Kamis, 27 Maret 2014

MEMPELAJARI HAKEKAT AGAMA SEKTE SESAT SYIAH,ITU PENTING...!!!


Oleh: Mujiburrahman Abu Sumayyah




 Bismillaah wash shalaatu was salaamu ‘ala Rasuulillaah wa ‘ala aalihi wa ash-habihi ajma’iin. Wa ba’d:

Sungguh sangat disayangkan sekali dan sangat memprihatinkan ketika ada seorang muslim di bumi Indonesia ini dengan lantangnya mengatakan, “SYI’AH ITU SAUDARA KITA SEISLAM !!!” Kalimat tersebut sungguh sangat menyakitkan jika didengar oleh orang-orang mukmin yang tauhidnya lurus dan paham benar tentang aqidah sesat Syi’ah yang bertentangan dengan aqidah Islam. Bagaimana tidak menyakitkan, padahal dalam kenyataannya Syi’ah menginjak-injak Islam itu sendiri. Mereka mengaku-ngaku sebagai bagian dari Islam dan sebagai kalangan yang loyal terhadap “Ahlul Bait Rasul”, akan tetapi ternyata mereka berusaha merusak dan membinasakan Islam dan Kaum Muslimin, dan ternyata mereka adalah kalangan nomer wahid yang gemar mencaci-maki dan melaknat bahkan mengkafirkan para shahabat Rasul, termasuk di dalamnya isteri-isteri Nabi yang suci. Wal iyaadzu billaah.

Jika kita berpikir dengan akal yang jernih dan kita benar-benar mencintai agama Islam ini, maka kita akan tegas dan tanpa ragu-ragu mengatakan bahwa, “SYI’AH BUKAN ISLAM !!!” Bagaimana dikatakan sebagai bagian dari Islam, sementara mereka menghina dan melaknat orang-orang yang telah memperjuangan Islam sehingga ajarannya sampai kepada kita saat ini? Bagaimana dikatakan Islam, sementara mereka mengatakan bahwa al-Qur’an yang ada saat ini telah dikorup oleh para shahabat? Dan bagaimana dikatakan sebagai bagian dari Islam, sementara mereka berkeyakinan akan adanya Ilah-Ilah selain Allah ta’ala, yang tidak lain adalah imam-imam mereka yang 12? Dan keyakinan-keyakinan mereka yang lain yang bertentangan jauh dari aqidah Islam.

Kejadian yang menyakitkan lagi dan membuat mata kita meneteskan air mata, yaitu ketika kita mendengar dan menyaksikan saudara-saudara kita di Suriah yang dibantai habis-habisan oleh rezim Basyar al-Assad lewat tangan-tangan pasukan musyriknya dari kalangan Syi’ah Nushairiyah. Salah satu sekte Syi’ah ekstrim selain Syi’ah Imamiyyah Itsna ‘Asyariyah yang sangat memusuhi Islam. Mereka memperlakukan kaum Muslimin di Suriah layaknya tikus-tikus di sawah. Tiap harinya mereka membunuh tak kurang dari seratus orang. Sehingga mulai 15 Maret 2011 (awal pembantaian) sampai hari ini lebih dari 20.000 kaum muslimin telah kehilangan nyawanya, lebih dari 50.000 hilang tak diketahui nasibnya, dan ratusan ribu berada di penjara-penjara Assad yang mengerikan. Mereka tidak membedakan mana bayi, anak-anak, tua, muda, laki-laki, wanita, mereka perlakukan sama. Diantara mereka ada yang diberondong dengan senapan, disembelih, dikampak kepalanya, dibakar hidup-hidup, dikubur hidup hidup, adapun muslimahnya diperkosa beramai-ramai di hadapan ayahnya kemudian dibakar dan bentuk penyiksaan lain yang sangat mengerikan. Sampai-sampai diantara kaum muslimin mengatakan, “Mereka (Syi’ah) memperlakukan kami lebih kejam dari pada Yahudi dan Nasrani”. Wal iyaadzu billaah.

Saudara-saudaraku seiman. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah kejadian sebagaimana yang terjadi di Suriah bisa terjadi di negeri yang kaum musliminnya terbesar di dunia ini? Saya jawab: bukan mustahil. Kenapa? Perlu diketahui bersama, bahwa populasi rakyat Suriah saat ini terdiri dari 84 % Ahlus Sunnah, 10 % Nasrani dan 6 % Syi’ah. Namun ternyata dengan populasi 6 %, mereka mampu menghancurkan yang 84 %. Dahulu di Iran populasi Ahlus Sunnah sekitar 80%, dan Syi’ah kurang dari 20%. Tapi kenapa saat ini kondisinya terbalik 180 derajat? Sekitar 80% Syi’ah, 10% Ahlus Sunnah dan 10% penganut ajaran lain. Dan Ahlus Sunnah yang ada di Iran saat ini kebanyakan tinggal di perbatasan karena sebenarnya mereka hendak melarikan diri dari penindasan rezim.

Di Indonesia, jumlah kaum Syi’ah Itsna ‘Asyariyah (yang berpusat di Iran) dari hari ke hari bertambah pesat. Mereka melakukan “perekrutan” terhadap kaum muslimin yang masih dangkal aqidahnya. Dan mereka berusaha mendirikan yayasan-yayasan di berbagai tempat, sehingga sampai saat ini diperkirakan ada 300an lebih yayasan mereka yang bertebaran di negeri ini. Di samping itu, mereka menjalankan program study gratis ke Iran setiap tahunnya. Sehingga tidak mengherankan kalau ada laporan bahwa mahasiswa Indonesia yang di Iran lebih banyak daripada yang di Mesir. Di Iran mereka “digodok” dengan aqidah Syi’ahnya, lalu ketika kembali ke tanah airnya mereka sudah menjadi pengikut Syi’ah fanatic yang berusaha menyebarkan ajaran Syi’ahnya ke masyarakat. Selain itu pula mereka juga berusaha memasuki universitas-universitas Islam di seluruh nusantara untuk menyebarkan paham sesatnya kepada para mahasiswa. Sehingga tidak jarang kita dapati kebanyakan dari mereka menganggap Syi’ah sebagai bagian dari Islam dan tidak ada kekhawatiran sedikitpun akan bahaya ajaran tersebut. Bahkan sampai kemudian mereka berusaha mempersatukan antara “Sunni-Syi’ah” yang pada hekakatnya itu hanyalah sebuah upaya peleburan aqidah Ahlus Sunnah ke dalam Syi’ah.

Cara lain yang mereka tempuh saat ini adalah sebagaimana yang dilakukan “moyang” mereka yaitu berusaha menduduki tempat-tempat strategis di pemerintahan dan melakukan pendekatan dengan para tokoh “penting” di negeri ini. Cara ini mereka anggap sebagai cara yang jitu untuk menguasai negeri ini dalam rangka mengsyi’ahkan kaum muslimin. Dan hal ini telah diterapkan semenjak Pemerintahan Shafawi bahkan sebelumnya dan ternyata berhasil memaksa kaum muslimin agar masuk ke Syi’ah. Sampai saat ini pun di Iran, Irak dan Suriah juga demikian. Apakah kita menginginkan kondisi negeri ini sebagaimana kondisi di negeri-negeri tersebut? Bahkan tahun lalu, ada perkumpulan yang diadakan oleh tokoh-tokoh Syi’ah di masjid Ibu Tin Jakarta Timur yang pada intinya mereka merencanakan program 40 tahun dalam rangka mensyi’ahkan kaum muslimin di Indonesia.

Sungguh, mereka telah melakukan langkah nyata dalam “dakwah” mereka dan tidak menunda-nunda.  Sehingga dengan cepat, mereka mendapatkan “kesuksesan”. Apakah kita hanya diam saja? Tidak memplaning program dakwah al-haq sebagaimana mereka memplaning program dakwah al-bathil?

Saudara-saudaraku seiman. Maka, untuk menanggulangi hal-hal yang tidak kita inginkan di kemudian hari, maka sebagai seorang muslim yang masih peduli terhadap saudaranya seiman, saya berusaha mengingatkan kepada saudara-saudaraku seiman agar berusaha meningkatkan aqidah dan keimanan, salah satu caranya yaitu dengan mempelajari dan memahami dienul Islam ini secara kaffah sesuai dengan pemahaman para Salafush Shalih dan berusaha mengamalkan sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu berusaha untuk mendakwahkan kepada keluarga kita khususnya dan masyarakat pada umumnya. Selain itu kita juga harus mengetahui/mempelajari hal-hal yang menyimpang dari ajaran dien Islam yang hanif ini. Kita mempelajari bukan berarti kita berusaha menyimpang dari dien ini, tapi hal itu tidak lain agar kita 

bisa terhindar dari penyimpangan itu. Seorang penyair mengatakan:
“Aku mengetahui keburukan bukan untuk berbuat buruk
Akan tetapi hal itu untuk menjagaku dari keburukan
Karena barangsiapa yang tidak mengetahui keburukan
Maka (suatu saat) dia bisa terjerumus ke dalamnya.”

Dan salah satu upaya mempelajari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang hanif adalah dengan mempelajari kesesatan firqah yang menisbatkan diri mereka ke dalam Islam, yaitu Syi’ah, yang saat ini mereka sedang melakukan dakwah besar-besaran di negeri Indonesia ini. Sehingga ketika kita mengetahui secara mendalam tentang sekte ini, maka insyaAllah wa bi idzniLlah, mereka tidak akan mampu memperdaya kita dan kita akan semakin mengetahui dengan SEJELAS-JELASNYA bahwa MEREKA (SYI’AH) BUKAN ISLAM DAN TIDAK MEMILIKI BAGIAN DALAM ISLAM, NAMUN MEREKA ADALAH MUSUH YANG SANGAT BERBAHAYA, MELEBIHI BAHAYA YAHUDI DAN NASRANI.

Semoga Allah ta’ala melindungi dan menolong kita dan anak keturunan kita dari kejahatan dan makar-makar orang-orang yang berusaha menghancurkan Islam dan kaum Muslimin. Dan memberikan pertolongan dan kemenangan kepada saudara-saudara kita yang saat ini berada di bawah tekanan rezim kafir di manapun berada, di Suriah, Rohingnya, Palestina dan berbagai negeri yang lainnya. Dan menghancurkan dan menghinakan musuh-musuh Islam dimanapun berada. Sehingga dien ini seluruhnya hanya bagi Allah ta’ala semata. Hattaa yakuunaddiinu kulluhu liLlaah. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar