Raja Saudi Sumbang Satu Miliar Dolar bagi Gaza
By Republika Newsroom
KUWAIT CITY — Raja
Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz pada Senin mengumumkan sumbangan
senilai satu miliar dolar AS bagi pembangunan kembali Gaza yang digempur
oleh ofensif Israel selama beberapa pekan.”Atas nama rakyat Saudi, saya
umumkan sumbangan sebesar 1 miliar dolar bagi program pembangunan
kembali Gaza,” kata Raja Abdullah pada pembukaan konferensi tingkat
tinggi Arab di Kuwait.
Para pemimpin Arab diperkirakan akan menyetujui penyediaan dana dua miliar dolar bagi rekonstruksi Gaza. Qatar pekan lalu menyarankan pengumpulan dana bagi Gaza dan menyumbang 250 juta dolar. Sementara itu konvoi truk yang membawa bantuan kemanusiaan seberat 170 ton berisi pasokan obat-obatan, peralatan medis, pakaian anak-anak, selimut, sebuah generator untuk pengadaan listrik rumah sakit dan makanan berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Gaza Minggu.
Organisasi Konferensi Islam (OKI) membentuk sebuah “jembatan darat”, demikian sebuah pernyataan organisasi itu.
Konvoi itu diberangkatkan oleh Sekretaris Jenderal OKI Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu, yang mengatakan bantuan tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan bagi penduduk di Gaza.
Menurut dia, OKI akan mengirim konvoi bantuan lagi yang mencerminakn solidaritas umat Islam dengan penduduk Gaza yang telah menderita berbagai bentuk kejahatan oleh Israel.Ia menyerukan negara-negara anggota OKI, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok masyarakat lain di dunia Muslim untuk memberikan sumbangan bagi usaha-usaha kemanusiaan OKI.
Jembatan kemanusiaan itu dilakukan bekerja sama dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Saudi dan dengan bantuan Raja Abdullah bin Abdul Aziz.Sebelumnya OKI mengirim bantuan berupa makanan, perlatan medis dan obat-obatan seberat 300 ton ke Gaza. Konvoi bantuan itu masuk Gaza melewati perbatasan Rafah Rabu lalu.ant/afp/iina/kp
Sumber : http://rol.republika.co.id/berita/26949/Raja_Saudi_Sumbang_Satu_Miliar_Dolar_bagi_Gaza
Para pemimpin Arab diperkirakan akan menyetujui penyediaan dana dua miliar dolar bagi rekonstruksi Gaza. Qatar pekan lalu menyarankan pengumpulan dana bagi Gaza dan menyumbang 250 juta dolar. Sementara itu konvoi truk yang membawa bantuan kemanusiaan seberat 170 ton berisi pasokan obat-obatan, peralatan medis, pakaian anak-anak, selimut, sebuah generator untuk pengadaan listrik rumah sakit dan makanan berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Gaza Minggu.
Organisasi Konferensi Islam (OKI) membentuk sebuah “jembatan darat”, demikian sebuah pernyataan organisasi itu.
Konvoi itu diberangkatkan oleh Sekretaris Jenderal OKI Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu, yang mengatakan bantuan tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan bagi penduduk di Gaza.
Menurut dia, OKI akan mengirim konvoi bantuan lagi yang mencerminakn solidaritas umat Islam dengan penduduk Gaza yang telah menderita berbagai bentuk kejahatan oleh Israel.Ia menyerukan negara-negara anggota OKI, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok masyarakat lain di dunia Muslim untuk memberikan sumbangan bagi usaha-usaha kemanusiaan OKI.
Jembatan kemanusiaan itu dilakukan bekerja sama dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Saudi dan dengan bantuan Raja Abdullah bin Abdul Aziz.Sebelumnya OKI mengirim bantuan berupa makanan, perlatan medis dan obat-obatan seberat 300 ton ke Gaza. Konvoi bantuan itu masuk Gaza melewati perbatasan Rafah Rabu lalu.ant/afp/iina/kp
Sumber : http://rol.republika.co.id/berita/26949/Raja_Saudi_Sumbang_Satu_Miliar_Dolar_bagi_Gaza
Bantuan Arab Saudi Sebesar 1.7 Triliun Untuk Palestina dan Mendukung Perjuangan Kemerdekaan
GAZA – Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan terima kasih kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz yang memberikan USD200 juta atau sekira Rp1,7 triliun ke Otoritas Palestina.
Stasiun Radio Suara Palestina mengutip pernyataan Abbas yang saat ini berada di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Abbasmenyampaikan penghargaan atas dukungan finansial Arab Saudi ke Otoritas Palestina.
Tak hanya memberi uang, Arab Saudi juga menyatakan dukungan kepada Palestina dalam mendapatkan pengakuan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pengakuan kemerdekaan berdasarkan garis batas 1967 yang menjadikan Kota Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina. Demikian seperti diberitakan Kuna, Selasa (20/9/2011).
Palestina saat ini tengah mengalami krisis finansial. Para pejabat Otoritas Palestina mengatakan, mereka sering tidak dapat menggaji para pegawai karena minimnya dana.
Suntikan dana yang diberikan oleh Arab Saudi kiranya sangat membantu Palestina dalam menyejahterakan masyarakat.
Selain pendukung Palestina, Arab Saudi juga sudah menekan Amerika Serikat (AS) agar tidak menjadi racun dalam masalah Palestina.
Arab Saudi, lewat diplomat seniornya, Pangeran Turki Al Faisal mengancam AS tetap menggunakan hak veto. Arab Saudi tidak akan bekerja sama lagi dengan AS. Negara kaya minyak itu juga menyoroti aktivitas Israel yang dianggap sebagai perusak situasi keamanan di Timur Tengah.
(rhs) | okeZone
Stasiun Radio Suara Palestina mengutip pernyataan Abbas yang saat ini berada di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Abbasmenyampaikan penghargaan atas dukungan finansial Arab Saudi ke Otoritas Palestina.
Tak hanya memberi uang, Arab Saudi juga menyatakan dukungan kepada Palestina dalam mendapatkan pengakuan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pengakuan kemerdekaan berdasarkan garis batas 1967 yang menjadikan Kota Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina. Demikian seperti diberitakan Kuna, Selasa (20/9/2011).
Palestina saat ini tengah mengalami krisis finansial. Para pejabat Otoritas Palestina mengatakan, mereka sering tidak dapat menggaji para pegawai karena minimnya dana.
Suntikan dana yang diberikan oleh Arab Saudi kiranya sangat membantu Palestina dalam menyejahterakan masyarakat.
Selain pendukung Palestina, Arab Saudi juga sudah menekan Amerika Serikat (AS) agar tidak menjadi racun dalam masalah Palestina.
Arab Saudi, lewat diplomat seniornya, Pangeran Turki Al Faisal mengancam AS tetap menggunakan hak veto. Arab Saudi tidak akan bekerja sama lagi dengan AS. Negara kaya minyak itu juga menyoroti aktivitas Israel yang dianggap sebagai perusak situasi keamanan di Timur Tengah.
(rhs) | okeZone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar