Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dinasti Utsmaniyah yang berpusat di Turki dengan Dinasti Habsburg yang memerintah di Kekaisaran Austria, Spanyol Habsburg dan untuk waktu-waktu tertentu, Kekaisaran Romawi Suci dan Kerajaan Hongaria. Bagian utama perang terjadi ini di Hongaria. Awalnya penaklukan Utsmaniyah di Eropa sukses dengan kemenangan besar atas Hongaria dan sekutunya di Mohacs. Sejak pertempuran ini Hongaria menjadi negara bawahan yang membayar upeti kepada Kesultanan Utsmaniyah.[1]
Pada abad ke-16, Utsmaniyah menjadi ancaman besar terhadap bangsa-bangsa Eropa, dan kapal-kapal Barbary yang tunduk kepada Utsmaniyah menyapu daerah kekuasaan Republik Venesia di Yunani. Perang ini juga dipersulit dengan adanya Reformasi Protestan, pertikaian dinasti Habsburg dengan Perancis dan perang internal di negara-negara anggota Kekaisaran Romawi Suci. Selain itu, Kesultanan Utsmaniyah juga harus bersaing dengan Kekaisaran Persia dan Kesultanan Mameluk, yang keduanya akhirnya dikalahkan dan dijadikan wilayah Utsmaniyah.
Nantinya, Perdamaian Westphalia (1648) dan Perang Suksesi Spanyol (awal abad ke-18) mengurangi kekuasaan dinasti Habsburg menjadi hanya di Kekaisaran Austria. Namun pada saat itu, Austria dan bangsa-bangsa Eropa sudah jauh lebih maju daripada Turki di bidang militer dan artileri sehingga tentara mereka lebih unggul daripada tentara Utsmaniyah dengan pasukan elitnya Yanisari. Habsburg memperoleh kemenangan-kemenangan dalam pertempuran-pertempuran di daratan Eropa, termasuk tiga
kemenangan penting dari Liga Suci di Wina, Mohacs dan Zenta. Peperangan ini berakhir saat Austria dan Utsmaniyah bergabung menjadi sekutu dengan Kekaisaran Jerman sebelum Perang Dunia I. Pada Perang Dunia I, Kekaisaran Austria dan Utsmaniyah mengalami kekalahan besar dan akhirnya dibubarkan. Namun kedua dinasti yang kini tidak lagi berkuasa ini tetap mengklaim sebagai pewaris gelar Caesar.
Perang Utsmaniyah-Habsburg | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Utsmaniyah di Eropa | |||||||
Dari kiri atas searah jarum jam: lambang Austria, Mameluk Utsmaniyah, tentara kerajaan dalam pertempuran, bendera kesultanan Utsmaniyah. |
|||||||
|
|||||||
Pihak yang terlibat | |||||||
Dinasti Habsburg Sekutu non-Habsburg Liga Suci |
Kesultanan Utsmaniyah Negara-negara bawahan |
Pada abad ke-16, Utsmaniyah menjadi ancaman besar terhadap bangsa-bangsa Eropa, dan kapal-kapal Barbary yang tunduk kepada Utsmaniyah menyapu daerah kekuasaan Republik Venesia di Yunani. Perang ini juga dipersulit dengan adanya Reformasi Protestan, pertikaian dinasti Habsburg dengan Perancis dan perang internal di negara-negara anggota Kekaisaran Romawi Suci. Selain itu, Kesultanan Utsmaniyah juga harus bersaing dengan Kekaisaran Persia dan Kesultanan Mameluk, yang keduanya akhirnya dikalahkan dan dijadikan wilayah Utsmaniyah.
Nantinya, Perdamaian Westphalia (1648) dan Perang Suksesi Spanyol (awal abad ke-18) mengurangi kekuasaan dinasti Habsburg menjadi hanya di Kekaisaran Austria. Namun pada saat itu, Austria dan bangsa-bangsa Eropa sudah jauh lebih maju daripada Turki di bidang militer dan artileri sehingga tentara mereka lebih unggul daripada tentara Utsmaniyah dengan pasukan elitnya Yanisari. Habsburg memperoleh kemenangan-kemenangan dalam pertempuran-pertempuran di daratan Eropa, termasuk tiga
kemenangan penting dari Liga Suci di Wina, Mohacs dan Zenta. Peperangan ini berakhir saat Austria dan Utsmaniyah bergabung menjadi sekutu dengan Kekaisaran Jerman sebelum Perang Dunia I. Pada Perang Dunia I, Kekaisaran Austria dan Utsmaniyah mengalami kekalahan besar dan akhirnya dibubarkan. Namun kedua dinasti yang kini tidak lagi berkuasa ini tetap mengklaim sebagai pewaris gelar Caesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar