7.7
|
35-39
|
9.3
|
30-34
|
10.6
|
25-29
|
9.2
|
20-24
|
8.7
|
15-19
|
7.7
|
10-14
|
6.3
|
5-9
|
5.0
|
0-4
|
3.4
|
Total
|
87.2
|
Grand Total
|
135.0
|
[www.cbs.gov.il/shnaton59/st02_24x.pdf]
Orang Iran di (negeri jajahan) Israel mengacu pada komunitas Yahudi Iran yang tinggal di (negeri jajahan) Israel, sebagai bagian dari diaspora orang-orang Iran. Orang-orang Iran mulai berimigrasi ke (negeri jajahan) Israel pada awal tahun 1950-an. Pada tahun 1952 di bawah misi (negeri jajahan) Israel, yaitu Operasi Cyrus, sekitar 30.000 orang Yahudi Iran berimigrasi ke (negeri jajahan) Israel. Selain itu, banyak orang Yahudi Iran berimigrasi ke (negeri jajahan) Israel setelah revolusi Iran pada tahun 1979. Setelah tahun 1979 Revolusi Iran terdapat tambahan 10.000 hingga 15.000 orang Yahudi Iran yang bermigrasi ke (negeri jajahan) Israel. Sejak berdirinya Negara (jajahan) Israel pada tahun 1948, lebih dari 40.000 orang Yahudi Iran telah menetap di (negeri jajahan) Israel.
[en.wikipedia.org/wiki/Iranians_in_Israel]
Yahudi Iran yang bermigrasi ke negeri jajahan “Israel” berjumlah 47.8 ribu orang, sedangkan Yahudi Iran yang terlahir di negeri jajahan “Israel” sebanyak 87.2 ribu orang. Sehingga Yahudi diberikan kekuatan dengan harta benda dan anak-anak untuk mengalahkan kaum Muslimin di Syam Palestina.
Saat ini Yahudi telah melakukan kejahatan yang pertama dengan menjajah Palestina Syam dan membunuhi kaum Muslimin, yang di kemudian hari Allah akan mengirimkan hamba-hambanya yang Mukmin serta Taslim akan syari’atnya. Di mana saat ini sedang terjadi pertempuran antara al-haq dan al-bathil, pertempuran antara Islam dan kekafiran, pertempuran agama Allah dan tentara thaghut, yaitu pertempuran kaum Muslimin Maghrib Syam (al-Ghuraba’) dengan Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani yang dibantu oleh Syiah Rafidhah al-Khawarij dari Irak serta Syiah Rafidhah al-Majusi Imamiyyah 12 al-Khurasani dan tak lupa ketinggalan Syiah Rafidhah al-Majusi Bendera Kuning dari Barat (Syam Libanon).
Kaum Muslimin Maghrib Syam (al-Ghuraba’) senantiasa mentauhidkan Allah dan berdoa hanya kepada-Nya, dengan mengharapkan pertolongan dari Allah Ta’ala, karena kemenangan dan pertolongan hanyalah datang dari Allah Ta’ala.
Muhammad Zahran bin Abdillah Allusy
Ini adalah pertempuran antara al-haq dan al-bathil.
Ini adalah pertempuran antara Islam dan kekafiran.
Ini adalah pertempuran agama Allah dan tentara thaghut.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا يُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut” [An Nisaa’ : 76]
Lihatlah, tentara syaithan telah dihancurkan oleh tembakan Mujahidin, segala puji hanya bagi Allah.
Allah memuliakan kita dengan apa yang kita tidak membayangkannya sama sekali bahwa Allah akan memberikan karunia.
Kemarin, kita menghadapi tank-tank musuh dan RPG kita rusak, sedangkan RPG yang tidak rusak tembakannya tidak berhasil mengenainya, apa hasilnya?
Hasilnya adalah bahwa Allah mengajarkan kita sebuah pengajaran bahwa Dia menginginkan sesuatu yang baik bagi kita, di mana hal tersebut bukanlah mengenai kekuatan semata yaitu bukanlah rudal kita, ranjau kita, peluncur roket kita atau tank kita yang berguna bagi kita, namun kemenangan adalah dari Allah.
Demi Allah yang tidak ada Illah yang berhak disembah selain Dia.
Bahwa tank-tank yang kita masuk ke (dalam tank-tank tersebut) hanya dengan menggunakan senapan dan mengambil alih dari tangan musuh meskipun RPG kita rusak.
Ini adalah pemberian dari Allah.
Kekuatan bukanlah dengan rudal ataupun dengan tank-tank.
Kekuatan adalah dari Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
Kekuatan adalah dengan berdoa.
Kekuatan adalah dengan shalat malam.
Ketika Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia di sepertiga malam terakhir dan berfirman :
هَلْ مِنْ سَائِلٍ يُعْطَى هَلْ مِنْ دَاعٍ يُسْتَجَابُ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ يُغْفَرُ لَهُ
“Adakah orang yang meminta, maka ia akan diberi. Adakah orang yang berdoa, niscaya akan dikabulkan. Adakah orang yang meminta ampun, niscaya akan diampuni dosanya.” [Muslim no.1263]
Hal tersebut adalah kekuatan, di sini Allah menempatkan kekuatan-Nya di bumi-Nya (Syam), di sini Allah menempatkan kekuatan-Nya pada hamba-Nya.
Di sini, di malam ini, musuh berkomitmen untuk membinasakan diri.
Hari ini, amunisi tank kita dan mereka telah habis, kita mendengar mereka meminta bantuan, mereka mengirim barisan kendaraan pasukan bantuan, kemudian melewati (ranjau), namun ranjau juga tidak meledak.
Allah membiarkan kita untuk menembaki barisan kendaraan pasukan bantuan tersebut dan memperoleh amunisi tank yang kita tidak bisa membelinya kecuali dengan uang.
Janganlah kalian mengira kalau hal tersebut adalah buruk bagi kalian, kita mengira bahwa barisan kendaraan pasukan bantuan tersebut adalah sebuah keburukan, akan tetapi Allah menjadikannya kebaikan kepada kita.
Aku harap kalian melihat Mujahidin kami yang berjalan di atas mayat orang-orang kafir, para penjahat yang menyembelih anak-anak kita.
Demi Allah yang tidak ada Illah yang berhak disembah selain Dia, bahwa Allah yang membunuh mereka, amunisi mereka adalah untuk kita, senjata mereka adalah untuk kita. Barisan kendaraan pasukan bantuan tersebut telah berhasil melewati (ranjau), ya, tapi itu adalah pemberian dari Allah (sebagai pengganti) peluncur roket kita yang telah rusak, Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia dapat memberikan tank-tank ini kepada kita.
Tidak ada kekuatan melainkan dari Allah.
[https://www.youtube.com/watch?v=0WXawmiuT5A]
Hingga akhirnya kaum Muslimin dapat mengalahkan Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani yang dibantu oleh Syiah Rafidhah al-Khawarij dari Irak serta Syiah Rafidhah al-Majusi Imamiyyah 12 al-Khurasani dan tak lupa ketinggalan Syiah Rafidhah al-Majusi Bendera Kuning dari Barat (Syam Libanon). Sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [10] Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah.
Setelah Syiah Rafidhah al-Yahudi yang berada di Syam dapat dikalahkan, maka Yahudi negeri jajahan “Israel” akan membela Syiah Rafidhah al-Yahudi, yaitu dengan menggempur kaum Muslimin. Hingga akhirnya kaum Muslimin menang dan mengusir Yahudi yang berada di Palestina keluar dari Syam dan tegaklah Khilafah di Bumi Syam al-Muqaddas.
Hal tersebut sebagai hukuman pertama bagi Yahudi yang telah menjajah Palestina semenjak tahun 1948, hingga Allah membalas mereka (Yahudi) keturunan Kera dan Babi atas kejahatan mereka yang pertama yang telah membunuhi Kaum Muslimin di Palestina baik Wanita, Orang Tua dan bahkan Anak-Anak selama bertahun-tahun dengan mengirimkan Hamba-Hamba Allah yang Mukmin serta Taslim akan Syari’at-Nya.
وَقَضَيْنا إِلى بَنِي إِسْرائِيلَ فِي الْكِتابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيراً (4) فَإِذا جاءَ وَعْدُ أُولاهُما بَعَثْنا عَلَيْكُمْ عِباداً لَنا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجاسُوا خِلالَ الدِّيارِ وَكانَ وَعْداً مَفْعُولاً (5) ثُمَّ رَدَدْنا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْناكُمْ بِأَمْوالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْناكُمْ أَكْثَرَ نَفِيراً (6) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَها فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيراً (7) عَسى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنا وَجَعَلْنا جَهَنَّمَ لِلْكافِرِينَ حَصِيراً (8)
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
[QS. Al-Israa’ : 4-8]
Sehingga Yahudi Iran yang berada di negeri jajahan “Israel” akan terusir dan pulang kembali ke Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi dengan membawa anak-anaknya, dan jadilah ia (Yahudi) lebih dari 70.000 orang di Iran sarang Dajjal. Dan yang akan mengikutinya (Dajjal) sebanyak 70.000 orang Yahudi dan bangsa ‘Ajam lainnya di Ishfahan, Khurasan Tehran, Khurasan Utara, Khurasan Razavi, Khurasan Selatan, Sijan, Khuza dan Karman yang semuanya berada di Iran negeri Syiah Rafidhah al-Yahudi.
Ketika kaum Muslimin menang dalam Perang Besar melawan bangsa Romawi di Syam dan menaklukkan Konstantinopel Istanbul Turki. Maka muncullah al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman dari Timur.
فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ عَلَيْهِمْ ثِيَابُ الصُّوفِ فَوَافَقُوهُ عِنْدَ أَكَمَةٍ فَإِنَّهُمْ لَقِيَامٌ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ قَالَ فَقَالَتْ لِي نَفْسِي ائْتِهِمْ فَقُمْ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ لَا يَغْتَالُونَهُ قَالَ ثُمَّ قُلْتُ لَعَلَّهُ نَجِيٌّ مَعَهُمْ فَأَتَيْتُهُمْ فَقُمْتُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ قَالَ فَحَفِظْتُ مِنْهُ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ أَعُدُّهُنَّ فِي يَدِي قَالَ تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُ
Suatu kaum mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dari Maghrib [قِبَلِ الْمَغْرِبِ], mereka mengenakan baju wool, mereka menemui beliau di dekat suatu bukit. Mereka berdiri sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam duduk. Ia (Nafi') berkata, “Hatiku berkata, datangilah mereka dan berdirilah di antara mereka dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam agar mereka tidak menyerang beliau,” Lalu aku berkata, “Mungkin beliau sedang berbicara dengan mereka.” Aku mendatangi mereka lalu aku berdiri di antara mereka dan beliau. Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku menghitungnya dengan tanganku. Beliau bersabda, “Kalian akan memerangi Jazirah ‘Arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya.” Kemudian Nafi' berkata, “Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan.” [Muslim no.5161]
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dajjal diikuti oleh Yahudi Ashbahan [أَصْبَهَانَ] sebanyak tujuh puluh ribu orang, mereka mengenakan pakaian ath-Thayalisah [الطَّيَالِسَةُ]. [Muslim no.5237]
وَأَصْبَهَانُ بِفَتْحِ الْهَمْزَةِ وَكَسْرِهَا وبالياء وَالْفَاءِ
[أصبهان], (diriwayatkan) dengan fathah pada hamzah [أَصْبَهَانُ] (Ashbahan) dan juga dengan kasrah pada hamzah [إِصْبَهَانُ] (Ishbahan). Begitu pula dengan huruf ba-nya [لياء], (juga diriwayatkan) dengan huruf fa [إِصْفَهَانُ] (Ishfahan).
[Syarah Shahih Muslim 18/86, Imam an-Nawawi]
Isfahan (Persia: [اصفهان] Esfahan), secara historis juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Ispahan, Sepahan, Esfahan atau Hispahan, adalah ibu kota Provinsi Isfahan di Iran, yang terletak sekitar 340 kilometer (211 mil) selatan Teheran. Yang memiliki populasi 1.583.609 dan merupakan kota terbesar ketiga Iran setelah Teheran dan Mashhad. Wilayah The Greater Isfahan memiliki populasi 3.793.101 sesuai sensus di tahun 2011, yang merupakan wilayah metropolitan terpadat kedua di Iran setelah Teheran.
[en.wikipedia.org/wiki/Isfahan]
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Dajjal akan muncul dari suatu negeri di timur yang bernama Khurasan [خُرَاسَانُ], ia diikuti oleh kaum-kaum, wajah mereka seperti perisai yang ditempa.”
[Tirmidzi no.2163, Shahih : Shahih Tirmidzi no.2237, Syaikh al-Albani]
Khurasan (Persia: [استان خراسان]) (juga tercantum sebagai Khurasan dan Khorassan, yang pada zaman dahulu disebut dengan Traxiane yaitu selama periode Helenistik dan Parthia) (Khurasan) adalah sebuah provinsi di timur laut Iran, namun secara historis mengacu kepada daerah timur yang jauh lebih luas hingga timur laut Kekaisaran Persia. Nama Khurasan adalah bahasa Persia yangberarti “Land Where The Sun Rises.” Nama itu diberikan kepada provinsi timur Persia selama periode Kekaisaran Sassanid.
Khurasan adalah provinsi terbesar Iran sampai ia (Khurasan) dibagi menjadi tiga provinsi pada bulan September 2004 :
Khurasan Utara, dengan ibu kotanya : Bojnourd, daerah lainnya : Shirvan, Esfarayen, Garmeh dan Jajarm, dan Maneh dan Samalgan.
Khurasan Selatan, dengan ibu kotanya : Birjand, daerah lainnya : Ferdows, Qaen, Nehbandan, Sarayan, Sarbisheh dan Darmian.
Khurasan Razavi, dengan ibu kotanya : Masyhad, daerah lainnya: Sabzevar, Neyshabour, Torbat-e-Heydariyeh, Quchan, Torbat-e Jam, Ziegler, Taybad, Gonabad, Dargaz, Sarakhs, Chenaran, Fariman, Khaf, Roshtkhar, Bardaskan, Kalat dan Khalil Abad.
[en.wikipedia.org/wiki/Khorasan_Province]
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَنْزِلَنَّ الدَّجَّالُ خُوزَ وَكَرْمَانَ فِي سَبْعِينَ أَلْفًا وُجُوهُهُمْ كَالْمَجَانِّ الْمُطْرَقَةِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda: “Sungguh Dajjal akan turun di Khuza [خُوزَ] dan Karman [كَرْمَانَ] kepada tujuh puluh ribu orang, wajah mereka seperti perisai yang ditempa.”
[Ahmad no.8099, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.8434, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir]
Provinsi Khuzestan (Persia: [استان خوزستان], Ostan-e Khuzestan), adalah salah satu dari 31 provinsi di Iran. Yang berada di barat daya negara tersebut (Iran), berbatasan dengan Provinsi Basra Irak dan Teluk Persia. Ibukotanya adalah Ahvaz (Ahwaz) yang meliputi area seluas 63.238 km².
Kalimat "Khouzi" mengacu pada orang-orang yang membuat gula mentah dari ladang tebu yang berasal dari dataran Sassania utara sampai ke sisi Sungai Dez di Dezful. Khouzhestan telah (berubah) menjadi tanah Khouzhies yang mengolah tebu hingga hari ini di Haft Tepe. Nama Khuzestan berarti "The Land of the Khuzi", yang mengacu pada penduduk asli provinsi ini, yaitu orang-orang "Susian" (Persia periode kuno dikenal sebagai "Huza" , Persia periode pertengahan dikenal sebagai "Khuzi" ((sedangkan) nama “Shushan” bersumber dari bahasa Ibrani)) di saat yang sama dalam perubahan (kalimat) yang beragam, bahwa Persia kuno (juga) berubah nama dari “Sindh” menjadi “Hind").
[en.wikipedia.org/wiki/Khuzestan_Province]
Provinsi Kerman (Persia: [استان کرمان], Ostan-e Kerman) adalah salah satu dari 31 provinsi di Iran. Kerman berada di sebelah tenggara Iran dengan pusat administrasinya di kota Kerman. Disebut pada zaman kuno sebagai Achamenid satrapy dari Carmania, yang merupakan provinsi terbesar kedua Iran dengan luas 180.726 km².
[en.wikipedia.org/wiki/Kerman_Province]
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ لِلْمُسْلِمِينَ ثَلَاثَةُ أَمْصَارٍ مِصْرٌ بِمُلْتَقَى الْبَحْرَيْنِ وَمِصْرٌ بِالْحِيرَةِ وَمِصْرٌ بِالشَّامِ فَيَفْزَعُ النَّاسُ ثَلَاثَ فَزَعَاتٍ فَيَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أَعْرَاضِ النَّاسِ فَيَهْزِمُ مَنْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ فَأَوَّلُ مِصْرٍ يَرِدُهُ الْمِصْرُ الَّذِي بِمُلْتَقَى الْبَحْرَيْنِ فَيَصِيرُ أَهْلُهُ ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ تَقُولُ نُشَامُّهُ نَنْظُرُ مَا هُوَ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بالْأَعْرَابِ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْمِصْرِ الَّذِي يَلِيهِمْ وَمَعَ الدَّجَّالِ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ السِّيجَانُ وَأَكْثَرُ تَبَعِهِ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ ثُمَّ يَأْتِي الْمِصْرَ الَّذِي يَلِيهِ فَيَصِيرُ أَهْلُهُ ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ تَقُولُ نُشَامُّهُ وَنَنْظُرُ مَا هُوَ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بالْأَعْرَابِ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْمِصْرِ الَّذِي يَلِيهِمْ بِغَرْبِيِّ الشَّامِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Kaum muslimin akan memiliki tiga negeri, satu negeri di pertemuan dua laut [بِمُلْتَقَى الْبَحْرَيْنِ], satu di Hirah (Irak) dan satu negeri di Syam. Lalu manusia akan mengalami tiga kali masa ketakutan. Kemudian keluarlah Dajjal di hadapan manusia, dan ia akan membuat kerusakan dari arah timur. Negeri yang pertama kali dimasukinya adalah negeri yang ada di pertemuan dua laut, hingga penduduk negeri itu akan terpecah menjadi tiga kelompok; kelompok pertama akan mengatakan, ‘Kita akan menguji dan melihatnya siapa sebenarnya dia.’ Kelompok kedua akan bergabung orang-orang Arab dusun. Dan kelompok ketiga akan bergabung dengan negeri setelahnya. Adapun Dajjal, maka yang akan bergabung bersama sebanyak tujuh puluh ribu orang yang semuanya mengenakan [السِّيجَانُ]. Kebanyakan pengikutnya adalah orang-orang Yahudi dan para wanita. Kemudian Dajjal memasuki negeri yang kedua, lalu penduduk itu pun menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama akan berkata, ‘Kita akan menguji dan melihatnya siapa sebenarnya dia.’ Kemudian kelompok kedua ikut bergabung dengan orang-orang Arab dusun. Dan kelompok ketiga akan bergabung dengan negeri setelahnya di sebelah barat wilayah Syam.”
[Ahmad no.17226, Hasan : Musnad Imam Ahmad no.17826, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
Kalimat [السِّيجَانُ] “Sijan” yang jika dilihat di peta maka dapat ditemukan di dalam sebuah wilayah di Iran dekat dengan Teheran Iran.
Al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman akan keluar dari arah Timur yang memiliki mata menonjol dan berambut keriting, sebagaimana di dalam riwayat Syiah Rafidhah al-Yahudi.
عن علي عليه السلام أنه قال: المهدي أقبل, جعد, بخده خال, يكون مبدأه من قبل المشرق
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٢٥٢
Dari Ali ‘alaihi Salam bahwasanya ia berkata, “Al-Mahdi itu [أقبل] “Juling”, [جعد] “Keriting”, di pipinya terdapat tahi lalat, kemunculannya akan berasal dari arah Timur [المشرق] “Masyriq”.
[Bihar al-Anwar 52/252, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_254]
“Imam Mahdi (as) akan memiliki mata menonjol, rambut keriting dan akan ada tahi lalat di pipinya. Ia akan muncul dari timur, tapi sebelum itu Sufyani akan muncul di Syam. Dia (Sufyani) akan memerintah hanya sembilan bulan. Semua orang Syam akan tunduk padanya, kecuali orang beriman yang sangat sedikit, yang masih akan menjaga kebenaran dan yang Allah melindungi dari mengikutinya.
[The Promised Mahdi, Biharul Anwar Vol 50,51,52 Page 146]
Al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman akan diikuti oleh Yahudi dan berhukum dengan hukum nabi Daud ‘alaihi Salam yaitu hukum Yahudi.
Pendeta Syiah Rafidhah
Menit 02:30
Jadi yang pertama kali yang mengikuti Imam Mahdi -Syiah Rafidhah al-Yahudi- adalah kelompok dari Bani Israil (Yahudi).
Itulah kenapa Imam Mahdi -Syiah Rafidhah al-Yahudi- akan mengumpulkan manusia di bawah hukum (Yahudi) ini.
Dan karenanyalah kita mendapatkan dalam riwayat-riwayat bahwa Imam Mahdi akan mengadili dengan hukum Dawud dan Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=l2lhcbJZrr0]
قال ابن جريج: بلغني أن بني إسرائيل لما قتلوا أنبياءهم وكفروا وكانوا اثني عشر سبطا تبرأ سبط منهم مما صنعوا, واعتذروا وسألوا الله أن يفرق بينهم وبينهم, ففتح الله لهم نفقا من الأرض, فساروا فيه سنة ونصف سنة حتى خرجوا من وراء الصين، فهم هناك حنفاء مسلمين, يستقبلون قبلتنا.
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٤ - الصفحة ٣١٦
Ibnu Juraij berkata, “Telah mengabarkan kepadaku bahwa Bani Israil (Yahudi) telah membunuh Nabi mereka sehingga kafir, dan mereka terdiri dari dua belas kabilah. Salah satu kabilah dari mereka membersihkan diri dengan berbuat kebaikan dan memohon ampun serta meminta kepada Allah untuk memisahkan mereka dari (kabilah-kabilah) lainnya. Kemudian Allah membangunkan untuk mereka sebuah terowongan di (bawah) tanah, lalu mereka berjalan di dalamnya selama satu setengah tahun hingga mereka keluar di negeri Cina. Mereka masih berada di sana dan mereka adalah kaum Muslimin, mereka (Yahudi) akan ikut serta dengan kabilah kami (Syiah Rafidhah).”
[Bihar al-Anwar 54/316, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1485_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٤/الصفحة_0?pageno=316#top]
Ibnu Juraih berkata, “Aku mendengar bahwa ketika dua belas kabilah Bani Israil (Yahudi) telah membunuh nabi mereka sendiri, satu kabilah di antara mereka menyesali perbuatannya. Lalu, mereka memohon kepada Allah untuk dipisahkan dari kabilah-kabilah lainnya. Allah menciptakan sebuah terowongan bawah tanah untuk mereka, lalu mereka berjalan di sana selama satu setengah tahun, sehingga mereka sampai ke Cina. Sampai saat ini mereka ada di sana dan mereka adalah kaum Muslimin dan mereka (Yahudi) akan bergabung dengan kabilah kami (Syiah Rafidhah al-Yahudi).”
[Bihar al-Anwar, jil. 54, hal. 316 -Kitab Syiah Rafidhah-]
Al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman akan berbicara dalam bahasa Yahudi dan bertubuh Yahudi.
قال أبو عبد الله عليه السلام: إذا اذن الامام دعا الله باسمه العبراني
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٦٨
Abu Abdillah ‘alaihi Salam berkata, “Ketika Imam (Mahdi) diizinkan (keluar) maka ia akan menyebut Allah dengan nama Ibrani-Nya (bahasa Yahudi).”
[Bihar al-Anwar 52/368, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_370]
Imam Shadiq as. bersabda, “Ketika Imam Mahdi diberi izin untuk muncul dan berjuang, ia menyebut Allah dengan nama Ibrani-nya (Bahasa Yahudi).
[Kamaluddin, jil. 2, hal. 672; Ayashi, Tafsir, jil. 1, hal. 67; Nu’mani, Ghaibah, hal. 315; Bihar al-Anwar, jil. 2, hal. 368; Kafi, jil. 8, hal. 313; Al Mahajjah, halamn 19 -Kitab Syiah Rafidhah-]
المهدي رجل من ولدي لونه لون عربي وجسمه جسم إسرائيلي
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥١ - الصفحة ٨٠
Al-Mahdi adalah seorang laki-laki dari keturunanku, warnanya adalah warna Arab dan tubuhnya adalah tubuh (Bani) Israil (Yahudi).
[Bihar al-Anwar 51/80, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1482_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥١/الصفحة_82]
Imran putra Hashin berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., ‘Jelaskan kepadaku seperti apa Al-Mahdi dan bagaimana karakteristiknya?’ Beliau menjawab, ‘Ia adalah keturunanku, tubuhnya sekuat tubuh Bani Israil (Yahudi). Ia akan bangkit ketika umatku mengalami kesulitan. Wajahnya mirip dengan wajah orang Arab. Dilihat dari postur tubuhnya, ia nampak seperti orang yang berumur 40 tahun. Wajahnya bagaikan bulan yang bersinar. Ia akan memenuhi dunia dengan keadilan setelah dipenuhi dengan kebatilan dan kezaliman. Ia akan memimpin selama dua puluh tahun dan membuka (menguasai) kota-kota kekufuran seperti: Constantinopel, Roma dan kota-kota lainnya.’”
[Ibnu Thawus, Malahim, hal. 142. -Kitab Syiah Rafidhah-]
Al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman akan menuju Syam dan mengajak Yahudi yang masih berada di Syam agar mengikutinya.
إنما سمي المهدي, لأنه يهدى إلى أسفار من أسفار التوراة يستخرجها من جبال الشام, يدعو إليها اليهود, فيسلم على تلك الكتب جماعة كثيرة, ثم ذكر نحوا من ثلاثين ألفا.
الملاحم والفتن - السيد ابن طاووس - الصفحة ١٤٥
Sesungguhnya (al-Qaim) dinamakan al-Mahdi, karena ia (al-Qaim) akan di arahkan [يهدى] ke salah satu kaki bukit [أسفار] dari gunung Syam dan ia (al-Qaim) akan mengeluarkan kitab [أسفار] Taurat. Kemudian menyeru kepada Yahudi, maka mereka (Yahudi) akan menerima kitab tersebut dengan berkelompok yang sangat banyak, kemudian disebutkan jumlahnya sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu orang Yahudi).
[al-Malahim wa al-Fitan 145, Ibnu Thawus Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1370_الملاحم-والفتن-السيد-ابن-طاووس/الصفحة_142#top]
Ibnu Syaudzab berkata, “Alasan Al-Qaim af. disebut dengan Mahdi karena ketika muncul, ia akan diarahkan ke salah satu dari gunung-gunung Syam. Lalu di sana, ia mengeluarkan kitab Taurat kemudian membahasnya bersama orang-orang Yahudi. Sebagian dari orang-orang Yahudi, ada yang menerima Islam dan mengikuti Imam Mahdi af.”
[Aqdud Durar, hal. 40 -Kitab Syiah Rafidhah-]
Hingga akhirnya al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Yahudi sang Imam Zaman akan dibinasakan oleh Nabi Isa ‘alaihi Salam di pintu Ludd.
Yahudi telah melakukan kejahatan yang kedua dengan membantu al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah dalam menjajah al-Masjidil Aqsa di Palestina, hingga Allah akan mengirimkan Hamba-Hamba-Nya kembali untuk membinasakan Yahudi dengan sehabis-habisnya dan mengeluarkan mereka (Yahudi) dari Masjidil Aqsa hingga batu dan pohon pun akan berbicara.
وَقَضَيْنا إِلى بَنِي إِسْرائِيلَ فِي الْكِتابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيراً (4) فَإِذا جاءَ وَعْدُ أُولاهُما بَعَثْنا عَلَيْكُمْ عِباداً لَنا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجاسُوا خِلالَ الدِّيارِ وَكانَ وَعْداً مَفْعُولاً (5) ثُمَّ رَدَدْنا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْناكُمْ بِأَمْوالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْناكُمْ أَكْثَرَ نَفِيراً (6) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَها فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيراً (7) عَسى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنا وَجَعَلْنا جَهَنَّمَ لِلْكافِرِينَ حَصِيراً (8)
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
[QS. Al-Israa’ : 4-8]
وَقَوْلُهُ: فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ أي الكرة الآخرة، أي إذا أفسدتم الكرة الثانية وجاء أعداؤكم لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ أَيْ يُهِينُوكُمْ وَيَقْهَرُوكُمْ، وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ أَيْ بَيْتَ الْمَقْدِسِ كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ أَيْ فِي الَّتِي جَاسُوا فِيهَا خِلَالَ الدِّيَارِ
Firman Allah Ta’ala, [فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ] “Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,” Maksudnya adalah apabila kamu melakukan kerusakan yang kedua kalinya. Dan telah datang musuh-musuh kalian [لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ] “Untuk menyuramkan muka-muka kamu” Maksudnya adalah untuk menindas dan menghinakan kamu. [وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ] “Mereka masuk ke dalam Masjid,” yaitu Baitul Maqdis [كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ] “Sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama” Yakni ketika mereka merajalela di negeri (kamu).
[Tafsir Ibnu Katsir 5/45, al-Hafidzh Ibnu Katsir]
وَإِنَّهُ سَيَظْهَرُ أَوْ قَالَ سَوْفَ يَظْهَرُ عَلَى الْأَرْضِ كُلِّهَا إِلَّا الْحَرَمَ وَبَيْتَ الْمَقْدِسِ وَإِنَّهُ يَحْصُرُ الْمُؤْمِنِينَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيُزَلْزَلُونَ زِلْزَالًا شَدِيدًا ثُمَّ يُهْلِكُهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَجُنُودَهُ حَتَّى إِنَّ جِذْمَ الْحَائِطِ أَوْ قَالَ أَصْلَ الْحَائِطِ وَقَالَ حَسَنٌ الْأَشْيَبُ وَأَصْلَ الشَّجَرَةِ لَيُنَادِي أَوْ قَالَ يَقُولُ يَا مُؤْمِنُ أَوْ قَالَ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ أَوْ قَالَ هَذَا كَافِرٌ تَعَالَ فَاقْتُلْهُ
Sungguh ia (Dajjal) akan muncul atau menjelajahi seluruh bumi kecuali Tanah Haram dan Baitul Maqdis, ia akan mengepung kaum Mukminin di Baitul Maqdis dan berbuat kerusakan yang sangat dahsyat hingga Allah Tabaraka wa Ta’ala membinasakannya bersama pasukannya, sehingga akar pohon atau batang pohon (berkata Hasan al-Asyyab) yaitu pohon akan berseru atau mengatakan, “Wahai Mukmin atau wahai Muslim, ini ada orang Yahudi,” atau berkata, “ini ada orang kafir, kemarilah dan bunuhlah ia!”
[Ahmad no.19318, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.20054, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
Tanya Syiah telah membuat sebuah diagram, agar teman-teman dapat dengan mudah melihat Benang Merah Hubungan antara Syiah Rafidhah al-Yahudi dengan Yahudi dari awal hingga akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar