Istri & Putra-Putri Beliau
-Beliau menikahi Ruqayah binti
Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan dianugrahi seorang anak yang bernama
Abdullah dan menjadikannya sebagai kuniyah. Pada masa jahiliyah beliau
berkuniah Abu ‘Amr.
-Setelah Ruqayah wafat, beliau menikahi adiknya yang bernama Ummu Kaltsum dan kemudian Ummu Kaltsum pun wafat.
-Kemudian beliau menikahi Fakhitah binti Ghazwan bin Jabir dan dianugrahi seorang anak yang bernama Abdullah al-Ashghar.
-Lantas beliau menikahi Ummu ‘Amr binti
Jundub bin ‘Amr al-Azdyah dan dianugrahi beberapa orang anak yang
bernama ‘Amr, Khalid, Aban, ‘Umar dan Maryam.
-Lalu beliau menikah dengan Fathimah
binti Al-Walid bin Abdusy Syamsy bin al-Mughirah al-Makhzumiyah dan
lahirlah Al-Walid, Sa’id dan Ummu Utsman.
-Kemudian menikahi Ummu al-Banin binti
‘Uyainah bin Hishn al-Fazariyah dan dianugerahi seorang anak yang
bernama Abdul Malik dan dikatakan ‘Utbah.
-Lantas beliau menikahi Ramlah binti
Syaibah bin Rabi’ah bin Abdusy Syamsy bin Abdul Manaf bin Qushay dan
lahir beberapa orang anak yang bernama ‘Aisyah, Ummu Aban, Ummu ‘Amr dan
Banat Utsman.
-Lalu beliau menikah dengan Na’ilah
binti al-Farafishah bin al-Ahwash bin ‘Amr bin Tsa’labah bin al-Harits
bin Hishn bin Dhamdham bin ‘Ady bin Junab bin Kalb dan dianugerahi
seorang anak yang bernama Maryam dan dikatakan juga dengan ‘Anbasah.35
Ketika terbunuh, beliau رضي الله عنه memiliki empat orang istri: Na’ilah, Ramlah, Ummul Banin dan Fakhitah.
Dikatakan bahwa beliau telah mencerai Ummul Banin di saat beliau se-dang terkepung.36
Wasiat-Wasiat Ustman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu
Hisyam bin ‘Urwah berkata dari ayahnya bahwa Utsman رضي الله عنه memberikan wasiat kepada Zubair. 37
Al-Ashma’i berkata, “Dari al-’Ala’ bin
al-Fadhl dari ayahnya berkata, “Ketika Utsman bin Affan terbunuh mereka
memeriksa lemari-lemarinya dan mereka dapati di dalamnya sebuah kotak
yang terkunci. Setelah mereka buka ternyata isinya adalah selembar
kertas yang bertuliskan:
* Ini adalah wasiat Utsman
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang
“Utsman bin Affan bersaksi bahwa tiada
ilah yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya dan
bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Surga itu benar adanya
dan neraka itu juga benar adanya. Bahwasanya Allah akan membangkitkan
manusia dari dalam kubur di hari yang tidak diragukan lagi dan Allah
tidak akan menyelisihi janjiNya. Di atasnya manusia hidup dan di atasnya
pula manusia mati dan di atasnya juga akan dibangkitkan kembali insya
Allah”
Masa Kekhalafahan & Umur Beliau radhiyallahu ‘anhu
Masa khilafahnya adalah sebelas tahun
sebelas bulan dan tujuh belas hari. Beliau dibai’at pada awal bulan
Muharram tahun dua puluh empat Hijriyah dan terbunuh pada tanggal
delapan belas Dzulhijjah tahun tiga puluh lima hijrah.38
Adapun usia beliau telah mencapai lebih
dari delapan puluh tahun. Shalih bin Kaisan berkata, “Beliau wafat pada
usia delapan puluh tahun beberapa bulan.” Dikatakan, “delapan puluh
empat tahun.” Qatadah berkata, “Beliau meninggal pada usia delapan puluh
delapantahun atau sembilan puluh tahun.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar